"Kita tidak akan pernah mengambil kesempatan yang sama"
" Menantinya adalah pilihan mu, walaupun kedepannya kamu sudah tau akan ada banyak kekecewaan dan sakit hati yang mendalam jika selalu menanti nya, namun mengapa masih memilih untuk menanti nya...
Clara termenung dibawah dinginnya malam dengan rembulan sebagai pencahayaan satu satunya, aku ingin sembuh, aku ingin sembuh. Perkataan itu selalu berputar dipikiranya, apapun akan kulakukan supaya bisa melupakan pria itu, aku benar benar gila.
Dinginnya malam, indahnya langit malam dengan rembulan yang bersinar, tidak bisa membuat ku tenang dan lupa akan semua ini. Clara mencoba membuka lembaran novel yang dia tulis, sebelum nya aku menulis kalimat untuk tidak melanjutkan nya, dan membiarkan bab terakhir ini menjadi pelampiasan rasa sakit ku. Tapi Clara mencoba untuk menulis kembali novel itu, aku akan menulis bab baru, aku ingin melampiaskan rasa sakit ini sekali lagi, berharap rasa sakit ini bisa hilang dan berkurang.
Namun semakin ku coba untuk menulisnya, rasanya seperti tidak mungkin aku bisa menuangkanya lebih banyak lagi, aku lelah. Bagaimana aku bisa melupakan keindahannya?
Clara kembali ke kamar, melemparkan tubuhnya ke atas ranjang yang empuk, mengambil earphone nya dan menyalakan musik playlist nya, kini sudah jauh lebih tenang, aku hanya butuh ketenangan dan membersihkan pikiranku.
___________
Di pagi harinya, pikiran Clara sudah sedikit tenang, namun dia masih belum bisa melupakan nya. Aku benar benar butuh ketenangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Clara mengajak Karina, dia butuh sahabatnya sekarang, bukan hanya sekarang mungkin setiap hari? Aku ingin seseorang yang bisa memahami ku, mungkin karina yang bisa melakukan nya untukku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat balasan karina, Clara langsung menyiapkan dirinya, hanya memakai kaos putih dan rok hitam panjang, dengan rambut terurai panjang, make up? Clara tidak punya waktu untuk itu.
Karina yang langsung sigap kini berada didepan apartemen rumah Clara, Clara langsung turun dan masuk ke mobil karina, dirinya disambut hangat.
"Gapapa santai, kayak sama siapa aja. " Ujar karina.
"Yaudah kita mau kemana? " Tanya Karina.
Clara bingung harus kemana, jadi dirinya menyerahkan semuanya ke Karina, mungkin karina tau suatu tempat yang bisa membuat Clara semakin tenang. Dan akhirnya mereka memilih untuk kepantai dan langsung bergegas kesana.
