Pn. 9

2.5K 116 0
                                    

Teil langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri pintu utama yang di ketok itu. Terlihat raut wajah Teil yang sepertinya sangat kesal.

Teil langsung membuka pintu itu dengan brutal, membuat sang tamu sontak terkejut bukan main karena bantingan pintu yang cukup keras.

"Sudah ku bilang gunakan bel"

"Apa mata mu tidak melihat jika ada bel di sini, hah?!!" Teil menunjuk di sisi pintu yang terdapat sebuah bel di sana.

"Kalau kau mengetuk pintu, apa gunanya bel ini!" Teil sangat marah saat ini.

"Ah, maaf maaf" ucap tamu itu dengan santainya.

"Aku tidak suka jika pintu ku di ketuk, dan manusia yang selalu mengetuk pintu ku hanyalah kau!"

"Tenang lah kakak" ujar tamu itu mencoba menenangkan sang tuan rumah.

"Hilangkan kebiasaan mu itu jika di apartemen ku, ini yang terakhir kalinya. Jika terulang lagi aku tidak akan sudi membukakan pintu untuk mu"

"Iya kakak astaga, maafkan aku yaa"

"Mau apa kau ke sini?"

"Aku ingin menginap di apartemen kakak hehe, karna aku bosan di kost an ku"

"Kenapa mendadak dasar tuyul!"

"Aku masuk ya" sang tamu langsung saja menerobos masuk ke dalam.

"Heii" pekik Teil.

Tiba tiba tamu itu berhenti dari aksi jalannya dan beralih menatap seseorang yang sedang duduk di dapur di meja makan.

"Kau, kau Jaehyun kan?" Tamu itu langsung melontarkan pertanyaan.

"Y-Yuta" Jaehyun tergagap.

"Apa yang kau lakukan di apartemen kakak ku?"

"Kakak mu?" Ulang Jaehyun, dirinya terkejut.

Teil yang baru menyusul pun di buat terkejut karena ternyata adiknya dan Jaehyun ini sudah saling mengenal.

"Kalian berteman?" Tanya Teil kepada keduanya.

"Ya begitulah, kami satu kampus" jawab Yuta.

"Ohh ya sudah kalau memang kalian sudah saling kenal, jadi kalian pasti tidak canggung kan"

"Maka kemarilah dan bergabung makan malam dengan aku dan Jaehyun"

"Oh ya Jaehyun, ini Moon Yuta adik ku" ujar Teil memperkenalkan adiknya kepada Jaehyun.

"I-iya"  Jaehyun hanya mengangguk faham.

"Apa yang dia lakukan di apartemen mu kak?" Tanya Yuta yang dari awal sudah penasaran.

"Dia menginap di sini untuk satu hari saja"

"Kenapa harus di sini? Penginapan lain kan ada" protes Yuta.

"Itu memang benar tapi aku tidak punya cukup uang untuk membayar sewanya" sahut Jaehyun.

"Salah siapa miskin"

"YUTA!!" Teil berteriak namun lebih ke membentak adiknya itu.

"Apa pernah kakak mengajari mu seperti itu hah!!"

"Ah, m-maafkan aku kak, aku keceplosan maaf" Jujur Yuta sangat takut dengan kakaknya itu.

"Tidak papa, memang benar kok" ujar Jaehyun dan tersenyum.

"Ah, maafkan adik ku ini ya Jaehyun"

"Iya kak Teil, tidak papa"

"Sepertinya keberadaan ku di sini menganggu, sebaiknya aku pergi saja" timpal Jaehyun merasa tak enak hati.

"Pergi? Kamu mau pergi ke mana" tanya Teil.

"Ke rumah Johnny saja" belum sempat Jaehyun menjawab pertanyaan Teil dengan tiba tiba Yuta nyeletuk seperti itu.

"A-apa?!" Jaehyun tentu langsung shock.

"Lagi pula Johnny juga sedang di rumah sendirian saat ini"

"T-tapi"

"Sudah kau pergi saja ke sana, aku yakin Johnny pasti menerima mu tenang saja"

"Atau mau ku antarkan?" Tawar Yuta pada Jaehyun.

"T-tidak usah" jawab Jaehyun.

"Tidak papa, lagi pula suasana hati ku sedang baik saat ini jadi jangan menolak tawaran ku"

          •••

"Daaa.... Semoga kau di terima yaa" Yuta terkekeh dan langsung melajukan mobilnya setelah menurunkan Jaehyun di depan rumah Seo.

Jaehyun menatap rumah Johnny dan menelan salivanya kasar. Takut? Iya, dia takut saat ini.

Namun sedetik kemudian Jaehyun langsung kalang kabut karena melihat gagang pintu yang di putar.

"Gawat, Johhny pasti ingin keluar dari rumah" Jaehyun langsung buru buru lari dan bersembunyi di balik pohon yang besar dan lebat daun nya.

"Huftt.... Ternyata bosan juga di rumah sendirian" ujar Johnny sambil merentangkan kedua tangan nya melakukan peregangan otot.

"Andai saja ada orang yang tiba tiba datang ke rumah ku dan menemani ku, pasti seru" pikir Johnny.

     Haa chuu

"Eh?" Johnny langsung terdiam ketika mendengar sebuah suara.

"Sialan kau hidung" batin Jaehyun mengumpat dari balik pohon.

"Seperti ada suara orang bersin"

"Apa jangan jangan ada pencuri?"

"Hei, siapa itu?" Teriak Johnny memastikan.

Karena tak kunjung mendapat jawaban akhirnya Johnny memilih untuk mengeceknya sendiri.

"Suaranya berasal dari pohon itu" batin Johnny.

"Gawatt" batin Jaehyun, dirinya sangat panik saat ini. Namun berusaha ia tahan.

      Miauu

"Eh, seekor kucing?" Johnny keheranan setelah melihat kucing berwarna hitam lewat di depan nya dan asalnya dari balik pohon tersebut.

"Masa iya sih kucing yang bersin tadi?"

"Tapi ya sudahlah, bodo amat" Johnny memilih putar balik dan hendak kembali memasuki rumah.

Namun tak di sangka.

      Brukk

Johnny spontan menoleh dan terkejut karena mendapati seseorang yang tak asing baginya.

"Ketauan" batin nya, pasrah sudah.

♪♪♪





































































































































Up nya agak cepet hehe
Untuk bayar hutang aing kemaren karena kelamaan up 😖

Jangan lupa vote ya bub  (◍•ᴗ•◍)
Terimakasih^^










PASSION  [Johnjae] (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang