5

189 33 1
                                    

Hari minggu,

Daniel terbangun tepat pukul 8 pagi, ia membereskan kasur dan setelah itu langsung pergi ke kamar mandi. Hari ini daniel akan bertemu shani,sisca,jinan dan ayu untuk meminta keterangan lebih lanjut tentang kasusnya ayu dan justin.

setelah mandi dan sarapan daniel bersiap, hari ini ia akan berangkat sendiri karna ada urusan di kantor media rangkum.com. ia tidak jadi di jemput oleh shani.

"nanti balek jam berapo?" tanya gita.

"belum tau kak, maleman lah" jawabnya. Ia mengeluarkan motor dari kontrakannya. Dengan kemeja dan celana jeans daniel langsung berangkat menuju kantor media rangkum.com terlebih dahulu. Daniel bekerja dikantor ini baru 2 minggu, ia ditarik oleh seorang teman gita yang juga bekerja disini bernama ello.

Sampai di kantor Rangkum.com

Daniel masuk ke kantor itu dan mengucapkan selamat pagi. Hari ini sebenarnya hari libur tetapi daniel ada dipanggil oleh ello karna ada urusan penting. Daniel menyeduh kopi hangat dan mulai berbincang dengan ello yang telah menunggu.

"gimana bang? Ada perlu apa" tanya Daniel.

"niel? Ini gue pengen ngasih lu kerjaan penting yang sesuai kemauan lu"

"kerjaan apa bang" daniel sambil meminum kopi.

"ngeliput di papua"

Daniel seketika kaget, "papua? ngeliput OPM?" tanya daniel. Ello hanya mengangguk serius.

"bang aku aja baru 2 minggu disini, terus belum punya pengalaman ngeliput langsung" keluh daniel. "dan juga aku harus kuliah bang".

"niel nanti lu perginya gak sendiri tapi bareng gue dan fiony" ucap ello meyakinkan, fiony adalah teman sekantor dibagian wartawan. "kuliah gampang cuma seminggu kok, gue tau lu pasti pengen banget apalagi ini masih dalam konteks pelanggaran HAM"

Daniel pun berpikir keras. benar ucapan ello, ia sebenarnya sangat ingin pergi. Ini adalah salah satu objek tulisannya tentang pelanggaran HAM. Daniel yang selalu serius dalam menulis atau meliput soal HAM akibat kejadian di tahun 98 walaupun waktu itu ia masih berumur 4 tahun. ia merasa di negara ini HAM hanya hisapan belaka yang penting tapi tidak terpandang penting. Berkuliah di jakarta adalah hal yang tepat bagi daniel untuk menggali informasi, menganalisis dan menyampaikan isu isu HAM lewat tulisan, ataupun bisa terjun langsung berkampanye soal isu ini.

"kapan perginya? Tanya daniel balik ke urusan menuju Papua.

"seminggu lagi pergi, soal dana santai aja" ujar ello.

"waduh, bukan itu kecepetan bang? Aku juga ada urusan yang harus diselesain" jawab daniel.

"soal pelecahan seksual? Itu mudah, gue akan bantu nyelesain itu sebelum kita berangkat. Tapi satu, gue minta lu gabung himpunan mahasiswa kuning (HMK)" seru ello. Daniel mendengar itu hanya kebingungan, "hmk? Kenapa?" tanya daniel.

Ello kemudian menjelaskan sulit melawan orang yang sudah gabung persatuan mahasiswa kuning (PMK) karna mereka menguasai kampus dari pihak kampus, bem dan lain-lain. Gabung ke HMK adalah sedikit solusi karna disana ia akan dibantu. Ello menyuruh memanfaatkan perseteruan 2 organisasi ini, "gue akan kenalin sama teman gue dulu di HMK, namanya mahe ia salah satu kader penting HMK" ujar ello.

Setelah bertemu Ello, daniel langsung berangkat ke cafe tempat janjian antara shani,sisca,jinan dan Ayu. Mengendarai motor gita ia melaju di jalanan yang ramai. Dan daniel pun sampai di cafe itu.

Daniel masuk ke cafe, langsung bertemu dengan jinan yang sedang membereskan bekas minuman pelanggan.

"hai kak jinan" ucap Daniel.

"daniel, tunggu disana ya" tunjuk jinan di salah satu meja yang disiapkan. Daniel duduk sambil melihat sekeliling cafe yang memiliki dekorasi modern namun masih terlihat nuansa vintage. Terdapat juga rak-rak kayu yang dipenuhi berbagai macam buku sesuai genre, "cafe nya bagus sekali, apa ini punya kak jinan" batin daniel.

"sudah lama nunggu?" tanya sisca yang baru tiba.

"oh enggak kak, ini baru juga sampai"

Sisca membuka laptop dan membuka semua berkas yang akan diperlihatkan ke daniel, "ini niel liat dulu gue,jinan dan shani udah ngumpul buktinya".

Daniel melihat video cctv yang sangat jelas kejadian tersebut, daniel pun kaget kenapa kasus ini bisa diputar balik. "kak ini bisa jadi bukti kuat, kenapa gak di pakai" tanya daniel.

"iya sebelum pihak kampus menghapus dan mengancam siapa yang menyebar video ini akan di DO" ujar sisca.

"tapi ini dapat dari mana?" tanya daniel. sisca pun menjelaskan kalau ada salah satu orang pihak kampus yang menjadi bagian mereka. Sebelum dihapus orang ini berhasil mengcopy video ini. Daniel hanya mengangguk seolah mengerti. Daniel pun membaca kertas yang berisi fakta lainnya tentang kasus ini.

"niel lu suka oasis" tanya sisca melihat kaos yang daniel pakai.

"suka banget, kakak tau oasis juga?" tanya daniel.

"pasti tau dong, ya gue gk ngikutin tapi ada beberapa lagu yang favorit misalnya wonderwall" jawab sisca. Oniel senang apabila ada bercerita tentang hal yang ia sukai, "aku juga suka kak, tapi kak sisca harus dengerin stand by me"

"hai daniel, sisca" sapa shani yang baru tiba, ia datang bersama chika.

"hai ci, loh chika ikut juga?" tanya daniel, chika yang mendengar itu langsung mengangkat dahi "gak boleh aku ikut, ya udah aku pulang aja" kesal chika.

"pulang sono, dia sendiri yang mau ikut niel pas tau kalau ada kamu" ujar shani. Chika hanya tersenyum memandang daniel "hehe.. gak apa-apa kan niel? Bosen dirumah lagian gue janji gak ganggu". Daniel membalas dengan tersenyum juga.

"makin-makin dan ni anak, udah duduk sono tapi jangan ganggu daniel" suruh shani untuk chika duduk disamping daniel. " ye...gak harus disamping daniel juga kale" kesal shani.

"udah gak apa-apa kak" ujar daniel.

"seru ya jadi lu niel, direbutin 2 sepupu cantik" sahut sisca yang tertawa kecil. Lagi daniel hanya tersenyum.

Tak lama dari itu ayu dan seorang laki-laki pun datang, dari raut wajah ayu yang seperti orang kurang tidur. Danie merasa ia sangat lah depresi akan kejadian itu. Daniel yang melihat ayu secara langsung merasa kasihan

"hai ayu, aku daniel dan aku siap membantu kamu" tegas daniel yang berdiri.

"hai daniel, terima kasih" ucap Ayu membungkuk kan badannya "oh iya kenalin ini mirza"

"gue mirza, panggil aja mahe" mengulurkan tangan. Daniel teringat kalau ia akan dikenalin oleh ello temannya bernama mirza, "temannya bang ello? " tanya daniel.

"lu kenal bang ello, gue junior dia hmk"

"mahe lu ngapain?" imbuh jinan.

"ya ikut bantu ayu dong" jawab mirza.

"serius ikut bantu, gak lu politikin kasus ini?" tanya Shani dengan mata tajam.

"iya dia bantu gue dari kemarin shan, data yang gue kirim itu dari dia" ujar Ayu.

Mereka pun memulai diskusi ini, Ayu pun menceritakan lebih detai kejadian tersebut.

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang