ENIGMA: 27.

960 69 11
                                    


Hari sudah malam, donghyuck mengambil kunci mobilnya dan keluar dari ruangan kerjanya, memasuki lift sembari memandang ponsel, ada notifikasi dari istri tercintanya. Kemungkinan Jisung menghubungi nya untuk segera pulang, saat ingin membalas Jisung malahan alihkan pada panggilan, dia angkat dan bersamaan lift terbuka, kakinya berjalan keluar sembari membalas ramah ucapan karyawan nya

"Chagiya?"

"Hyuck, cepat pulang, aku sendirian, aku merasa risau juga"

"Ini aku sedang masuk mobil"

Jisung dapat mendengar suara pintu mobil di tutup dan suara tanda sudah di hidupkan, donghyuck taruh ponselnya pada dasbor khusus agar lebih leluasa dan menyalakan mode speaker.

"Masih lama ya?, ini juga lagi hujan deras"entah kenapa Jisung semakin risau

"Maaf ya, kerjaan aku baru selesai, kamu tunggu aja di ruang tamu, kalau udah ngantuk tidur duluan, perjalanan dari kota ke sana masih lama chagiya"jelasnya

Fokus ke arah jalanan yang padat oleh kendaraan lain lalu lalang, ini hampir tengah malam, dan dia yakin banyak orang lain juga baru pulang kerja atau mengantarkan barang menggunakan truck.

"Aku matikan ponselnya ya, hati-hati hyuck"

"nee, see you, saranghae"

"Nado saranghae"

Tut

Panggilan terputus ,lampu merah menyala, donghyuck menghentikan kendaraan nya, menunggu dengan tenang sampai dimana dia tidak sengaja melihat bayangan hitam lewat dengan cepat, sekilas, namun ia berusaha tidak memikirkan hal itu, setelah lampu berganti hijau, dia mulai menekan pedal gas lagi, seakan dunia sedang tidak berpihak padanya, sebuah truk kontainer dari arah kanan jalan melaju dengan kencang ke arahnya

Kilatan cahaya mengganggu konsentrasi nya, suara klakson berdenging nyaring menekak telinga donghyuck.

Tiiiinn tiiinnnn

BRAAAAKKK!!

PRAAANGGG"

brugh

Tubuh Donghyuck terpental dari dalam, kala mobilnya di hantam keras sampai berguling beberapa meter, semua pengendara langsung berhenti dan meringi saat lihat tubuh itu jatuh ke aspal dengan kerasnya, mobil sudah ringsek bagian kanan dan truk itu berhenti seketika, rem nya blong dan saat menabrak mobil donghyuck, truck itu berhenti seketika.

Donghyuck merasakan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya, hujan membasahi, kini air di sekitarnya berwarna merah menggenang akibat darahnya yang bercucuran. matanya memburam, hatinya gelisah, dia harus segera pulang, Jisung, menunggunya. tidak jauh dari arahnya ponselnya ikut terlempar, dan nampak masih hidup, bergetar, netranya menjadi sangat sayu dan berat saat tertera nama istrinya pada layar panggilan.

Tangannya mencoba meraih ponselnya, sesaat, ponselnya mati, karena lowbat.

air matanya jatuh, tubuhnya lemas, teriakan orang di sekitar membuat nya sadar bahwa yang dia alami adalah kenyataan.

"Jisung...."

Gelap

"Omoo, tolong hubungi ambulance, dan polisi, darahnya banyak sekali!!"titah salah satu pejalan

Mereka mendekati tubuh Donghyuck yang nampak sudah tidak berdaya.

"Rencanaku, berhasil"



*****





Jisung risau, telfonnya tidak di angkat oleh donghyuck, suara petir bergemuruh membuat nya terkisap, entah apa penyebab nya jendela besar depan dekat pintu terbuka dan angin masuk dengan kencang, Jisung merasa takut, waktu bayangan hitam melewat di depannya, kakinya sontak mundur beberapa langkah, handphone nya jatuh dan benar saja, telfonnya tidak di angkat. Apakah donghyuck ada di perjalanan.

ENIGMA || Lee DonghyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang