Pn. 1

5.1K 164 6
                                    

"Dia siapa appa?" Tanya seorang pemuda bertubuh tinggi yang penasaran dengan seseorang yang dibawa oleh ayahnya ke rumah.

"Dia calon eomma sambung mu, nak"

"Hah!!" Dirinya langsung terkejut mendengar jawaban dari sang ayah.

"Apa apaan ini! eomma baru meninggal tiga hari yang lalu dan sekarang appa sudah mau menggantikan eomma?!" dengan suara yang sedikit meninggi dan penuh tekanan.

"Johnny, appa hanya tid—"

"Appa sama halnya seperti pria pecundang di luaran sana!"

"JOHNNY! JAGA UCAPAN MU!"

"Apa? Appa tidak terima? Aku bicara yang sebenarnya!"

"Dan wanita ini, aku tidak akan sudi menerima ataupun menganggap dia sebagai eomma sambung? Aku tidak mau memiliki eomma sambung! Eomma ku hanya satu, hanya eomma Yoona!"

"Johnny, tolong hargai keputusan appa mu"

"Diam kau!" Johnny tanpa sadar membentak wanita di hadapannya.

"JOHNNY, KURANG AJAR SEKALI KAU! APPA TIDAK PERNAH MENGAJARI MU BERSIKAP TIDAK SOPAN KEPADA ORANG YANG LEBIH TUA!"

"Aku bersikap sopan kepada seseorang yang bagi ku patut mendapatkan nya"

"Leeteuk" ucapnya lirih sambil menatap sendu ke arah calon suami barunya itu.

Baru?

Ya, dia seorang janda anak satu.

"Tak apa, biar aku yang urus" ujar Leeteuk sambil mencoba menenangkan calon istrinya itu.

"Cih" Johnny berdecih, tak suka.

"Johnny, appa—"

"Aku ingin pergi keluar" ucap Johnny dengan cepat dan langsung melenggang pergi keluar dari rumah bernuansa abu abu itu.

Leeteuk membuang nafas panjang, dirinya memang harus lebih bersabar lagi dalam menghadapi putra tunggalnya itu.

"Tak apa sayang, kau bisa berbicara lagi kepadanya lain waktu" ucap Taeyeon mencoba menenangkan Leeteuk.

"Aku tau perasaan Johnny saat ini" imbuhnya sambil mengusap pundak tegap Leeteuk.

        •••

"Menyebalkan, Cih!" Johnny berjalan jalan di dinginnya malam sambil terus menggerutu kesal.

Saat sedang asik berjalan pandangan nya tak sengaja menangkap sosok yang saat ini sangat ia butuhkan, untuk pelampiasan kekesalan nya.

"Kebetulan sekali dia lewat di sekitar sini" bibirnya membentuk sebuah senyuman horor.

Johnny lantas mempercepat langkahnya untuk menghampiri seseorang itu.

Dari kejauhan seorang pemuda dengan buku tebal di tangan nya, melihat sosok yang sangat sangat ia hindari namun dirinya tak akan pernah bisa menghindar dari sosok itu.

Matanya membulat sempurna saat melihat sosok Johnny yang ingin menghampirinya.

"Jo-Johnny" gumamnya, panik.

Pemuda tersebut langsung mempererat genggaman bukunya pada tangan nya dan berniat ingin pergi.

"Aku harus pergi" tekadnya dan langsung melangkahkan kakinya namun di langkah ketiga pergelangan tangan nya langsung di cengkraman dengan kuat, membuat dirinya langsung berhenti dari larinya.

"Lepaskan aku" berusaha memberontak.

"Kau mau kemana? Jangan coba coba kabur dari ku!"

"Lepaskan aku, apa maumu?!"

"Mau ku? Aku ingin bermain main dengan mu, my little kitten!" Ucapnya dan menyeringai.

"Tidak! Lepaskan aku, aku harus menyusul ibuku" pemuda itu terus memberontak dan berusaha melepas cengkraman itu.

"Hey tenang, aku akan melepaskan cengkraman ini. Jika kau mau bermain dengan ku dulu"

"Apa? Bermain apa?!" Jaehyun sudah mulai kesal. Ya, pemuda itu bernama Jaehyun, seseorang yang sangat suka di ganggu oleh orang yang bernama Johnny. Mau di luar kampus atau pun di kampus.

Senyum terukir di wajah tampan Johnny namun senyuman itu terkesan menakutkan bagi Jaehyun.

Jaehyun menelan salivanya kasar.

"Ikut aku" Johnny langsung menarik Jaehyun ke sebuah tampat, di sebuah gang sempit dan gelap.

"Kenapa kau membawaku ke sini" Jaehyun mulai panik ketakutan, pasalnya tempat itu gelap dan sepi.

"Diam. Dan tunggu disini. Aku segera kembali" ucapnya, setelahnya ia berlari entah kemana. Bukan urusan Jaehyun, lagi pula.

"Ck, kenapa aku harus bertemu dengan nya sih!" Grutunya sangat kesal.

2 menit kemudian Johnny kembali dengan sebuah kantung plastik di tangan nya, sepertinya dia tadi dari supermarket.

Jaehyun menatap takut takut ke arah kantung plastik itu, fealingnya sudah tidak enak sekarang.

"Kau tau ini kan? Seperti biasa kitten" ujar Johnny sambil mengangkat kantung plastiknya.

"Aku manusia, Johnny! Bukan hewan!" Tolak Jaehyun mentah mentah.

"Hm! Kau tidak mau?!" Johnny langsung menatap tajam Jaehyun.

Johnny mengeluarkan isi dari kantung plastik itu, yakni makanan kemasan. Bukan makanan kemasan pada umumnya yang kita makan, melainkan makanan kemasan hewan yakni makanan hewan kucing.

Johnny membuka kemasan itu dan menyodorkan nya ke Jaehyun.

"Cepat makan! Layaknya seperti kucing dan aku akan mengelus kepala mu nanti" Titah Johnny.

Jaehyun lantas menggeleng cepat.

"Aku tidak mau! Itu menjijikkan!"

"Aghh" Jaehyun memekik saat tangan nya di cengkram kuat oleh Johnny dan mendorong tubuhnya sampai membentur tembok gang itu.

"Berani kau menolak perintah ku hm?!"

"Hikss" Jaehyun menangis akibat dirinya yang selalu di tekan dan di paksa.

"Cepat makan! Aku tak butuh tangisanmu"

Jaehyun tetap diam menunduk sambil terisak, tubuhnya juga bergetar akibat menangis dan ketakutan.

"CEPAT JAEHYUN!!" Johnny mulai muak.

Jaehyun melirik, di samping kanan nya ada sebuah balok kayu. Sebuah ide langsung muncul di benaknya, dengan perlahan tapi pasti, Jaehyun mengambil balok itu dan langsung memukulkan nya ke Johnny.
 

       Bukhh

"Akhh" pekik Johnny merasakan benda keras menimpa punggungnya.

Di saat Johnny lengah, Jaehyun langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk melarikan diri dan berhasil. Jaehyun berlari sekencang kencangnya menyusul sang ibu yang berada di rumah seseorang, katanya.

♪♪♪










Jan lupa vote okey ♥

Siuu..... 👋🏻




PASSION  [Johnjae] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang