"Jisung-ah""huh apa hyung?"
Jisung sedang mengerjakan tugas Matematika dari gurunya bernama Suho, guru yang selalu bersikap lembut tapi kalau soal pelajaran Matematika tidak bisa terbantah, mengeluh saja tidak bisa apalagi bolos saat jam pelajaran.
Sunghoon selaku hyung Jisung meggeleng pelan "Kamu beneran jadi mate nya donghyuck?"mencari kepastian.
Helaan nafas panjang Jisung keluarkan "hyung, bahkan aku sudah menjadi mate nya donghyuck"
"MWO?! Kesucian dongsaengku sudah di renggut!!!, bagaimana bisa kau mau menjadi mate nya hah?!!"pekiknya heboh
Jisung yang merasa kesal pun melemparkan sebuah buku tebal ke kepala hyungnya dengan keras sampai sang empu meringis kesakitan, matanya menyala dengan terang tanda benar-benar marah akan sikap kekanakan hyungnya, berisik dan Jisung sangat tidak suka akan hal tersebut.
Bugh!
"Aishh shibal, appo jisung-ah!"adunya
Bagaimana tidak terkejut, dongsaeng yang selama ini dia jaga sudah menjadi mate orang lain, sudah menjadi milik namja lain, tentu saja dia bersedih sebagai seorang hyung yang protektif. Melihat tatapan menyeramkan JisungDengan tangan yang bergetar dia ambil buku tersebut dan taruh pada tempatnya, mengusak rambut legam Jisung gemash
"Mianhe!
Ia pun berlari keluar, Jisung kembali fokus pada pelajaran dan netra kembali semula berwarna biru biasa, tapi tatapannya beralih pada balkon kamarnya. Meneliti dan sesaat melihat sebuah penghalang hitam, beranjak dan kembali meneliti, dan ternyata benar, rumahnya di segel, oleh siapa? Ia sentuh segel tersebut dan tersenyum tipis
Senyumannya mengembang, donghyuck yang membuat segel ini? Untuk melindungi nya?, ia tatap bulan bersinar sangat terang meski di dampingi ribuan bintang, tetap saja bulan paling mencolok di antara ribuan bintang itu.
Bulan itu seperti donghyuck, bukan, sifatnya, gengsinya banyak seperti ribuan Bintang, tapi rasa perdulinya begitu menarik seperti bulan tersebut. Ia pandang sebuah cincin di jari manisnya dan senyumnya semakin mengembang sampai terlihat manis, ia, jatuh pada pesona lelaki yang belum jelas statusnya.
"Terima kasih, Donghyuck"
Di sisi lain
Donghyuck terkekeh, ia lihat cincin nya bersinar terang ,tanda bahwa cinta di antara kedua remaja itu semakin besar dan melekat, bahkan, donghyuck mendengar ucapan terima kasih Jisung meski jarak jauh memisahkan.
Sial. dia kira tidak bisa merasakan kata jatuh cinta, tapi, dia mengalami hal itu sekarang, haruskah dia bertahan dalam hubungan yang belum pasti akan berakhir bahagia atau malah berbuah kepahitan semata. "Aku harap, hubungan ini bisa berjalan dengan damai"monolognya.
******
"Renjun!!!"
Mark memeluk tubuh sang mate di saat omega yang tadinya berstatus beta tersebut mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melindungi Mark, karena keduanya tiba-tiba di serang oleh sekelompok bangsa lain di sepinya kota malam.
Renjun menatap sayu Mark dan menahan rasa sakitnya, energinya terkuras habis, semua kekuatan ia kerahkan untuk membentuk sebuah benteng dan memusnahkan sekelompok itu sekali serangan, membutuhkan banyak tenaga, dan itupun tanpa ada campuran dari sang alpha
Dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya, karena renjun baru saja menjadi omega beberapa hari yang lalu.
Mark menggendong tubuh lemah tersebut ala bridal dan menggunakan telepatinya menuju Mansion JUNG. menggendongnya ke arah kamar dengan terburu-buru
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA || Lee Donghyuck
Fanfiction"keberadaan Enigma sudah berakhir, bagaimana mungkin masih ada kan, mustahil sekali" Donghyck As Enigma Jisung As Omega Jaemin As Alpha Hyuckji AREA JANGAN PLAGIAT! HOMOPHOBIC DI LARANG MENDEKAT ⚠🔞🚩