Jaehyun sampai di sekolah dengan plester kapas di dahinya dan luka di sudut bibirnya mulai mengering namun masih terlihat merah dan sedikit membengkak. Lebam lebam pada wajah Jaehyun untungnya sudah lumayan berkurang karena sudah di kompres oleh Taeyeon.
Ia memilih menuju lokernya untuk mengambil buku IPA nya yang ia tinggalkan dalam loker. Saat dirinya menutup pintu lokernya tiba tiba ia di kejutkan dengan wajah seseorang yang sudah berada tepat di depan nya, mungkin hanya berjarak beberapa senti saja.
"Jaehyun" panggil seseorang itu memastikan.
"Apa?"
"Wajah mu kenapa?"
Jaehyun memilih memutar badannya dan mengacuhkan sahabatnya itu.
"Tidak papa" jawabnya malas.
"Mataku tidak minus ya! Jelas jelas wajahmu luka dan bengkak begitu"
"Apa yang terjadi kepada mu? Katakan padaku" imbuhnya dan mendesak Jaehyun agar mau menceritakan sesuatu yang menimpanya.
"Aku tidak papa Jungwoo"
"Kau menganggap ku sahabat tidak sih? Atau hanya teman biasa?" Jungwoo tampak kecewa dengan Jaehyun.
"B-bukan begitu, maksud ku—"
"Ya sudah ceritakan padaku" sahut Jungwoo tegas.
"Baiklah" Jaehyun pasrah dan akhirnya bercerita kepada Jungwoo.
"Hah? Kau serius? Dasar preman bajingan, berani beraninya mereka menyakiti sahabat ku ini" Jungwoo geram setelah Jaehyun mengatakan jika dirinya di hajar oleh preman.
Bohong?
Tentu saja Jaehyun bohong, harus. Dia tidak boleh mengatakan yang sebenarnya. Jaehyun memiliki alasan tersendiri. Dan untungnya Jungwoo percaya, jadi Jaehyun bernafas lega.
"Harusnya aku kemarin mengantar mu"
"Ah tidak papa, lagi pula itu sudah kemarin kan"
"Oh ya ngomong ngomong, Jaehyun..." Jungwoo mengantungkan Kalimantnya.
"Hm?" Dehem Jaehyun dan sontak menaikan sedikit kedua alisnya sambil menatap wajah Jungwoo.
"Kau kemarin siang kemana? Kenapa tidak masuk jam ketiga? Aku mencarimu asal kau tau itu"
Jaehyun terdiam sejenak, mencoba mencari alasan lain yang harus ia katakan kepada Jungwoo.
"O-oh soal itu, aku kemarin membolos hehe..." Jaehyun terkekeh, terpaksa.
"Bolos? Kau membolos? Jarang sekali kau membolos, tumben, kenapa?"
Mampus, si Jungwoo ini malah bertanya lagi alasan mengapa Jaehyun bolos. Karena Jaehyun merupakan anak yang rajin dan pintar di kampusnya, tentu saja hal seperti itu membuat Jungwoo heran sekaligus bingung kenapa sahabatnya melakukan itu?
"Aku bosan dengan biologis" jawab Jaehyun dan tersenyum namun terkesan aneh bagi Jungwoo.
"Tunggu, bukan nya biologis pelajaran kesukaan mu?" Jungwoo memincingkan sebelah alisnya.
"Eh~ em.." Jaehyun kehabisan kata kata.
"Jadi—" ucapan Jungwoo terpotong oleh suara bel sekolah.
Ting
Tung"Ah, pelajaran akan segera di mulai. Aku duluan masuk kelas ya, dadaa..." Jaehyun langsung pergi ke kelas, meninggalkan Jungwoo sendirian di sana dengan dirinya yang masih banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan.
•••
Jaehyun bernafas lega di dalam kelas, kenapa? Karena Johnny tidak masuk hari ini. Jaehyun sangat bahagia jika Johnny tidak masuk kuliah.
Dirinya terasa terbebas dari segalanya. Tidak akan ada pembullyan nanti. Ya walau hanya sehari tapi Jaehyun sudah sangat bersyukur.
Pelajaran akhirnya selesai, dan Jaehyun memilih pergi ke kantin kampus untuk membeli roti karena perutnya sudah keroncongan.
"Bibi, roti isi cream vanilla masih?" Teriak Jaehyun sambil berjalan mendekati sang bibi kantin.
"Waduh maaf nak Jaehyun, rotinya sudah habis, roti terakhir di ambil sama mas itu" ujar bibi kantin sambil melihat ke arah pria yang sedang duduk di kursi ujung.
Jaehyun yang penasaran, mengikuti arah pandangan bibi kantin dan melihat pria bersurai blonde yang tengah duduk sendirian di ujung.
"Yahh, ya sudah deh bi, aku beli minuman saja" ucap Jaehyun dengan lesu.
"Kenapa hanya minuman? Ini roti isi cokelat masih ada lho"
Jaehyun menggeleng.
"Aku tidak terlalu suka cokelat bi, cokelat itu pahit, menurut ku"
"Ya sudah kalau begitu"
Jaehyun telah mendapatkan minuman nya dan hendak pergi untuk duduk di kursi yang berdekatan dengan bunga bunga cantik di kantin tersebut.
Namun saat dirinya tak sengaja menoleh ke arah pria bersurai blonde itu, pria itu terlihat menggerakkan tangan nya seperti isyarat menyuruh Jaehyun untuk datang ke kursinya.
Sambil tersenyum pria itu terus menggerakkan tangannya seperti itu sampai Jaehyun mau menghampirinya.
Jaehyun yang sadar jika dirinya lah yang di panggil pun, akhirnya berjalan menuju kursi ujung yang di tempati oleh pria bersurai blonde itu.
Sesampainya, Jaehyun langsung di suruh duduk di dekat pria tersebut. Lalu tiba tiba pria itu menyodorkan rotinya yang masih terbungkus rapi dan masih tersegel itu kepada Jaehyun.
Jaehyun tentu terkejut plus bingung. Kenapa? Itu yang terus terlintas dalam benaknya.
"A-apa ini?" Tanya Jaehyun, ragu.
"Roti isi cream vanilla, kesukaan mu kan? Maka ambil lah" ujar pria itu.
"Tapi ini kan milik mu"
"Aku sudah kenyang, jadi ini untuk mu"
"Tolong terima" mohon nya.
"B-baiklah aku akan menerimanya" Jaehyun yang memang sudah lapar saat itu langsung menerima pemberian pria tersebut.
"Terimakasih banyak" ucap Jaehyun sangat senang, bisa memakan roti favoritnya.
"Kenapa banyak?" Tanya pria itu bingung.
"Karena ini pemberian yang membuatku bahagia" Jaehyun tersenyum manis, pria itu juga membalasnya.
"Oh ya nama mu Jaehyun kan?" Tanya pria itu.
"Iya, kenapa?"
"Ah tidak papa, hanya memastikan"
"Memastikan untuk apa?" Jaehyun balik bertanya.
"Bukan apa apa"
"Oke, nama mu siapa?" Tanya Jaehyun.
"mian~ maaf" bukannya mendapat jawaban yang sesuai, ia malah mendapat kata maaf? Maaf untuk apa?
"Tunggu, maaf? Kau bilang maaf tadi? Kepada ku?"
"Untuk apa hei?!" Jaehyun meminta jawaban yang sesuai.
Pria bersurai blonde itu terdiam sejenak hingga akhirnya ia membuang nafas panjang dan berkata lagi kepada Jaehyun.
"Maafkan adik ku, aku tau dia sudah sangat kelewatan terhadap mu, tolong maafkan dia" ucapnya.
"Adik mu? Siapa?" Jaehyun balik bertanya.
"Mashiho" jawabnya.
"Hah! Jadi dia adik mu?" Jaehyun sontak terkejut bahkan sampai berdiri dari duduknya.
Pria itu mengangguk pelan, entah mengapa dirinya merasa sangat bersalah dan malu. Padahal bukan dia yang melakukan nya melainkan adiknya.
Ya, Mashiho adalah adik kelas Jaehyun yang berambut merah gelap.
♪♪♪
Jangan lupa vote okey ♥
Terimakasih^^
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSION [Johnjae] (✓)
Fanfic"Ku mohon hentikan, hiks aku malu " ~Jaehyun "Kenapa? Lagi pula ibu mu kan seorang pelacur!" ~Johnny BXB 🔞 Johnjae♡ Jumlah Chapter: 15 + bonchap