8

241 33 3
                                    

Di kontrakan Daniel.

Daniel berdiri di depan lemarinya, ia sedang memilih baju yang akan dipakai. Ini baru pertama kalinya jalan dengan seorang perempuan. Daniel memilih kaos hitam dengan cardigan serta celana jeans yang nyaman. Sambil bercermin daniel menyisir rambutnya dengan rapi, ia memastikan tidak terlihat kampungan.

Dari luar gita melihat daniel. "mau kemano dek, dijingok ganteng nian" ujar gita dengan logat sumatera.

"nak pegi kak, cak mano udah ganteng aku" tanya daniel berdiri dengan tegak.

"pegi samo betino? Iyo ganteng nianlah" tawa gita yang melihat daniel percaya diri.

Dari luar kontrakan mereka terdengar suara klakson. Daniel mendengar itu pun menyadari kalau chika telah tiba. Ia langsung menuju luar untuk menemui chika.

"hai chika."

"udah siap, ayo pergi."

Daniel pun berpamitan ke gita dan langsung masuk ke mobil chika.

"daniel...kok gue nyetir sih" ucap chika.

"oh iya maaf" daniel keluar dari mobil dan bertukar posisi duduk. Daniel menancapkan gas mobil. Mereka akan menuju salah satu mall di ibukota. Daniel menikmati malamnya ibukota, pemandangan gedung-gedung ibukota yang berkeliauan memancarkan lampu dan kendaraan lain melaju di kiri dan kanan.

Mata chika melirik daniel yang terlihat sumringah " lu kenapa niel, sumringah banget?" tanya chika.

"ini suasana malam di ibukota ternyata seenak ini ya, ramai dan bercahaya"

"iya makanya lu jangan dirumah mulu, di ajak keluar juga jarang mau" ujar chika.

"chik kamu hari ini cantik banget" sahut daniel yang sedang fokus menyetir.

Chika mendengar itu langsung salah tingkah. Ia tidak menyangka daniel memujinya. "bisa aja lu, kan gue emang cantik"

"iya tau tapi hari ini lebih cantik, aku lumayan suka style kamu" puji daniel. chika tersenyum mendengar pujian itu, pipinya tampak merona " makasih ya niel"

"gue cuma pengen style baru, dengan dress gini tapi seneng kalo lu suka". ujar chika dengan nada riang. Daniel memang jarang melihat chika memakai gaun ia sering terlihat chika dengan style perempuan kuliah biasa. Sepanjang jalan chika tidak berhenti salah tingkah, ia hanya diam dan tidak berani melirik ke arah daniel.

Mereka pun sampai di mall, daniel keluar dari mobil dan langsung membukakan pintu chika. Daniel bertanya "chik kita mau kemana?"

"ikut aja, ini tempat bagus kok"

Mereka pun berjalan menuju tempat itu. Ditengah keramain orang berlalu lalang daniel dan chika hanya saling diam. "niel gandeng kek tangan gue" batin chika.

Berjalan 10 menit mereka pun sampai disuatu tempat yang terdapat di lantai paling atas mall. Kini mereka berdiri di depan pintu yang di jaga oleh satpam.

"permisi pak...bu.. boleh liat undangannya" tanya satpam itu. Daniel kebingungan ia melihat chika membuka tasnya dan memberikan undangan ke satpam. Dan mereka pun diizinkan untuk masuk.

"kok undangan? Ini acara apa?" tanya daniel.

"ini acara perusahaan teman bokap gue niel, orang tua gue gak bisa dateng jadi gue disuruh pergi. Maaf ya kalo gak bilang takut lu gak mau"

Daniel hanya menghela nafas, ia melihat orang-orang berpakain jas rapi sambil mengobrol satu sama lain. Daniel melihat dirinya yang hanya memakai pakain simple.

Chika mengajak daniel bertemu teman ayahnya,

"selamat malam om" ujar chika bersalaman

"selamat malam nak chika, sekarang udah besar ya." Ucap pria yang terlihat berumur 60 tahun

DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang