17. I hope its not dream...

1.1K 99 32
                                    

Hello ayang-ayang nya author, awas semua adengan jangan di bayangin nanti.....lanjut di komentar...

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading


Sooji terduduk dengan lemah di kursi ICU, matanya tak pernah beranjak dari sosok yang terbaring di tempat tidur-Harin, kekasihnya. Seminggu telah berlalu sejak Sooji tersadar dari komanya yang panjang, namun perjuangan belum berakhir baginya. Kini, bukan dirinya yang menjadi fokus perawatan, melainkan Harin yang harus bertahan hidup melawan leukimia yang ganas.

Di sampingnya, Im Yelim, sahabat yang sangat setia kepada Sooji, menemani dengan penuh keprihatinan. "Sooji-ya," serunya, mencoba menarik perhatian gadis itu dari kekosongan pandangan nya. "Kau harus kuat, baik untukmu maupun untuk Harin."

Sooji menatap Yelim dengan mata sayu, mencoba merangkai kembali potongan-potongan ingatannya yang tercecer setelah ia kembali sadar. Peristiwa tragis itu menghantamnya begitu keras, meninggalkan luka yang dalam di hatinya. "Aku mencoba, Yelim-ah," bisiknya lemah.

Yelim menggenggam tangan Sooji dengan erat, memberikan sedikit kehangatan dalam dinginnya ruangan ICU. "Kau telah melewati masa-masa yang sulit, Sooji-ya. Sekarang, waktunya untuk sembuh dan bangkit lagi."

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka, dan seorang dokter masuk dengan senyum kecil di bibirnya. "Ada perkembangan positif, Sooji-ssi," ucapnya dengan nada yang menggembirakan. "Harin-ssi menunjukkan respons yang baik terhadap pengobatan. Dia semakin stabil."

Sooji merasakan sedikit kelegaan menyusup dalam dadanya, namun rasa bersalah masih menghantuinya. Dia merasa seperti gagal menjaga orang-orang terdekatnya dengan baik. "Terima kasih, Dokter-nim," ucapnya, mencoba menyembunyikan rasa rapuhnya di balik senyum lemah.

Setelah dokter pergi, Sooji kembali menatap Harin dengan penuh penyesalan. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa kali ini, dia tidak akan membiarkan apapun menyakiti Harin lagi, bukan sakit dari orang lain melainkan dari dirinya sendiri, mengingat apa yang dia lakukan ke gadis itu saat ia marah.

Sooji ingin menyerah, tapi dia harus bertahan, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang yang dicintainya.

Sooji terdiam, setelah melewati masa-masa kritis sooji bisa kembali baik-baik saja, sudah satu minggu setelah ia sadar dari koma nya dan sekarang ia berada di ICU sekarang bukan dia yang di rawat melainkan kekasih nya yang seminggu lalu harus drop karena menghawatirkan sooji yang berada di ambang kematian. Bahkan ayah sooji sudah mengikhlaskan dirinya.

Sooji menertawai takdir nya, di mana ia yang mengidap asma dan harin yang mengidap leukimia.

Pasangan yang sangat langkah, pikirnya.

Saat tersadar dari komanya beberapa hari lalu sahabat sooji, Im yelim menceritakan semua yang telah terjadi, di mulai harin yang ternyata mengidap kanker darah, Harin harus ke Jerman untuk pengobatan sehari setelah insiden kesalah pahaman antara sooji dan harin, lalu puncak nya Jaeun yang kecelakaan dan karena kekuasaan keluarga Baek yang tidak lain adalah keluarga harin Jaeun meregang nyawa beberapa hari setelah ia menjadi pendonor sumsum tulang belakang untuk harin. Sooji koma hampir 1 bulan dan saat sadar dia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa sahabat yang selalu ia ingin lindungi pergi tanpa berpamitan dengan nya, di tambah kekasihnya yang juga mengidap penyakit ganas, berita itu sempat membuat asma Sooji kembali kambuh.

Mine (Pyramid Game) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang