Ch 9 : THE GENTLE-SEULGI

181 32 1
                                    

2015.

Sejak malam tteokbokki itu, Joohyun dan Seulgi sering pergi bersama. Tampaknya Joohyun memang tidak betah di rumah dan Seulgi akan bersedia dengan sangat senang hati jika Joohyun mengajaknya pergi.

Bukan karena tidak ada pilihan lain, Joohyun juga merasa Seulgi orang yang baik. Dia seperti adik perempuan yang manis.

"Unnie, masih pusing?" tanya Seulgi pada Joohyun yang duduk bersandar pada dinding.

Pagi tadi sebelum kelas, Joohyun memang mengeluh kalau kepalanya sakit. Tapi hari ini dia bahkan harus ada di kampus sampai sore karena ada dua kelas.

"Masih," jawabnya lemah.

"Udah makan?"

"Nanti aja."

Bukan hanya bertanya, Seulgi rupanya sudah membelikan Joohyun seporsi bubur lengkap dengan teh hangat dan air mineral. Rasa sukanya kini sudah tumbuh menjadi rasa sayang dan dia benar-benar menunjukkan itu dengan sikapnya.

"Udah ya, udah kenyang," kata Joohyun menyisakan kurang dari setengah porsi bubur itu.

"Ya udah," kata Seulgi sambil membukakan tutup botol air mineral itu, "Nih minum yang banyak, unnie."

Kakaknya yang sakit itu tampak lemah tapi tetap menuruti perkataannya.

Sebenarnya Seulgi sudah tidak ada kelas lagi setelah ini, dia semestinya bisa pulang saja. Tapi bagaimana dia bisa melakukannya ketika Joohyun sakit di kampus?

"Seulgi... pinjem pundak, mau tidur bentar," kata Joohyun sedikit merengek.

Tidak mungkin menolak, Seulgi menuruti keinginan Joohyun. Dia duduk di sebelahnya dan membiarkan gadis itu menyandarkan kepala di pundaknya.

Adegan itu sudah sering terjadi, apalagi Joohyun adalah tipe orang yang suka skinship. Tapi tetap saja Seulgi masih gugup. Mungkin itu karena dia terlalu senang.

Seulgi sedikit memiringkan tubuhnya, memastikan Joohyun dalam posisi ternyamannya. Terus begitu selama hampir satu jam. Rasa pegal tidak sebanding dengan kebahagiannya menjadi tempat Joohyun beristirahat.

**


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REBEL-LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang