01

3.4K 319 17
                                    

_______
.
.
.
.
.
.

"Kenapa dengan anak itu?"

"Ada apa?"

"Ia memiliki luka gores di pipinya, seperti preman saja."

"Ya.. kau benar, itu cukup menakutkan dengan matanya yang berbeda itu."

"Tak lupa jika anak itu jago dalam berkelahi, dia bisa mengalahkan satu geng di sekolah sebelah."

_______

"Membosankan."

Gerutu pria tengah duduk di sebuah cafe yang memiliki tempat indah, nyaman dan tenang. Yang gak lain milik adiknya sendiri.

Ia menghela nafas kasar saat melihat ponselnya, terlihat seperti bosan.

"Ada apa, Kakak?" Tanya seorang wanita dengan surai coklat sebahu, yang tak lain adalah adiknya.

[Tachibana Kotoha]

"Tsk! Tidak ada."

[Tachibana (Name)]

"Ara~ apa pria itu mengirim pesan lagi padamu?" Tanya Kotoha, seraya memberikan semangkuk omelette panas.

"Ya... Dia sangat menyebalkan, jujur aku ingin memukul nya dengan besi jika perlu." Balas (Name) dengan kesal, ia melahap omelette nya.

"Astaga... Kau terlalu kasar pada seseorang, sebaiknya kau bersikap.. lembut?" Gumam Kotoha, membersihkan tangannya.

"Ughh.. entah aku harus menjawab apa." Balas (Name) seraya mengunyah makanan nya.

Melihat itu, Kotoha hanya bisa tersenyum dan terkekeh kecil.

"Baiklah, aku ingin pergi ke pasar... Kaga toko selagi aku pergi ya." Ujar Kotoha bersiap-siap.

"Huh? Tap-

"Tidak ada penolakan, lagipula kau bisa memasak kan?" Ujar Kotoha, melirik (Name) dengan tajam. Membuat anak itu ciut.

"Tsk! Baiklah." Dengan enggan ia menerima nya.

Kotoha tersenyum mendengar jika kakaknya menerima nya.

"Baiklah, aku pergi dulu." Ujarnya sebelum keluar dari cafe.

(Name) Diam ditempat tidak bergerak, sebelum ia berbicara.

"Hati-hati.." gumamnya sebelum melanjutkan pada makannya.

______

'Aku bosan, jadi aku tinggal kan saja tu cafe.'

Ya... Terlihat mas nem tengah berjalan dengan santai di trotoar taman, sesekali melirik beberapa anak-anak tengah bermain disana.

Ia meninggal cafe Kotoha dengan alasan ingin mencari udara, dia tidak akan tahu jika adiknya akan marah nanti.

Memasukkan kedua tangannya kedalam sakunya berjalan kearah 'Vending machine' yang dekat dengan taman.

[Great Fighter] Wind Breaker × M!Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang