🔞

325 30 1
                                    

Yg masih dibawah umur, skip aja bab ini ya

.
.

Dan tak lama kemudian, orang yang mereka tunggu pada akhirnya memperlihatkan diri.

"Kak Sasuke!" Sakura tak memungkiri kalau dirinya merasa rindu dengan sosok Sasuke. Meskipun ia tahu Sasuke pasti mendatanginya hanya untuk mengambil rambutnya saja.

"Sasuke, kenapa lama sekali! Kenapa baru —" Sakura tidak meneruskan ucapan begitu sadar ada yang berbeda dengan Sasuke.

Sasuke menatapnya datar. Tidak ada senyuman di wajahnya. Ekspresinya entah kenapa membuat Sakura jadi gak nyaman.

"Kak Sasuke? Apa kau baik-baik saja?" tanya Sakura takut-takut. Kali ini suaranya jadi lebih pelan dan berhati-hati.

Jujur saja, ekspresi Sasuke jadi terlihat agak menakutkan baginya. Ini kali pertamanya Sasuke memperlihatkan ekspresi seperti itu padanya. Kalaupun lelaki itu mungkin sedang ada masalah, tidak biasanya sampai memperlihatkan ekspresi menakutkan begitu. Sakura kan jadi menatapnya was-was.

"Sakura," panggil Sasuke kemudian. Pandangan matanya terus tertuju pada Sakura dengan tajam. Nada suaranya juga masih terkesan datar dan dingin.

"I-iya kak? Kenapa? Apa kau sedang ada masalah?" tanya Sakura lagi sambil melangkah mundur ketika Sasuke mendekatinya.

Saki pun menyergit melihat perubahan sifat Sasuke.

Bruk!
Sakura terjatuh di atas ranjangnya begitu sudah merasa terpojok. Dan Sasuke malah mengurungnya. Meletakkan kedua tangan kekarnya di kanan kiri kepala Sakura. Tatapan kedua mata Sasuke tajam menghujat mata Sakura yang balik menatapnya takut-takut.

"S-Sasuke, ada ap —hmmp?!!" Pertanyaan Sakura disela menggunakan sebuah ciuman memaksa.

Bahkan Saki sampai berdiri dari pojokan sambil terbelalak melihat aksi Sasuke yang kini sedang membungkam mulut Sakura dengan ciuman.

Saat Sakura hendak mendorong dada lelaki di atasnya itu, Sasuke lebih cepat mengambil kedua tangan si gadis pink dan menguncinya di atas kepala. Bahkan Sasuke tak segan tuk mengikat kedua tangan Sakura menggunakan rambut panjang Sakura sendiri.

"Ahh! Kak Sasuke, lepaskan! Hngmmmp!" Sakura mencoba memberontak, sayangnya dia kalah tenaga. Sasuke juga tidak menjelaskan apapun. Datang-datang malah langsung menyerangnya. Mencium kasar Sakura sampai Sakura hampir kehilangan napasnya.

"Ahhh! Sasuke! Hentikan!" Sakura makin takut ketika salah satu tangan Sasuke mulai memasuki bajunya.

Tentu saja Sakura panik dan ketakutan. Memberontak sebisa mungkin, meskipun itu sangat percuma. Kedua tangannya terbelenggu rambutnya sendiri. Selain itu, tenaga Sasuke juga begitu besar.

"Brengsek!" Umpat Saki menatap tajam ke arah Sasuke. Saki segera menghampiri Sakura.

"Sakura, biarkan aku merasukimu. Dengan begitu aku bisa menyelamatkanmu!" kata Saki dengan jengkel.

Sakura menggigit bibirnya. Tapi Sakura malah menggeleng. Mungkin memang ide yang bagus membiarkan Saki menguasai tubuhnya, hanya saja Sakura khawatir kalau kembarannya itu tak akan mau keluar dari tubuhnya setelah ia dirasuki. Terlebih sampai berniat membunuh Sasuke.

"Kau bodoh atau apa! Lihat sekarang kondisimu!!" bentak Saki jadi pen ngamuk.

"Hwaa! Kak Sasuke! Tolong berhenti!" Sakura menjedukkan jidatnya ke dahi Sasuke dengan sekuat tenaga.

Saat itu juga Sasuke baru berhenti. Memegang kepalanya yang mulai benjol. Sedangkan Sakura juga mulai merasakan jidatnya berdenyut menyakitkan dan bikin pusing.

"Sakura," panggil Sasuke seperti baru tersadar dari perbuatannya sendiri. Sasuke pun langsung menyingkirkan diri dan duduk dengan shock di samping Sakura.

"Sasuke. Kenapa?" tanya Sakura dengan mata berkaca-kaca.

Sasuke tampak terdiam melamun. Melirik Sakura sekitar. Lalu menghela napas dengan kasar. "Maaf."

Setelah itu situasi di antara mereka jadi canggung. Sakura mencoba melepaskan tangannya dari ikatan rambutnya sendiri, tapi gak bisa. Sasuke tadi mengikatnya cukup kencang.

"B-bisakah kau membantuku melepaskan ini?" pinta Sakura takut-takut.

Sasuke menoleh lagi. Terdiam sejenak melihat kondisi Sakura yang begitu berantakan.

Namun Sasuke malah sempat terbengong melihat baju sakura yang berantakan sampai memperlihatkan sebagian tubuh moleknya. Putih, kelihatan lembut dan halus, belahan dadanya yang terlihat menggiurkan dan paha dalam yang begitu putih nan lembut. Sasuke meneguk ludahnya.

Setelah itu Sasuke langsung berpaling ke arah lain. Hampir saja dia memperkaos Sakura tadi hanya karena sesuatu.

"Sasuke," panggil Sakura lagi dengan suaranya yang lirih.

Sasuke mencoba menenangkan diri. Mengambil napas dan membuangnya secara berulang sampai dirinya sudah benar-benar tenang. Barulah dia menyambar selimut milik Sakura tuk menutupi bagian bawah tubuh si gadis pink. Setelah itu, Sasuke membantu Sakura melepas rambut panjang yang membelit kedua tangan kurus itu.

Plak!
Begitu tangannya terbebas, Sakura langsung saja menampar pipi Sasuke.

"Kenapa kau melakukan itu padaku?!!" teriak Sakura dengan mata berkaca-kaca lagi. Tadi itu sungguh ia benar-benar ketakutan terhadap perlakuan Sasuke yang mendadak sekali menyerangnya.

Sasuke tak membalas tamparan dari Sakura. Dia menyadari kesalahannya sendiri.

"Kenapa kakak jadi begini?!" kata Sakura lagi kali ini sambil terisak.

Sasuke yang melihat Sakura mulai mengeluarkan air matanya jadi merasa bersalah.

"Maaf." Hanya kata itu yang bisa dilontarkan oleh Sasuke sambil memeluk Sakura.

"Kak Sasuke jahat, hiks!" Air mata Sakura jadi makin deras. Memukul dada Sasuke, tapi membiarkan saja lelaki itu memeluknya makin erat.

"Cih." Saki yang melihat adegan itu pun cuma berdecih sebal.

.
.

Hampir satu jam Sasuke mencoba menenangkan Sakura.

Sekarang Sakura sudah baikan. Tapi jadi ngambek. Gak mau bicara dan hanya diam memeluk tubuhnya menggunakan selimut. Sakura juga tidak mau beranjak dari ranjangnya. Untuk menatap mata Sasuke saja Sakura merasa gak sudi.

Sasuke sendiri sudah gak bisa berbuat banyak. Selain karena moodnya masih dalam keadaan kacau entah karena apa. Sasuke juga malah terngiang-ngiang dengan kemolekan tubuh Sakura.

"Maaf, Sakura. Kalau begitu mungkin lebih baik aku harus pergi saja—"

"Kamu mau meninggalkanku setelah melakukan hal itu!!" Sakura berseru kesal. Matanya mulai berkaca-kaca lagi.

Sasuke sendiri jadi bingung harus melakukan apa. Kalau trus berada di ruangan itu, ia dicuekin Sakura. Giliran mau pergi tuk mendinginkan isi kepala mereka masing-masing, si sakura malah berseru begitu seolah ia tidak diijinkan pergi. Sungguh membingungkan.

Memang dari awal salahnya Sasuke yang mendadak main terkam.

Sasuke berdecak kesal. Kemudian memilih tuk duduk di atas meja kecil sambil menatap sebal kearah jendela.

..
.










Tbc

The Pink Hair PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang