10

250 36 9
                                    

Besok harinya justin datang ke kampus, ia keluar dari mobil dan sudah ditunggu dua temannya yiatu rendi dan zico. Terlihat juga orang-orang disekitar melirik justin dengan tajam. Mereka bertiga berjalan menuju kelas.

"jadi gimana?" tanya rendi.

"gimana apanya gue udah bilang bakal nyelesain sendiri" jelas justin.

"oh iya lu tau gak yang nulis berita lu di media kampus siapa? Ucap rendi, justin hanya menggeleng.

"namanya daniel, ilkom semester satu."

Justin tiba-tiba berhenti, dia mendengus dengan keras dan menarik nafas dalam-dalam "daniel..sepertinya gue tau yang mana" sahut justin.

...

Daniel duduk dikantin menunggu aldo dan lukas. Ia bersandar dikursi sambil mendengarkan lagu dari earphone yang ia gunakan. Ia memejamkan mata dan teringat ia akan ke papua dua hari lagi "kok aku ragu ya?" ucapnya dalam hati.

Aldo dan lukas pun datang.

"sendirian aje?" ujar lukas.

"terus mau sama siapa? lama bgt sih kalian berdua". balas daniel

"sama chika, mampir bentar minimarket depan beli rokok," sahut aldo.

Daniel menyerahkan pamflet yang akan dibagikan ke mahasiswa. "jam 1 nanti kita akan bagiin" katanya. Aldo dan lukas hanya mengiyakan.

Sedang menyusun rencana membagikan pamflet, datanglah justin dan dua temannya. Justin berjalan dengan penuh amarah. Ia mendekat ke arah daniel lalu menarik kemeja daniel "sini lu anjing" ucap justin. Aldo dan lukas mencoba menolong, tapi mereka juga ditahan oleh teman justin.

Dikantin itu, semua mata tertuju pada mereka. Kembali ke daniel, ia berdiri mengikuti tarikan justin. Daniel sangat tenang terhadap situasi ini, ia hanya tersenyum ketika justin berusaha mengintimidasinya.

Justin menunjuk wajah daniel "lu tau nggak sedang berurusan sama siapa?". Daniel hanya tersenyum "dengan pelaku pelecehan seksual"

"BANGSAT!!" tinju menghantam perut daniel,

"Ugh!" jeritan tipis dari daniel. justin mendorong daniel hinga terjatuh terkena kursi di belakangnya. Daniel pun diangkat oleh aldo dan lukas. "lu gak apa apa niel?" tanya lukas. Daniel menjawab dengan tenang "gak apa apa, kas".

"WOII!!! Mending lu cabut dasar tukang leceh" ucap seorang laki-laki dari belakang daniel. teriakan itu dibantu oleh semua mahasiswa yang berada dikantin.

"tin, ayo cabut disini gak aman," sahut rendi mengajak justin pergi. Dengan wajah yang masih marah, justin mendekati daniel "AWAS GUE ABISIN LU" ucap justin dan langsung pergi.

Setelah justin dan teman-temannya pergi, suasana di kantin kembali tenang. Aldo,Lukas, dan Daniel duduk kembali di tempat mereka sebelumnnya. Aldo memberikan minum kepada Daniel.

"minum dulu, niel," kata Aldo sambil menyodorkan sebuat es teh yang daniel pesan sebelumnya. Daniel menerima dan meneguk secara perlahan.

"kita harus hati-hati, justin itu bukan main-main," ujar Aldo. "lu yakin gak apa-apa?"

Daniel mengangguk "Aku gak takut sama dia, malah dia yang mulai permainan ini"

Tiba-tiba, Shani datang tergesa-gesa mendekati mereka. "aku dengar ada keributan, kalian gak apa-apa?".

"kita baik-baik aja ci. Tapi ya gitu justin mulai bergerak" jawab Aldo

Shani menghela napas lega. "syukurlah. Tapi kalian benar, kita harus hati-hati justin bisa berbahaya."

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang