2014.
Seulgi menangis.
Dia sendirian di ruang sekretariat klub malam itu, menangis tersedu-sedu sambil memeluk kakinya sendiri.
"Seulgi? Kamu kenapa?" tanya Joohyun yang datang entah darimana.
Seulgi pun bangkit berdiri dan segera menyeka air matanya. Tapi Joohyun tidak membiarkan gadis itu menyeka tangis dari mata monolidnya sendiri.
Joohyun juga menyeka rambut Seulgi yang menutupi wajahnya.
"Apa yang aku bisa lakuin buat ngehibur kamu, Seulgi?"
Berada di jarak sedekat itu dengan Joohyun dan mendengar perkataannya, itu sudah lebih dari berhasil untuk membuat Seulgi hampir gila.
"Un-unnie..."
"Jangan panggil unnie kalau kita cuma berdua. Joohyun aja."
"Mm-mmm?"
Tidak menjawab tanda tanya Seulgi, Joohyun justru mendekatkan wajahnya ke gadis yang lebih tinggi darinya itu. Perlahan Seulgi merasakan hangat nafas Joohyun di wajahnya, hingga akhirnya dia merasakan bibir lembutnya.
Joohyun mencium Seulgi tepat di bibirnya. Dia melumatnya lembut, merasakan tiap inci bibir manisnya.
Seulgi terhanyut dalam dunia fantasi itu. Dia memegang pinggang Joohyun, menariknya lebih dekat. Tidak cukup, dia mendorong Joohyun pelan dan memojokkannya ke dinding sambil tak putus membalas ciumannya.
Bibirnya pun kini turun ke leher Joohyun, mencicipi kulit halusnya dengan tangannya yang menggerayangi tubuh mungilnya.
"Aaahhh... Seulgi..." desahan lemah sudah tidak bisa lagi ditahan Joohyun, dan itu membuat Seulgi semakin membara.
Dia membuka semua kancing blouse wanitanya dan mendorongnya ke pundak. Sambil menciumi lagi leher Joohyun, dia dengan terampil membuka kaitan bra di punggung mulusnya, membuat keindahan itu semakin terlihat.
Seulgi sempat diam sejenak, mengagumi Joohyun yang sudah kacau itu.
Kemudian dia mencium dadanya dan berakhir di puncak merah muda itu. Desah Joohyun semakin tak tertahankan tiap kali Seulgi menghisapnya. Tangannya juga beralih turun, masuk ke dalam celana jeans Joohyun.
"Iya Seulgi... disitu..." kata Joohyun sambil mengarahkan tangan Seulgi ke posisi yang diinginkannya.
Jemari Seulgi pun masuk, menembus lubang hangat itu sambil sesekali bermain dengan klitorisnya. Terus begitu hingga rasanya Joohyun hampir gila.
Desahnya semakin pendek dan lubangnya semakin berdenyut. Dia pun akhirnya sampai pada puncak sensasi itu.
Seulgi terus meraba klitorisnya sambil mengagumi betapa cantiknya Joohyun. Bahkan tidak ada yang lebih cantik dari Joohyun dalam orgasme.
Tidak tahan lagi, Seulgi pun akan segera menggapai puncak kenikmatan itu.
"Joohyun... ahh..."
Seulgi membuka matanya.
Tidak ada Joohyun atau desahannya.
Semua adegan panas itu tidak nyata dan Joohyun hanya bintang porno dalam mimpinya. Sepertinya Seulgi sudah terlalu jauh tenggelam dalam perasaannya untuk Joohyun.
Bagaimana dia bisa bermimpi seperti itu tentang seniornya?
**
KAMU SEDANG MEMBACA
REBEL-LOVE
FanfictionPutri Kang Seulgi dari Monarki Korea telah jatuh cinta pada senior kampusnya yang penuh misteri, Bae Joohyun. Dia terus mengejarnya meski sering patah semangat karena kalimat "apa dia suka perempuan?". Mereka berdua tumbuh dalam dengan luka yang ber...