pohon jambu

53 6 2
                                    

Terlihat empat orang cowok dan satu orang gadis berseragam Pramuka lengkap nampak sedang adu bacot di dalam angkot. Wajah mereka nampak sangat kesal menatap supir angkot yang menyetir dengan sangat lamban. Sekali kali juga mereka menyindir Naruto yang sedang gelantungan di pintu angkot bersama Sasuke.

Kemarin pas hari kamis sepulang sekolah sai, Sasuke dan shikamaru berencana nginep di rumah Naruto demi numpang makan masakan mama Kushina yang enaknya melebihi masakan lestoran bintang lima. Tapi karena Kushina sedang ada acara kondangan sama minato mereka memutuskan untuk bermain game sepanjang malam. Sebenernya mereka bertiga berencana pulang saat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Namun lagi lagi Naruto melarangnya karena dia nggak mau sendirian di rumah, padahal banyak pelayan di rumah.

Mereka begadang sampai menjalang pagi membuat mereka agak terlambat bangun. Tiga Mobil di rumah Naruto terpakai semua oleh Minato karena mereka pergi kondangan bersama beberapa teman teman ibunya, bahkan calon besan pun di ajak sehingga Naruto harus menjemput Hinata karena tidak ada yang mengantarnya, Neji yang biasa mengantar pun kini tak bisa karena sudah 2 hari yang lalu Neji lebih memilih tidur di apartemen di dekat kampusnya. Sedangkan motor di rumah Naruto hanya satu karena memang Minato tidak menyukai kendaraan bermotor itu. Karena mereka bertiga juga tidak bawa motor mereka pun di ajak ngangkot oleh naruto.

"Hin Lo nggak papa kan?" Tanya Sasuke saat melihat muka Hinata yang udah kayak nahan sesuatu. Dia sih udah kebiasaan ngangkot demi pulang bareng sakura, jadi ya yu know dia nyaman nyaman aja sama angkotnya.

"Aman kak, cuman tangan gw gatel banget mau nampol wajah bago kalian" ujar Hinata berusaha tetap tersenyum walau hatinya menjerit eakk.

Hinata tuh kesel ya, tiap kali berangkat bareng Naruto mesti naiknya angkot. Kali kali lah pake sepeda ato becak ato yang lebih keren mobil kek bosen dia tuh tiap berangkat bau parfumnya langsung campur aduk sama bau orang lain.

Naruto nyentil dahi Hinata yang duduk di kursi samping pintu angkot "Belajar susah sebelum nikah sama gw"

"Lo mau ngajak gw hidup susah?"

"Iya lah... Susah jauh dari gw wkwkakbshdk"

Sasuke menonyor jidat Naruto pelan "Setan bucin Lo gak ilang ilang"

"Gara gara Lo nih kita kek gini, mana ni angkot lama banget lagi jalannya" sai yang sendari tadi pundung di gempet bapak bapak gemuk pun pindah duduk di samping Hinata.

Badan Hinata yang beratnya kayak selembar tisu tersentak saat sai tiba tiba duduk di sebelahnya, apalagi dia duduknya emang udah mucuk.

"Eh dongo, nanti jatuh bego" maki Hinata saat dirinya hampir jatuh jika saja Naruto tidak menahan tubuhnya.

Naruto menatap sinis sai "Lo bikin dia lecet gw buang Lo dari sini"

"ya maap gw nggak sengaja, posesip amat" Sai menatap balik Naruto dengan tatapan malasnya. Dia tidak bisa mengerti dengan jalan pikiran Naruto akhir akhir ini. Kadang dia menatap benci ke arah Hinata saat bersama shion, tapi ketika Naruto sudah tidak bersama shion dia seolah olah menjadi badut bucinnya Hinata seperti sekarang.

Sai agak kesal saat Naruto selalu mempermainkan perasaan Hinata, udah di bikin melayang ujung ujungnya di lempar keras kebawah. Untung aja Hinata nggak baper.

"Bukan posesip tapi kalo dia lecet gw yang bakal di penggal duluan sma mama papa gw kalo mereka tau, Lo ngerti!" Ucapnya yang langsung membuat Hinata cemberut.

Tuh kan bener! Naruto tetaplah Naruto, remaja labil yang terlalu egois dan keras kepala. Banyak yang tidak menyukainya karena sifatnya, tapi karena Naruto sangat pintar dan berprestasi, banyak orang yang mengesampingkan kebenciannya kepada Naruto.

crazy fiancé [Naruto Hinata]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang