Saat ini Zee sudah pulang dan kali ini dirinya diinterogasi oleh sang cici dengan tatapan tajam beserta tangan di lipat di depan
"Ngapain lakuin itu, kamu taukan kita itu beda zee?" Tanya shani
"Cii itu nggak di sengaja" Jawab zee
"Jelasin!" Tegas shani
Zee kemudian menjelaskan semuanya, dari yang dia dengar isi hati chika dan rencana mereka pada zee, sampai dirinya berakhir hampir saja melakukan hal jauh dengan marsha
"Kamu tidak bohong kan?" Tanya shani
"Untuk apa sih ci aku bohong" Jawab zee
Kemudian shani memegang tubuh zee, dia melihat ingatan zee yang memang benar adanya
"Ingat jangan gegabah,kita itu sama dengan chika memiliki kelainan kelamin" Ucap shani
"Iya Ci, owh iya Ci chika udah benar-benar nargetin kematian aku, dan sepertinya dia akan menjual aku, tapi lebih dulu dia coba sebelum dia jual kepada orang dengan bayaran yang besar" Jelas shani
"Tapi kamu nggak ada bukti saat itu" Ucap shani
"Cici lupa, jam aku bisa ngerekam semuanya" Jelas zee
"Lah iya cici lupa, berarti cici juga kan yah" Ucap shani
"Iya dong" Ucap zee
Kemudian mereka menuju ruangan rapat, zee menyiapkan buktinya dan juga shani menyiapkan bukti yang dia punya juga, mereka akan mengumpulkan bukti itu dan menyusun rencana kapan akan membongkar nya
"Cii, aku dengar pembahasan dari pengurus bem, kampus akan mengadakan semacam seminar, yg dimana pasti orang-orang penting akan datang ci" Jelas zee
"Ini kesempatan bagus, cici sudah punya bukti, besok cici bakal pancing pak Wijaya, kamu buat chika mengakui kejahatannya juga, besok ayah juga akan kembali" Jelas shani
"Okei siap ci" Ucap zee
Ting
Notif pesan dari HP zee
"Eh cii, ini chika ngechat aku" Ucap zee
Dia memberikan HP nya pada shani, dan shani mengambil dan membalas chat pesan dari chika
"Dia ngajakin keluar, tapi ini bukan waktu yang tepat, kamu harus stay di ruangan monitor kamu, kita kumpulin bukti sekarang, untuk persiapan membongkar kejahatan mereka, kita akan melakukan nya saat acara seminar itu" Jelas shani
"Owh iya, dan cici peringatkan jangan terlalu dekat banget dengan Marsha, kamu taukan kita dan chika memiliki kelainan sebagai futa, cici nggak mau yah rencana ini gagal, kalau bisa batasi interaksi kamu"Jelas shani
"Begitupun cici kan" Balas zee
"🤨🤨🤨" Reaksi shani
"Cici kan juga deket banget tuh sama ci gre, mana udah ciuman juga kan" Goda zee
"Dari mana ka-" Ucapan shani terpotong
"Gracia bicara dalam hati?" Tanya shani dan zee menganggukan kepalanya
"Ck, padahal cici berusaha menyembunyikan nya" Ucap shani terkekeh sendiri
"Owh tidk bisa, rahasia anda tidak aman selama zee ada" Ucap zee terkekeh juga
"Baiklah kita satu sama" Ucap shani
"Aku setuju, kalau cici sama ci gre" Ucap zee
"Dengan alasan?" Tanya shani
"Ci gre selalu mengagumi cici, dan ci gre juga terlihat tulus pada cici, begitupun dengan cici sendiri" Jawab zee
"Bisa aja, dasar si pembaca pikiran" Ucap shani