2

286 39 3
                                    


Di kursi taman kampus.

Daniel melihat sekeliling taman kampus. Ia sangat bangga bisa kuliah disini dengan beasiswa.Ia bertekad untuk tidak mengecewakan ibu dan kakaknya. Ia membuka tas dan mengambil buku berjudul Tan Malaka sosok tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang dikenal sebagai seorang pemikir,politikus dan revolusioner. Daniel suka baca buku yang bertemakan politik atau sosial. dan Tan Malaka salah sosok yang ia idolakan.

Ditengah keasyikan membaca tentang kepintaran Tan Malaka, daniel disambangi seorang pemuda "permisi.. boleh aku duduk" ucap pemuda itu dengan logat batak.

"ooh boleh."

"siapa nama kau?

"aku daniel..kau?"

"aku ollan Sinambela...aku tebak pasti kau orang sumatera juga lae?" tanya Ollan.

"iya aku dari palembang"

"wong kito galo... jurusan apa kau?" tanya Ollan

"aku jurusan ilmu komunikasi. Tunggu aku tebak pasti kau jurusan hukum" ujar Daniel

"pasti bah..orang batak memang harus hukum"

Mereka terus berbual seperti teman yang sudah lama akrab. Ollan putra batak dari sumatera utara yang mengambil jurusan hukum karna keluarganya. Ia juga merantau dan tinggal sendirian di Jakarta.

Jam menunjukan pukul 13.00 kegiatan Daniel sudah selesai. Ia sekarang ingin pulang, ia berdiri di trotoar sambil membuka hp. Ia ingin memesan ojol untuk pulang. Tepat disebelah kiri Daniel terdapat halte transjakarta . Sebenarnya ia ingin mencoba untuk menggunakan transjakarta untuk pulang karna bisa menghemat uang. Tapi ia masih belum mengetahui seluk beluk jalan pulang. Ia pun menanyakan tentang alamat pulang ke gita.

"Assalamuallaikum kak. mau tanya kalau pulang naik transjakarta ada titik yang pas gak" tanya daniel lewat Whatsapp.

"waalaikumsalam niel, ada kebetulan halte trans dekat kok kontrakan kita, nanti stop aja di halte pal merah" balas gita.

Daniel menghela napas berusaha memberanikan diri. Ia berjalan ke arah halte yang sedang ramai. Ia bertanya ke penjaga halte "mas ini kalau ke halte pal merah nomor berapa ya?"

"abis ini trans pal merah, ini tiketnya 5000 rupiah"

Daniel pun langsung membayar. Ia berdiri tepat pintu halte. Dan tidak lama busway pun datang. ia langsung masuk ditengah ramai orang yang ikut masuk. Ia mendapatkan tempat duduk. Ketika sudah duduk daniel melihat tepat didepannya ada perempuan yang berdiri dengan bawaan yg lumayan rumit. Daniel pun berinisiatif untuk memberikan tempat duduk ke perempuan itu.

"maaf kak..silahkan duduk di tempat saya aja" ujar Daniel. Perempuan itu pun duduk ditempat yang ditawarkan Daniel "terimakasih ya" ucap perempuan itu.

Daniel melihat perempuan itu menggunakan kemeja yang berlogo kampus kuning.

"pasti mahasiswi kampus kuning juga" batin Daniel. 10 menit busway itu berjalan perempuan itu pun berhenti dan turun. Sebelum turun perempuan itu memandang daniel dan mengucapkan

"sekali lagi terimakasih ya..namaku Indah" ucap pelan perempuan itu.

Daniel yang terpaku hanya diam dan tidak membalas ucapan perempuan itu. Ia memang sudah terpesona melihat indah ketika pertama kali melihatnya. Perempuan yang memiliki rambut hitam panjang yang tergerai dengan indah diatas bahunya, dan matanya yang berbinar-binar memberikan kesan yang hangat dan ramah. Senyum manis yang ia berikan membuat daniel terpaku.

Daniel yang berdiri masih membayangkan ketika mata indah memandangnya dan senyuman yang indah lempar membuat daniel tidak menghapus dari pikirannya. "semoga bisa ketemu lagi" batin Daniel yang sedang sumringah.

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang