~ Chapter 15

7 3 1
                                    

Jeff dan Sarah, bersamaan menuju sungai untuk membantu Jeff membuang sampah ... hahaha tidak, kurasa itu bukan sampah biasa. Iya, itu pelacur yang sudah menjadi beberapa bagian dengan beberapa potongan. Sebenarnya Jeff tidak butuh bantuan Sarah untuk hal kecil ini, itu hanya alasannya untuk mengajak Sarah bermain, bersama mainan kecilnya.

Sarah tersenyum riang menghirup angin yang mengenai tubuhnya, udara dingin yang menyentuh kulitnya, tapi tidak terlalu dingin.

Jeff hanya memandangi dari jauh sambil tersenyum kecil.

Lalu Jeff mengambil beberapa kantong itu untuk di masukkan ke dalam perahu yang sudah di siapkannya.

"Sangat cantik," celetuk Sarah, menarik perhatian Jeff.

Jeff merasa aneh mendengarnya. Bagi orang lain mungkin ini adalah tempat paling berbahaya bagi mereka, ini adalah tempat andalannya untuk menyembunyikan dan merahasiakan mainan uniknya. Tapi berbeda dengan Sarah yang begitu menyukai tempat ini.

Sarah mulai mengikuti Jeff dan membantu Jeff mengangkat kantong sampah itu, Sarah terkejut saat mengangkatnya, terlihat begitu sangat beban.

"Wow, berat sekali," kata Sarah.

Jeff mengangkat bahu tak acuh.

Ada dua kantong sampah lagi, dan Jeff langsung mengambilnya dengan enteng, membuat Sarah tersenyum miring.

Jeff menatap Sarah. Jika dia tau saja apa isi sampah di dalam kantong ini, seperti apakah reaksinya, apa dia akan takut atau dia akan melarikan diri dariku, tapi bagi Jeff itu tidak penting. Sarah tidak akan bisa pergi dari sisinya sampai kapanpun.

"Airnya sangat jernih," lirih Sarah memandang indah dengan kedua matanya. Jeff hanya tersenyum seringai melihat betapa polosnya gadis di hadapannya ini.

Jeff pikir Sarah begitu tidak tau tentang apa yang dilakukan dirinya, air ini berisikan kuburan pribadinya, yang dimana semua mainannya berkumpul dengan sangat baik.

Jeff membuang sampah ke dalam sana menenggelamkannya dengan sempurna tanpa sedikit pun jejak yang tercium.

"Kau bisa berenang?" tanya Jeff.

Sarah menatap ragu, "Tidak."

Jeff melihat Sarah malu-malu saat pertama mengajaknya untuk keluar, lalu setelah itu Sarah menatap curiga pada apa yang terjadi, tapi dia tidak takut.

"Tenang, tidak akan ada yang membuang mu selain diriku. Jika bisa aku akan membuang mu sekarang," ucap Jeff mengagetkan Sarah.

Sarah menatap tegang dan pembuluh nadinya bergetar tak berkutik hingga menyesakkan, "Ah," desahnya.

Jeff tertawa. Akan candaannya yang sama sekali tidak lucu untuk hidup Sarah, karena itu sangat menakutkan baginya.

Jeff sangat mudah membuat lelucon yang dapat mengancam nyawa orang lain, tapi Jeff tidak segan jika menginginkan mainannya, nyawa.

"Tidak lucu, Jeff," lirih Sarah, memalingkan wajahnya.

"Lucu," balas Jeff, mencari wajah Sarah yang tadi begitu cemas dengan candaannya.

"Tidak."

Jeff berdeham, "ekhm, kau tau apa isi sampah itu?"

Sarah menatap ragu, "Haruskah aku tau apa itu, Jeff. Kurasa aku tidak perlu tau."

"Bagus, Sarah. Kau adalah peliharaan terbaikku."

Mendengar Jeff dengan enteng menyebutnya peliharaan membuat perasaan Sarah terluka.

"Peliharaan mu? Aku tidak seperti hewan, aku manusia. Sama seperti mu," ucap Sarah dengan ragu-ragu.

Jeff terdiam sejenak, "Manusia? Sama sepertiku?" tanya balik Jeff, "Aku bukan manusia biasa Sarah. Aku monster yang akan memakan mu pada detik terakhir," Jeff mendekati wajah Sarah, dan mengecup pelan pipinya.

Cup..

"Ayo kita pulang," sambung Jeff membisikkan.

Sarah tertegun malu dengan wajah memerahnya.

Pikirnya Jeff memang sangat lugas dan dingin, seperti mematikan otaknya sejenak jika sudah hilang dari leluconnya, ia bisa langsung melahap perasaan dan obsesi yang menggairahkan dan menggoda.

Sarah hanya terkikuh diam dan menganggukkan saja, tanpa ada sekata patah pun untuk diucapkan, seolah sudah terbayarkan dengan ciuman tipis oleh Jeff.

"Ah ... ada apa dengan jantung ku, kenapa berisik sekali, bagaimana jika dia mendengar. Diam lah!" batin Sarah meronta-ronta.

Jeff tersenyum miring menatap diam-diam.

"Lain kali bantu aku lagi membuang sampah," ucap Jeff.

"Apakah sampahnya sangat banyak?" tanya Sarah memastikan.

Jeff mengangkat bahu tak acuh.

"Lihat saja nanti."

_____

Ayo saksikan terus cerita Jeff dan Sarah!

Bonus pict

JEFF SI PEMBUNUH TAHANAN

JEFF SI PEMBUNUH TAHANAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeff si Pembunuh TahananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang