2. Can I believe u ?

2.4K 173 9
                                    

Hello Guys, Butuh pendapat apa cerita ini di lanjut kan atau tidak, takut cerita nya membosankan. Jangan lupa pendapat nya ya. Enjoyy your day.


Happy Reading

Sinar mentari memancarkan warna keemasan di dalam kelas 2-5 seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Yun Na-hee, guru sastra di Baekyeon Girls' High School. Senyumnya yang berseri dan sikapnya yang tenang memikat sebagian perhatian setiap murid di ruangan itu. Tidak terkecuali untuk beberapa orang yang setia duduk di belakang yang hanya sibuk dengan rencana-rencana atau bahkan perasaan mereka.

"Selamat pagi, anak-anak," sapa nya, suaranya bagaikan simfoni yang melodi yang mengisi udara. "Hari ini, kita memulai perjalanan melalui kerumitan dan keindahan sastra."

Beberapa siswa mengangguk setelahnya.

Ketika Na-hee memulai pelajaran tentang sastra klasik, beliau menyulap setiap kata dengan gairah dan wawasan, membuat bahkan konsep yang paling kompleks pun terlihat sederhana. Penjelasannya tentang alur dan karakter dalam novel klasik membuat beberapa murid terhanyut, menarik mereka ke dalam dunia imajinasi dan interpretasi.

Meski terlihat santai dalam menyampaikan materi yang ia bawakan, ia jelas memperhatikan sekeliling nya di mana ada sebagian siswa nya yang ia yakini hanya raganya yang berada di kelas ini.

Ia menghela nafas, ia tau betul jika ada yang tidak beres di kelas ini, tapi siapa dia, dia hanya seorang guru yang di minta untuk tutup mulut dan tidak melampaui batasan nya.

Setengah jam sebelum jam pelajaran selesai.

"Pelajaran kita akan berakhir akan tetapi, saya ingin menyampaikan bahwa saya akan membentuk kelompok yang berbeda dan tentu kalian akan mendapat kan kelompok baru."

Hal itu sontak mengundang kegaduhan di dalam kelas, mereka sadar mereka semua tidak sedekat itu untuk menjadi kelompok.

Yun Na-hee tersenyum dia yakin rencana nya akan berjalan sesuai yang ia harapkan, ia selalu penasaran terhadap kelas ini, ia memiliki firasat jika kelas ini berbeda dengan kelas yang lain.

Jika yang lalu ia membebaskan mereka memilih teman mereka sendiri dan ia dapat melihat bagaimana perbedaan nilai mereka dengan siswa buangan di kelas ini dan berakhir berkumpul lah orang-orang yang cerdas di kelompok yang sama, begitu pun sebaliknya.

"Nyaman atau tidak, kalian harus menerima pembagian nya. saya tidak menerima protes dari siapapun itu!" tegas nya dan membuat semuanya menghela nafas kasar.

Ia mulai menyampaikan kan pembagian kelompoknya. "Masing-masing kelompok akan terdiri dari 5 orang, dan saya mengatur iin. Jadi tidak ada yang bisa menentangnya."

Baru saja nama-nama kelompok di tampilkan, seorang sudah mengangkat jari nya tinggi-tinggi.

"Baek Harin?"

"Ssaem, apakah harus seperti ini? Pasti sebagian dari kami tidak akan nyaman berada di kelompok yang baru"

"Sure. Itu lah yang ssaem inginkan kalian bisa membangun kerja sama setelah itu." Jawab nya santai.

Ia jelas melihat wajah gadis itu memerah, "Harin, katakan apa yang menganjal bagimu ini hanya pembagian kelompok, bukan kah sudah tugas kita menerima nya. Dan sepertinya hanya kau saja yang tidak nyaman." Gadis itu mengepalkan tangan nya, ia benci, marah ketika gadis yang duduk di kursi belakang itu terus menyelah dan menyerang nya di dalam kelas.

Mine (Pyramid Game) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang