15. HOPE!

1.1K 113 44
                                    

"Hidup ini bagai lagu sedih yang terus diputar, tanpa ada jeda untuk menghirup udara segar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup ini bagai lagu sedih yang terus diputar, tanpa ada jeda untuk menghirup udara segar." - Myung Jaeun

Dua hari telah berlalu sejak perintah dari Byun Cho-Soon untuk membunuh Jaeun, tetapi kedua orang suruhan itu masih belum juga melakukan tindakan yang diminta. Saat ini, mereka memasuki ruangan rawat Harin, yang telah dipindahkan ke ruang VVIP di rumah sakit ini.

Cho-soon memberikan perintah kepada kedua orang tersebut untuk menjaga Harin di dalam ruangan selama 24 jam sehari, 2 hari sepanjang waktu. Namun, di balik ketenangan yang terlihat, pertanyaan muncul dari salah satu pria tersebut.

"Yak, Hwang Tae... Mengapa kita belum juga menyelesaikan urusan dengan Myung Jaeun yang berada di samping kamar nona Harin? Bukankah itu tugas utama kita?" ucap pria yang lebih muda dengan suara yang gelap.

Namun, Hwang Tae hanya menggeleng dengan tegas. "Mari kita lakukan saat malam tiba," jawabnya dengan nada yang dingin.

Pria yang disebut Mark tampak tidak bisa menahan diri. "Apa reaksi yang akan nona Harin berikan jika dia mengetahui bahwa nyawa seseorang berada dalam bahaya hanya untuk menyelamatkan hidupnya?" gumamnya.

Namun, Hwang Tae cepat menegur. "Mark, lebih baik kau diam saja... Nyonya Baek melarang kita membicarakan ini," ujarnya dengan suara yang memperingatkan.

Mark menghela nafas dengan kasar, mengisyaratkan kekecewaannya. "Semoga nona Harin tidak mendengar apa yang kita bicarakan," tambahnya dengan nada sinis.

"Tetap pantau kondisi Myung Jaeun, seperti kondisi Sung Sooji yang semakin memburuk, buat juga gadis itu menderita hingga lupa cara nya terbangun," mark mengangguk.

Namun, tanpa disadari oleh kedua pria itu, Harin telah mendengarkan percakapan mereka sejak awal. Meskipun terbaring tak berdaya di tempat tidurnya, suara mereka menyusup ke telinganya. Dadanya mulai bergemuruh, "apa yang mereka maksud ada apa dengan nya...Myung Jaeun, Sooji? apa yang aku lewatkan selama di sini?"

Air mata Harin membasahi pipinya saat mengigat pertemuan terakhir nya dengan Sooji, jika kalian bertanya apa yang membuat gadis itu ingin sembuh, maka hanya ada satu alasan, Harin ingin menjelaskan semuanya kepada Sooji, ia tidak ingin pergi dengan kesalah pahaman dari gadis itu.

"Apa yang kalian berdua bicarakan?"

Deg

Kedua pria tegap itu seketika terlonjak kaget ketika mendengar suara rendah namun tegas milik gadis baek itu,

Dengan sedikit gugup Tae salah satu dari pria itu mendekat, hendak menelan tombol memanggil dokter.

"Diam!" bentak Harin membuat kedua pria itu membeku, mereka tahu seperti apa sifat dari Harin. Harin adalah copyan nenek nya. Sama-sama keras dan tidak berperasaan menurut mereka...

"Aku ingin kau menjelaskan kembali apa yang kalian bicarakan...tanpa meninggalkan satu pun kejadian selama aku di sini." ucapnya dingin.

Kedua pria itu saling menatap, mark menganggukkan kepala sebagai isyarat agar menceritakan semuanya, bagaimana pun setelah ini hidup mereka akan berakhir mengenaskan baik berbohong atau jujur.

Mine (Pyramid Game) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang