11

183 28 2
                                    

Seminggu setelah masalah pelecehan seksual terselesaikan, daniel kini bisa fokus kuliah seperti biasa. Dan liputan ke Papua juga batal karena hanya tentara yang diizinkan masuk ke area OPM .

Nama Daniel mulai dikenali mahasiswa-mahasiswa Universtas Kuning, kini setiap pulang atau pergi selalu ada saja orang yang menyapanya.

Hari ini ia pergi ke kampus,

Daniel turun dari transjakarta dan masuk ke area kampus, ia melihat Chika turun dari mobilnya dari kejauhan. Daniel segera mendekati Chika.

"Hai, Chika," sapa Daniel.

"Hai, Daniel. Kenapa?"

"Kabar kamu gimana? lama gak kelihatan," ujar Daniel.

"Baik. Oh iya, lo keren kemarin. Pasti jadi pusat perhatian," kata Chika sambil berdiri tepat didepan Daniel.

Daniel hanya tersenyum.

"Gue ke kelas ya," pamit Chika. Ketika dua langkah berjalan, tangan Chika ditahan oleh daniel,"Kamu kenapa?" tanya Daniel berdiri mendekati Chika.

Chika menelan ludah, berusaha untuk tidak salah tingkah ketika Daniel sangat dekat di depannya karna tinggi mereka hampir sama. "Kok seminggu ini menghindar dari aku" ucap Daniel.

"Eee...gue lagi sibuk tugas kuliah, Niel" balas Chika. Namun sebenarnya, Chika sedang berusaha menghindari Daniel karena sedikit kecewa dan patah hati setelah ditolak olehnya.

"Kamu bohong!" tangkas Daniel yang merasa Chika menyembunyikan sesuatu.

Chika mencoba tersenyum, tapi ada rasa sakit yang tak bisa ia sembunyikan. "Aku..aku suka kamu sejak awal kita ketemu, Daniel. Tapi aku tahu kamu nggak punya perasaan yang sama. Setelah kamu menolak aku, aku merasa sangat sulit untuk berada di dekatmu seperti dulu," ungkap Chika dengan suara bergetar.

Daniel terdiam, merasa bersalah. "Chika, aku minta maaf kalau perasaanku belum bisa sama dengan perasaanmu, tapi aku pengen kita tetap berteman. Jujur aku kangen kamu seminggu ini" katanya pelan.

Chika menunduk, mencoba menahan air mata. "nggak apa-apa, Daniel. Aku butuh waktu untuk menerima ini. Ya, aku harap kita tetap bisa jadi teman," ucap Chika dengan senyum lemah.

Daniel hanya mengangguk, ia kebingungan harus berkata apa. "Aku juga berharap begitu,Chika. Aku nggak mau kehilangan kamu sebagai teman" balas Daniel.

"Aku senang ngobrolnya pakai aku kamu" lanjut daniel dengan senyum lebar.

Chika membalas senyuman. "yaudah, aku duluan ya. Sampai nanti, Daniel" kata Chika sebelum berbalik dan berjalan menuju kelasnya, meninggalkan Daniel yang masih berdiri.

...

Setelah menyelesaikan dua mata kuliah. Daniel memiliki jadwal rapat mingguan Media Kampus, ia pun pergi ke ruang Media Kampus.

Ia bertemu Shani, Jinan dan Julian.

Rapat hari ini membahas tentang pemilihan ketua baru Media Kampus karna Julian sudah tidak bersedia melanjutkan jabatannya. Kabarnya, Julian akan di rekomendasikan PMK untuk menjadi kandidat Ketua BEM atau Presiden Mahasiswa.

Selesai rapat Daniel ditemui oleh Julian.

"Niel, kabarnya lu belum ada organisasi ekstrakampus?" tanya Julian.

Daniel menjawab dengan menggelengkan kepala, sebab ia belum menentukan organisasi pilihannya.

"gimana kalo lu gabung PMK aja?" ajak Julian.

Mendengar ajakan itu Daniel teringat kalau Ello menyuruh untuk masuk ke HMK.

"Tenang aja, di PMK lu akan aman sama gue. Organisasi besar di kampus ini." Lanjut Julian.

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang