Bab 21 ✾

94 4 0
                                    

  

       Sekolah sekarang mengadakan perjalanan menuju musium membuat semua murid senang bukan main.

   Karna disana ada berbagai macam dgn robot sebagai pelayan canggih bukan.

   Sesampainya......

   Saat mereka melangkah kaki untuk pertama kali dapat mereka lihat beberapa pelayan robot disana.

Wah lihatlah ini dinosaurus

Wah ini tulangnya

Apakah itu nggak roboh?

Nggak tahu gue

Wao pelayannya robot cok

Iya canggih banget

Eh lihat ini hahaha

Lucu banget

Ini bagai caranya pakai

Nggak tau gue

Tanya guru

Wih gerak anjai

Musium jaman purba anjirlah

Keren banget cok

Apa itu?

Bagus benget cok

Eh katanya ada putri duyung

Iya tapi nggak tau di mana

Coba cari woi.

      Masih banyak lagi keributan para pengunjung begitu juga Axel dkk.

  'Ada aura yang aneh'

Yah disini sepertinya ada monster

'Ayo kita cari Al'

GO

      Aresya pun pergi mencari sumbernya, dan tak di ketahui oleh Axel dkk.

***

    Hahahahaha

    Suara tawa di ruangan yang sangat gelap, dgn berbagai bau anyir dan darah.

   "KALIAN AKAN KU MUSNAHKAN SEMUANYA HAHAHAHAHA" Teriaknya

"GUE YANG AKAN MENGUASAI DUNIA RAJA IBLIS AKAN MELINDUNGI GUE DAN GIE YANG AKAN MENANG MELAWAN KALIAN HAHHAHA"

  "AKAN KU PASTIKAN ITU TERJADI"

"TAK ADA YANG BISA MENGAMBIL KEMENANGAN DARIKU TERMASUK RAJA IBLIS HAHAHAHA"

    Dia adalah manusia kegelapan yang bekerjasama dgn raja iblis, dia akan mendapatkan apapun yang dia mau. Bagaimanapun caranya.

    Oh ayolah kawan kau tak tau saja kau sudah di intai olehnya dia yang akan membunuh semuanya.

***

      BRUK

  Prok

  Prok

   Suara benda dan tangan yang membersihkan debu, di tangan yang kotor.

   Saat ini gadis mungil itu sedang berada di gudang masium, dan bertarung dgn monster robot agak sulit namun cepat selesai.

    Dan dia yang tdk suka berasa basipun
Langsung saja membunuh monster itu secepat mungkin.

  'Hah menyenangkan sedikit sih, bagaimana dgnnya ya, entahlah 'batin Aresya.

***

    Di ruangan yang cukup elegant terdapat seorang pria yang menunggu snag kekasih, yang sedang melakukan sesuatu.

    Saat ini ia mengintai musuh mereka.

  "Kau ingin menghancurkan semuanya?
Hahahaha,... Tak bisa karna gadisku lah yang akan menghancurkan kalian hahaha"

  "Tapi dimana dia"

   BRAK

    suara pintu di dobrak oleh seorang gadis yang baru saja menyelesaikan urusannya.

   "Sayang, are you okey? " Tanya pria tampan bak dewa yunani itu.

  "Yeah, iam oke" Ujarnya sembari melangkah mendekati sang pria dan merentangkan tangannya. Dan di balas pelukan hangat oleh sang empu.

  "Kangeeeen" Rengek sang pria bak anak kecil. Dan menduselkan wajahnya pada prut rata sang gadis.

  "Oh ayolah kau sangat manja baby" Seru Sang gadis sembari terkekeh geli.

  "Biarin akukan manja sama kamu bukan gadis lain" Seru sang pria santai.

  "Kalau sampai itu terjadi Jagan salahkan aku kalo membunuhnya Al" Ujarnya sekaligus menekankan kata terakhirnya.

  "Tentu saja sya sayang" Ujar Al manja.

  Yap mereka adalah Aresya dan Al yang mengintai musuh mereka.

    "Hah sisa satu ramalan lagi Al" Adunya manja.

"Semangat lah, sayang" Seru Al memberikan semangat.

"Yah dan menyelesaikan semuanya"

"Syasya benar"

         ‧͙⁺˚*・༓☾ Bersambung ☽༓・*˚⁺‧͙

    Yah tinggal beberapa bab lagi jadi semangat dan semoga suka.

   Jagan lupa vote dan komen

Sampai jumpa bab selanjutnya gays😇🖐

sang putri yang telah kembali [ sistem] (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang