~ Chapter 16

15 3 0
                                    

(Pov Sarah)

Setelah kita pulang dari sungai untuk membuang sampah, tangan kita saling terikat, bergandengan dengan erat sampai ke rumah, aku jatuh Cinta padanya. Tidak, kita jatuh Cinta. Inilah Cinta kita.

Pada saat di depan pintu utama, Jeff mendorongku hingga ku terdekap di setengah pelukannya, ia merentangkan kedua tangannya saling bersebelahan di hadapanku. Jantungku hampir copot di buatkan olehnya, dia benar-benar nakal.

Menciumiku dengan hasrat yang menggoda hingga aku hanya diam tak berkutik, dia mengangkat daguku sedikit keatas, dan aku menatap malu-malu padanya. Tapi Jeff sangat agresif saat mulai mencium dan mengigit bibirku hingga ku berdesah sakit menahan itu. Jeff tidak peduli, ia terus melanjutkan aksinya tanpa melihatku.

"Je.. ff.. sakit," desah ku.

"Maaf," aku terkejut saat Jeff mengatakan itu, seolah itu adalah kalimat pertama yang ku dengar dari kamusnya. Jeff seolah merasakan sakitnya, aku tau itu bentuk kasih sayangnya yang paling terasa di hatiku.

Jeff melanjutkan aksinya lagi, ia melingkar kan lengannya di pinggangku, dan menyentuhku dengan lembut hingga aku merasakan kenyamanan.

Jeff berbisik, "Hanya ciuman saja."

Aku terbelalak. Ciuman apa yang dia dimaksud, kurasa ini lebih dari ciuman karena dia terus menyentuh tubuhku hampir seluruhnya, dan satu lagi dia hampir seperti anjing yang memakan lidah ku dengan lahap.

_______

1 BULAN KEMUDIAN

Telah tiba sebulan Sarah tinggal bersama Jeff setelah ciuman itu berlalu. Mereka bersama seolah pasangan yang punya hubungan yang menggairahkan.

Adakalanya mereka hanya menonton TV dan bercanda saat mendengar kalimat dari algojo yang mengatakan kekejaman dan pembunuhan yang jika orang lain mendengarnya akan ketakutan tapi tidak bagi Jeff dan sudah terbiasa bagi Sarah.

Ada juga Jeff hanya melakukan hari-harinya untuk sendirian, seperti dia melakukan pekerjaannya di luar dengan wajah yang tampang lesu, dan ketika dia pulang wajahnya kembali normal seperti orang biasa dengan wajah yang tidak menakutkan lagi, entah apa yang terjadi di luar sana. Dan saat dia pulang Jeff dan Sarah mulai bersama lagi dengan ciuman dan kadang Sarah juga tidur di kamar Jeff tanpa rasa takut lagi.

Dan ada juga Sarah melakukan aktivitasnya seperti biasa dengan menyiapkan sarapan untuk Jeff dan membersihkan kamar Jeff serta merapikan tempat itu.

Bahkan Sarah tidak berpikir lagi untuk kabur dari kediaman Jeff yang termasuk menakutkan itu. Sarah sudah terlanjur nyaman berada di pelukan Jeff ketika Jeff menginginkannya dan melindungi Sarah selama beberapa hari ini, seolah mereka benar-benar telah jatuh Cinta satu sama lain.

Sedangkan Jeff merasa ia sudah tidak sendiri lagi, dia seolah punya orang lain yang bisa menemaninya di tempat ini. Jika Sarah tidak ada disini lagi, mungkin dia akan merasa aneh dengan kesendiriannya tanpa Sarah, dia tidak bisa membiarkan Sarah hilang dari tempatnya. Jeff akan membunuh semua orang yang mengambil harta atau mainan yang disukainya. Jeff tidak bisa mengekpresikan rasa Cinta dan sayang, tapi Sarah paham akan perasaan Jeff walaupun Jeff tidak bisa mengatakannya dengan tulus. Sarah menerima itu semua tanpa mempertimbangkan nya terlebih dahulu.

_______

(Pov Jeff)

"Ingin sekali menggorok dan mencekik mereka," gumamku dengan begitu bersemangat.

Melihat pria itu berseru ngeri, sementara istrinya terisak dan menatap tajam dengan mata pekatnya.

Aku tertawa. Setelah minggu yang membosankan, aku memilih untuk kembali beraksi dengan penuh gaya andalanku.

Saat melihat pasangan cantik yang sedang jatuh Cinta.

Aku memasuki rumah mereka melalui jendela yang terbuka. Orang-orang ini membuat pekerjaanku semakin mudah, hampir tidak ... sensasi berburu yang menyenangkan. Seolah-olah memberikan mulut singa untuk tidur siang yang nyenyak.

"Sangat bodoh!"

Aku mengikat mereka bersama di punggung satu sama lain, dan aku tertawa saat mendengar permohonan yang menyedihkan dari mereka.

Sementara aku menari dengan aneh dan membuat lantunan irama sambil mengibaskan udara dengan menebas angin sekitar, bersamaan dengan pisauku yang tajam.

Aku berhenti di depan wanita itu, dia menangis dan gemetar. Dianggap menarik dengan rambut coklatnya, kulitnya yang sedikit gelap dan kecokelatan, serta tubuhnya yang ramping dan kencang. Tapi aku tidak merasakan hasrat seksual apapun saat aku meletakkan tanganku di antara payudaranya. Dia terengah-engah dan melebarkan matanya sambil berpikir aku akan mencoba melecehkannya. Sangat naif.

"Apa kau menginginkannya?" Dia menawarkan ku saat aku melihat kalung itu, benda itu berkilau berbentuk setengah hati dan berlapis berlian. Sangat menarik minatku.

Aku mengangkat benda itu setinggi mata dan mengamati karya dengan penuh ketertarikan.

"Baiklah, ini milikku," aku menyimpan benda itu ke dalam saku ku.

Lalu aku mengelilingi mereka secara perlahan-lahan. Semakin aku berkeliling mereka semakin ketakutan padaku, itulah keinginan monster dalam diriku, semakin kalian takut semakin aku bahagia. Ayo cobalah untuk tawar-menawar denganku.

"Kami mohon lepaskan ... kami punya uang 13000 dollar di bank. Ambil semua yang kamu butuhkan, tapi kumohon lepaskan kami," mereka mulai memberikan imbalan yang entah harus ku terima dengan menukarkan nyawa mereka. Atau aku akan mengabaikannya.

"Apa kalian tau alasanku melakukan ini pada kalian?" tanyaku antusias menatap sipit pada mereka yang begitu ketakutan hingga tidak berdaya.

Mereka menggeleng dengan ketidakpastian.

"Kau ingin harta kami ....," jawabnya dengan ragu-ragu dan gemetaran.

Aku menggeleng beberapa kali menyatakan bahwa itu kesalahan, "Aku tidak kekurangan apapun. Aku hanya ingin hidup kalian .... HAHAHA! Aku hanya ingin menghilangkan monster ku yang sedang kelaparan," seketika ucapanku matikan otak mereka. Ketika aku sangat membutuhkan nyawa mereka untuk menghilangkan monster yang mulai mengusik jiwaku. Ini sangat mengganggu keseharian ku saat ingin tinggal lama di kediamanku sendiri.

Aku mendekatkan pisauku ke lehernya, awalnya gelap, tapi sekarang bersinar begitu Indah.

Malam hampir berakhir dan aku menyelesaikannya tanpa jejak, tidak tersisa. Kehidupan mereka menghilang dalam beberapa sayatan yang sempurna hingga adrenalin ku terpuaskan akan hasrat yang bejat ini.

Bahkan polisi tidak akan bisa menemukan jejak pakaian mereka yang di pakai pada saat ini, karena aku bisa menutupi itu dengan baik. Ini adalah pekerjaan ku dan keahlian ku dalam bersembunyi dan membunuh orang lain tanpa ampun.


JEFF SI PEMBUNUH TAHANAN!

"Aku pulang, Sarah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jeff si Pembunuh TahananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang