RIVAL >⁶<

5.4K 236 0
                                    

Di hari Senin yang cerah. Murid di sekolah SMA XXX memandang sengit guru didepan. Mereka semua tengah berbaris dilapangan. Mendengar kan pengumuman yang disampaikan oleh guru.

"BAIK! SEHUBUNG DENGAN ADANYA PESTA KECIL-KECILAN YANG AKAN DIADAKAN DALAM BEBERAPA WAKTU YANG AKAN DATANG. SAYA BERHARAP KALIAN, MURID DISINI UNTUK WAJIB MENGIKUTI ACARA TERSEBUT!" Suara keras menggema diarea lapangan luas itu.

Murid-murid yang awalanya memandang sengit guru itu. Seketika berbinar mendengar akan diadakannya sebuah pesta.

"KITA BAKALAN MENGGUNAKAN TEMA BEBAS, KALIAN BEBAS MEMAKAI APA SAJA DI HARI ITU! SAYA TIDAK AKAN MELARANGNYA SAMA SEKALI. KALIAN PAHAM?!"

"IYAA, PAHAM!"

Hanya 10 menit mereka dilapangan, semuanya langsung bubar menuju kelas masing-masing.

"Acara apaan tuh?" Seru Fano.

Gavin dkk tengah berada di rooftop. Mereka berbincang ringan dan membolos dijam pelajaran.

"Masa Lo lupa? Kan setiap tahun ini acara pasti ada." Ujar Raven.

Gara mengangguk mendengar Raven. Ia berkata, "Cuma kali ini pake tema bebas gitu. Kalo waktu kemarin-kemarin selalu ditentuin sama pihak sekolah."

"Gue lupa hehe.." Fano menggaruk kepalanya malu. Kebanyakan Mabar kayanya sampai dia lupa dengan kegiatan seperti itu.

"Lo kan udah tua." Seruan keras  dari pintu mengundang tatapan orang disana.

"Zio?" Gumam Fano.

Ngapain itu bocah berada disini? Nguping kah?

"Ngapain?" Tanya Gavin dan bangun dari duduknya. Sedikit melirik kebelakang Zion.

Kosong.

"Cuma lewat doang gue, eh ternyata ada yang udah pelupa. Faktor usia itu."  Dengan tidak berdosa nya, Zio  berkata seperti itu dan langsung berlari dari sana.

"Manusia gila!" Fano menatap kepergian pemuda itu jengkel.

"Terima fakta aja No, yang diucapkan sama Zio itu ada benarnya juga."

Setelahnya seruan itu hanya terdengar suara ringisan sakit dari Raven karena Fano.

"Cuma gue yang masih waras deh diantara kalian."

"Ngaca!" Atlas bergumam dan melirik Gara julid.

Gavin pemuda itu diam. Memikirkan apa yang bakalan dia pakai untuk acara yang akan datang.

><><><

"Haah..hahha.."

"Anjir! Lo habis dari mana?" Tanya Juna kearah Zio yang baru sampai dikantin.

Memang benar Leo dkk juga sedang membolos hari ini.

Zio tertawa kecil dengan nafas tersengal-sengal. Dia menggeleng lalu meminum es jeruk milik Juna.

"Si setan! Kalo mau beli sana!" Juna merebut minuman miliknya.

"Hehe.."

"Jadi? Lo habis dari mana?" Leo menatap pemuda didepannya Lamat.

"Gue tadi gak sengaja ketemu sama Fano, terus ya... Kalian pasti tau kan apa yang terjadi setelahnya?" Seru Zio cengengesan.

Mereka yang mendengarnya menggeleng maklum. Gini nih kalo punya temen bocil kaya Zio, meresahkan.

Bima yang diam akhirnya bersuara. "Nanti kita pake tema apa buat acara itu?" Tanya Bima.

Mereka berpikir sejenak lantas mengangguk bersama.

"Temanya bebas kan? Mending kita pake baju kemeja putih yang oversize? Tenang kita pake celana jeans hitam panjang. Gimana?" Saran Bumi.

"Tapi kalo gak sama, gak papa kan?" Tanya Juna.

Bumi mengangguk. "Gak papa, itu mah bebas. Gue cuma saranin aja sih. Gue juga gak mau pake itu, hehe.."

Pletak

"Aduhh!" Bumi mengelus keningnya yang baru saja di sentil oleh Zio.

Zio abai dia menatap kearah yang lain.

"Pake aja yang kita suka, nah setelahnya nanti kita kumpul didepan gerbang." ucap Juna. Dia mengambil jalan tengah.

"Gue setuju nih sama ucapan Juna." Seru Leo.

"Oke lah, gas aja atuh kalo gitu."

><><><

Pihak sekolah sudah mengkonfirmasi tentang jadwal acara tersebut. Acara tersebut akan dimulai pada tanggal 3 Desember 2035 jam 07:00 malam s/d selesai. Berarti acara tersebut akan berlangsung dua hari lagi dari sekarang.

"Yo kita ngantin kawan!" Pekik Zio dari luar kelas Leo.

Di dalam kelas, Leo buru-buru membereskan buku-bukunya kedalam tas. Lalu berjalan keluar menghampiri Zio.

"Yang lain mana?" Tanya Leo.

Kedunya berjalan santai menuju kantin.

"Udah duluan." Jawab Zio.

Seperti biasa kantin sekolah ramai oleh murid-murid. Zio menarik Leo dan membawanya kearah meja diujung.

"Nah, gue udah baik hati nih beliin makanan untuk kalian." Bima mendorong satu mangkuk kearah Leo dan Zio.

"Thanks, Bim." Ujar Keduanya.

Mereka makan dengan lahap. Pelajaran tadi menguras semua energi mereka.

%\|=[]<>{}

Kalo ada kata yang kurang jelas tolong beritahu saja yaa😁

RIVALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang