Pn. 2

3.2K 117 1
                                    

"Hah... Hah..., Huh..."

"Ibuu" teriak Jaehyun saat dirinya sampai di depan pintu rumah bernuansa abu abu tersebut.

Taeyeon yang mendengar suara teriakan putranya itu bergegas menghampiri asal suara tak lupa di temani oleh Leeteuk.

"Ada apa Jae? Kenapa nafasmu tersengal sengal seperti itu?"  Cemas Taeyeon sekaligus bingung.

"Ah- tidak papa bu, aku hanya sedikit berlari tadi menuju kesini"

"Apa kau di kejar sesuatu?" Tanya Leeteuk.

"T-tidak" Jaehyun merasa sedikit canggung pada pria yang akan menjadi ayah sambungnya itu.

"Ayo, duduk dulu sayang" ujar Taeyeon sambil menuntun Jaehyun untuk duduk di sofa rumah Leeteuk.

"Kau mau minum Jae?" Tanya sang ibu dan mendapat gelengan kepala dari Jaehyun.

"Kau dari mana tadi? Kenapa baru menyusul?" Khawatir sang ibu.

"Aku tadi membeli buku ini dulu ibu, lihat, Jae mendapatkan nya hihi" menunjuk kan buku tebal yang baru ia beli tadi kepada ibunya dan tertawa kecil.

"Baiklah, sekarang perkenalkan dirimu pada paman Leeteuk" titah Taeyeon.

Jaehyun beralih melihat ke arah Leeteuk yang duduk di samping ibunya itu, dirinya tersenyum simpul lalu mulai memperkenalkan diri.

"Hallo paman, namaku Jung Jaehyun" ucapnya dan tersenyum manis.

"Nama paman Seo Leeteuk" jawab Leeteuk juga tersenyum kepada Jaehyun.

Jaehyun langsung terdiam sejenak dan mengingat sesuatu setelah mendengar nama itu.   Seo?

"Kenapa marga paman ini sama seperti marganya Johnny? Ini suatu kebetulan atau jangan jangan paman ini adalah—" batin Jaehyun.

"Ah tidak! Tidak! Mungkin ini memang kebetulan saja" Jaehyun berusaha positif thinking.

"Tapi aku berharap semoga saja tidak benar seperti apa yang ku duga"  doa Jaehyun benar benar berharap.

"Jaehyun" panggil Taeyeon yang menyadari kediaman anaknya itu.

"Ah iya ibu kenapa?" Jaehyun langsung tersadar dan langsung menatap sang ibu.

"Apa yang kau pikirkan?"

"T-tidak ada kok" jawab Jaehyun dan terkekeh .

"Oh ya ngomong ngomong, paman minta maaf ya" celetup Leeteuk tiba tiba, membuat Jaehyun mengerut bingung.

"Untuk apa?"

"Paman tidak bisa mengenalkan anak paman yang nantinya akan menjadi saudaramu"

"Dia tadi pergi keluar dan mungkin dia akan kembali esok pagi"

"Ah tidak papa paman, bukan masalah"

"Kau masih sekolah Jae?" Tanya Leeteuk penasaran.

"Kuliah, paman"

"Kuliah? Berarti kalian sama dong"

"Kalian? Maksud paman?" Bingung Jaehyun.

"Iya, kau dan anak paman sama sama kuliah juga"

What!!

"Oke Jaehyun tetaplah positif thinking, jalan terakhir untuk memastikan nya adalah tanyakan nama kampusnya" batin Jaehyun bermonolog.

"Em, kalau boleh tau nama kampus anak paman apa?"

"Neo University" jawaban itu sukses membuat Jaehyun tercengang sekaligus speechless.

"K-kenapa bisa sama?" batin Jaehyun benar benar tak menyangka.

"Semester berapa paman?" Tanya Jaehyun lagi.

"Pleasee ku mohon jangan 4" batin Jaehyun, berharap.

"Semester 4, memangnya kenapa? Apa dia satu semester dengan mu?"

Astaga ya tuhan!

"Ku mohon semoga ini semua hanya kebetulan saja" Jaehyun terus berdoa dalam hati nya.

"Jaehyun" panggil sang ibu dan Jaehyun langsung menoleh ke arah ibunya.

"Jawab pertanyaan paman Leeteuk" ucap Taeyeon, memperingati putranya itu.

"T-tidak paman, aku masih semester 3"

"Ohh, paman kira kalian sama"

"T-tidak" Jaehyun hanya tersenyum dan terkekeh kecil.

        •••

"Cari mati kau Jung Jaehyun!" Geram Johnny, merasakan punggungnya yang masih terasa sakit.

"Lihat saja kau, besok di kampus aku akan memberi mu pelajaran yang sangat epic" setelahnya dan tersenyum miring.

"Agh, malas sekali aku pulang ke rumah!"

"Aku pergi menginap di kosan Yuta saja ah" putus Johnny dan dirinya langsung pergi menuju kosan teman nya itu.

       •••

"Kenapa kau ingin menginap? Ada masalah lagi kah?" Tanya Yuta karna ia tau jika Johnny datang ke kosan nya dan ingin menginap pasti Johnny sedang ada masalah di rumahnya.

"Ya begitulah" Johnny langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang Yuta yang lumayan besar, karna kosan Yuta kosan elite.

"Coba ceritakan sedikit"

Johnny pun menceritakan kejadian tadi saat ayahnya membawa seorang wanita ke rumahnya dan mengatakan jika wanita itu akan menjadi ibu sambungnya.

Yuta yang mendengar itu sedikit terkejut dan terdiam sejenak.

"Bukankah bagus jika kau mempunyai ibu lagi?"

"Enteng sekali mulutmu!" Johnny langsung menatap sinis, Yuta.

"Aku bukan tipe anak yang iya iya saja jika ayahku menikah lagi"

"Jadi sekarang mau apa?" Tanya Yuta pada akhirnya.

"Tentu saja aku ingin membuat wanita itu sensara atau kalau perlu jika dia sudah memiliki seorang anak, aku juga akan membuat anaknya lebih sensara lagi di banding dia!" Ujar Johnny sambil mengusap kepalan tangannya, menahan kekesalan nya.

Yuta menelan salivanya kasar.

"Kau yakin, Ingin melakukan nya?"

Johnny menoleh dan menatap Yuta dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Yes, I will do very well" setelah itu Johnny tersenyum miring.

♪♪♪

































Jan lupa vote okey ♥
Komennya juga yak, hihi^^












PASSION  [Johnjae] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang