24. Sooji-ya Saranghae...

1.3K 86 17
                                    


Mencintai dengan beban yang menghimpit, merasakan kelelahan yang tak terhingga namun tetap bertahan, adalah seperti menempuh perjalanan tanpa henti di tengah badai kehidupan. Rasanya seperti menarik beban yang terlalu berat di pundak, namun kita terus melangkah, karena cinta telah merajut benang-benangnya begitu dalam di hati. Rela mengorbankan kebahagiaan pribadi demi menjaga keutuhan dan keselamatan orang yang kita cintai adalah bentuk kesetiaan yang tak ternilai harganya. Ketika kita mencintai dengan begitu dalam, kita siap untuk menghadapi segala rintangan dan kesulitan yang mungkin datang, demi menjaga api cinta tetap menyala. Itulah kekuatan sejati dari cinta yang tulus, yang mampu menghadapi segala tantangan dan kelelahan, namun tetap berdiri kokoh di tengah badai kehidupan.

 Itulah kekuatan sejati dari cinta yang tulus, yang mampu menghadapi segala tantangan dan kelelahan, namun tetap berdiri kokoh di tengah badai kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itulah yang kini di rasakan seorang gadis cantik yang memiliki ciri fisik yang khas dan mempesona. Wajahnya cantik alami, dengan wajah yang lembut dan ekspresif. Mata besar dan bercahaya sering menjadi sorotan utama, memberikan daya tarik yang menawan. Selain itu, dia memiliki rambut sebahu dan indah. menambah kesan feminin, anggun dan cool secara bersamaan. Postur tubuhnya juga proporsional dan elegan, menambah pesona gadis yang memiliki hidung mancung itu, kini ia masih setia menutup mata indah nya di salah satu tempat tidur di uks.

"Sooji-ya...Aigo, ileonaseyo... uriga gidarigo isseoyo..." jae-hyeong sejak tadi menggenggam tangan Sooji sejak ia datang dengan berlari dari arah perpustakaan ke UKS saat mendapat kabar tentang kondisi sooji yang tidak sadarkan diri.

"ayo kita bawa saja dia ke rumah sakit," usul Ji-Ae.

Jae-hyeong menggeleng. "Kita tunggu sampai 10 menit lagi jika dia masih belum sadar kita bawa dia..." Jae-hyeong menatap lekat wajah Sooji. "Kau pasti sangat lelah...maaf karena kami tidak bisa membantu mu bahkan untuk mendengarkan cerita mu..." tanpa terasa air mata gadis periang itu terjatuh.

"hmm!" lirih sooji yang perlahan membuka mata. "bantu aku...dengan tidak menangis seperti ini eoh..." tangan sooji bergerak menyentuh pipi jae-hyeong menghapus sisa-sisa air mata gadis itu.

Jae-hyeong mengerucut kan bibirnya, "menurut mu bagaimana bisa aku tidak menangis...hiks...hiks...melihat kondisi mu seperti ini membuat ku merasa sangat tidak berguna." sooji memaksa untuk bangun. Mengusap rambut Jae-hyeong. "Kiyowo...." candaan sooji membuat air mata Jae-hyeong semakin deras.

Ji-Ae berbalik membelakangi keduanya. "Kalian alay sekali...." lirih nya lalu mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

"Aku sangat ingin memeluk kalian sekarang...tapi melihat kalian yang kekanak-kanakan seperti ini membuat ku ingin pingsan lagi..."

Plak

"Omo...omo..." ringis sooji memegang lengan nya nya yang di pukul oleh Jae-hyeong tadi.

Gadis itu menatap sooji marah. "Berhenti atau aku akan marah!"

"Aresoo...kemarilah..." sooji merentang kan tangan nya. Sedangkan dua gadis itu menghambur kepelukan nya. Sooji memejamkan matanya, nyaman sekali.

Mereka masih saja berpelukan, "siapa yang memakai parfum menyengat di sini...aish hidung ku..." keluh Jae-hyeong.

Mine (Pyramid Game) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang