Pukul 23.55 malam. Mereka selesai minum minum bahkan Johnny sudah teler dan tertidur dengan kepalanya yang di atas meja.
Jaehyun tidak seteler itu karena dia hanya minum 4 kaleng bir saja. Padahal dia tadi di suruh oleh Johnny untuk menghabiskan semua minuman bir itu, namun bagaimana Jaehyun bisa menghabiskan bir kaleng itu jika bagian nya saja di embat oleh Johnny yang sudah mabuk berat dan kecanduan bir saat itu.
Jaehyun masih memiliki kesadaran yang cukup walau dirinya sedikit sempoyongan. Jaehyun menatap Johnny, dengan ekspresi bingung.
Bingung karena ia harus membopong Johnny ke kamarnya atau di biarkan di sini saja?
Jaehyun kebingungan harus berbuat apa."John" panggil Jaehyun.
Tak ada respon sama sekali.
"Johnny" panggil Jaehyun lagi sambil mengguncang pelan lengan kekar Johnny.
"Emmh" hanya itu respon yang Jaehyun dapat, dan Johnny masih asik memejamkan mata. Dirinya hanya berdehem lalu lanjut tidur lagi.
"Kau tak ingin tidur di kamar?" Tanya jaehyun, namun lagi lagi dirinya berbicara dengan tembok.
•••
Jaehyun dengan susah payah membopong tubuh Johnny yang besar nan berat menuju kamar yang harus melewati anak tangga terlebih dulu.
"Be–rat, se–kali"
Ceklek
Jaehyun kemudian masuk dan berusaha untuk menghempaskan tubuh yang sudah dalam pengaruh alkohol itu ke atas kasur. Namun kekuatan Jaehyun semakin lemah karena sudah terkuras habis saat menaiki tangga.
"Aku sudah tidak kuat" saat ingin menghempaskan tubuh Johnny ke atas kasur, Jaehyun yang memang sudah lemas, juga ikut terhempas akibat sudah tidak kuat menahan bobot tubuhnya.
"Aghh, punggung ku" gumam Jaehyun merasa punggung terasa pegal.
"Kau ini kenapa berat sekali sih" grutu Jaehyun pada Johnny yang masih tertidur pulas itu.
Setelah itu Jaehyun berusaha melepas rangkulan tangan Johnny dari bahunya dan ingin kembali berdiri dan pergi keluar dari kamar itu.
Namun tak di sangka saat dirinya hendak menyingkirkan lengan kekar itu, tiba tiba Johnny menarik Jaehyun dan mendekapnya dari belakang. Seperti guling saja.
Jaehyun speechless.
Jaehyun mengedipkan matanya berkali kali. Dirinya sangat terkejut karena Johnny yang dengan tiba tiba malah memeluknya seperti ini.
Entah itu Johnny sadar atau hanya reflek saja karena ia mengira Jaehyun itu sebuah guling yang nyaman untuk di peluk.
"Hangat" gumam Johnny di sela tidurnya dengan suaranya yang berat.
Johnny semakin mempererat pelukannya. Jaehyun? Jaehyun tak bisa apa apa sekarang, percuma jika dirinya ingin lepas dari pelukan erat itu.
Lagi pula dirinya sudah sangat lelah dan mengantuk sekarang. Jadi pada akhirnya Jaehyun juga ikut tertidur di sana dengan Johnny yang memeluknya dari belakang.
•••
"Wahh, manis sekali" puji Taeyeon yang sangat senang melihat kedua anak remaja itu tidur dengan pulasnya sambil berpelukan.
Taeyeon dan Leeteuk tiba di rumah pagi tadi sekitar pukul 08.13. Dan saat sampai di rumah, mereka terkejut karena tidak ada tanda tanda orang di sana, terlebih lagi mereka melihat banyak bekas kaleng bir berserakan di sekitar meja ruang tengah.
Mereka sempat panik, takut terjadi sesuatu. Hingga akhirnya mereka memilih untuk naik ke atas ke kamar Johnny untuk mengecek, dan inilah yang mereka lihat sekarang.
"Akhirnya rencana kita berhasil ya sayang" ujar Taeyeon pada Leeteuk dan tersenyum.
"Iya, syukurlah" Leeteuk juga tersenyum.
"Sudah, ayo kita turun. Biarkan mereka istirahat dengan puas" timpal Leeteuk dan merangkul pinggang ramping Taeyeon.
Taeyeon mengangguk dan tersenyum.
Saat sampai di bawa, Taeyeon baru teringat jika hari ini Johnny dan Jaehyun harus kuliah. Haduh, kenapa dirinya ini bisa lupa sih.
"Ah, aku lupa jika mereka berdua hari ini kuliah" Taeyeon hendak putar balik ingin kembali ke kamar Johnny namun di tahan oleh Leeteuk.
"Sudah biarkan saja, sesekali mereka bolos, tidak papa" ucap Leeteuk dan Taeyeon hanya diam namun akhirnya juga mengiyakan.
•••
"Johnny mana sih, dari tadi belum datang datang" Yuta kesal karena hari ini kan mereka harus latihan untuk pertandingan basket antar sekolah lusa nanti.
"Apa dia tidak masuk ya hari ini?"
"Ah ya sudahlah, hari ini latihan tanpa Johnny" pasrah Yuta dan kembali ke teman teman satu timnya.
"Johnny mana Yut?" Tanya Doyoung.
"Aku tidak tau, mungkin dia tidak masuk hari ini"
"Kenapa bisa bersamaan?" Celetuk Jungwoo, dirinya juga tergabung dalam tim basket itu.
"Bersamaan, apa maksud mu?" Bingung Yuta.
"Jaehyun hari ini juga apsen"
"Hah? Kau serius?" Terkejut Yuta.
"Iya, kau kan juga tau sendiri jika Jaehyun itu anak yang rajin dan sekarang tiba tiba dirinya tidak masuk bahkan tanpa keterangan apa pun, bukankah aneh?"
"Iya juga, itu memang aneh"
"Jika Johnny, aku sudah tidak kaget lagi karena itu sudah biasa" timpal Yuta.
"Dan lebih kagetnya lagi kenapa mereka bisa bersamaan tidak masuk seperti ini?" Celetuk Jungwoo.
"Apa jangan jangan..." Jungwoo menggantungkan kalimatnya.
"Sudahlah, tidak ada apa apa" Yuta menepis fikiran Jungwoo.
"Ayo kita fokus latihan saja" Timpal Yuta dan memulai latihan itu.
Walau sebenarnya dirinya juga beranggapan seperti Jungwoo. Tapi ia memilih untuk memendamnya saja.
♪♪♪
Jangan lupa untuk vote nya yaa
Khamsamnimida ( ◜‿◝ )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
PASSION [Johnjae] (✓)
Fanfiction"Ku mohon hentikan, hiks aku malu " ~Jaehyun "Kenapa? Lagi pula ibu mu kan seorang pelacur!" ~Johnny BXB 🔞 Johnjae♡ Jumlah Chapter: 15 + bonchap