Selamat membaca
Hari ini adalah hari pensi sekolah yang sudah di tunggu tunggu. Beberapa hari kemarin zean dan chika disibukan dengan latihan menyanyi
"Chik lo siap siap deh. Pokonya abis anak dancer selesai nanti lo sama zean langsung naik ya pas dipanggil. Btw zean mana? Acaranya udah di mulai dari tadi" jessi celingak celinguk mencari keberadaan zean
"Gue chat dia dulu, kayanya belum dateng deh soalnya tadi gue dateng sendiri"
"Yaudah, gue kedepqn dulu mau mantau"
"Iyaa"
----------
""Zee pokonya lu harus dateng. Pake nih jaket gue, pasti lu tambah ganteng" ucap oniel
"Zean dari sononya udah cakep kali" ucap ollan
"Ribet amat sih lu, pake segala ini itu" ucap revan kepada oniel
"Gue cabut, udah jam berapa nih. Chika udah ngchat" zean berdiri dari bangkunya
"Mang zean ke sekolah dulu" pamitnya"Siap den" balas mang ucup
"Zee jaket gue ga lu pake" tanya oniel
"Ga usah, ribet" zean menaiki motornya
"Ayo ke sekolah, pasti udah banyak jajanan gue laper" lulu memegangi perutnya yang sudah keroncongan
Gitan meminum kopinya lalu berdiri "cabut"
"Mang kita pamit ya"
Mereka menaiki motornya masing masing menyusul zean. Sesampainya disana ternyata pensinya sudah dimulai
"Eihh rame bener" ollan melihat sekelilingnya
"Kalo ga rame namanya kuburan nyet" ucap revan
"Gue duluan, mau nysul chika" pamit zean, ia pergi ke suatu ruangan dimana chika menunggunya
Zean melewati koridor yang sangat sepi karna semua murid berkumpul dilapangan menonton acara pensi sekolah. Dati kejauhan zean melihat fiony yang berdiri di depan pintu ruangan chika, tingkah gadis itu sangat mncurigakan apalagi ia sedang menelpon seseorang sambil mengintip chika di dalam
"Ngapain lo" sentak zean, ia langsung mengambil ponsel fiony dan melihat nama kontak orang yang menelpon d3ngan fiony
Fiony yang kaget tak tau mau menjawab apa, ia hanya diam
"GUA TANYA, LU NGAPAIN NGINTIPIN CEWE GUA BANGSAT" emosi zean seketika memuncak
Fiony ketakutan, habislah sudah riwayatnya. Rencana yang selama ini ia susun sia sia
"A-aku" fiony melirik ponselnya yang di tangan zean. Ia ingin mengambil ponselnya tetapi zean langsung membanting ponsel itu dengan kuat sampai remuk
Zean menarik tangan fiony menjauh dari ruangan itu, ia takut nanti chika mendengarnya
Fiony yang ditarik dengan kasar oleh zean hanya diam menahan rasa sakit ditangannya
Sesampainya di dekat gudang, zean mendorong fiony ke tembok dengan kasar
"LO ADA RENCANA APA SAMA BOKAP GUE HAH" zean mencengkram bahu fiony dengan kuat