Vote woy vote!!
Udah vote belumm?!
Dah lah males mo Starbucks •̀ o •́
.
.
."Nat.. bangun Napa Nat... Tuh bel sekolah udah beranak hampir 4 kali Lo masih aja tidur.. ayo bangun njir"
Ino menarik paksa tas Hinata yang di jadikannya bantal kepala agar tidurnya lebih nyaman. Entah sudah berapa kali Ino menghela nafas sejak Hinata duduk di sampingnya pagi ini. Tentu saja Dia sangat bosan duduk dan hanya menunggu Hinata bangun dari tidurnya karena belum ada satupun guru yang datang sampai sekarang.
Ino mencubit pipi Hinata lalu kembali menarik tas yang menjadi bantal agar Hinata mau membuka matanya.
"Anjir lo mati apa tidur sih! Bangun woi!!" Karena Ino nggak mau kalah dengan Hinata, dia berteriak tepat di telinga Hinata sambil menarik tasnya lebih kuat. Bukannya bangun, Hinata malah mempererat pegangan tasnya sambil bergumam tak jelas.
Semalam saat bunda dan ayahnya izin kondangan, dia langsung buka leptop maraton liat Drakor sampe subuh bareng Hanabi. Makanya pagi ini matanya nggak mau melek sebelum full.
"Ino udah ih... Ngantuk tau semalem belum tidur" rengek Hinata saat ino berhasil menarik tasnya.
"Makanya nggak usah sok begadang, sana cuci muka. Bel istirahat bentar lagi bunyi"
Hinata menggeleng lesu mengucek matanya agar rasa kantuknya hilang. Dia mengambil kaca di laci meja ino lalu mengarahkan pada mukanya.
Wajahnya sangat memperihatinkan, banyak guratan di wajahnya karena terlalu lama tidur, lingkaran hitam di matanya sudah membuatnya seperti panda, belek yang sudah mengering pun terlihat di sudut matanya, rambut kucel dan kusut, matanya juga memerah karena lelah. Sungguh memperihatinkan.
"Jorok Lo" ucap Ino saat Hinata membersihkan belek di matanya.
Hinata mengangkat bahu tidak menghiraukan ucapan Ino.
"Ino, apa pendapat Lo sama kak shion?" Tanya Hinata tiba tiba
"Kak shion kelas 11 IPS?" Tanyanya balik membuat Hinata mengangguk "menurut gw dia tuh cantik, anggun, baik, lembut, imut, intinya perfek lah"
"Astoge natt..perfek Nat perfek.. mundur mundur, dia lebih baik daripada gw" gumam Hinata menghela nafas kasar, sebenarnya dia agak kesal pas ngeliat shion pulang bareng Naruto pake motorn. Bukannya cemburu ato iri, Hinata kan juga pengen naik motor! setiap kali di jemput Naruto, pasti Naruto ngangkot.
"Hah?? Manusia itu nggak ada yang sempurna Nat.. kekurangan kak shion yang keliatan bak putri raja itu banyak, gw denger denger sih dia suka jalan sama pria lain selain sama kak Naruto, matre, boros, licik, munafik. Kak shion nggak lebih dari kata baik" kata Ino cepet pas denger gumaman Hinata yang terlihat frustasi
"Lah tadi kan Lo yang bilang baik anying"
"Lo makin hari makin toksik tau nggak Nat"
"Lagi setres gw"
"Setres gundul mu, keluarga Cemara aja sok Sokan boken home"
"Jangan liat orang dari covernya doang no, dalem nya juga Lo liat"
"Lonya aja yang nggak pernah curhat sama gw, padahal gw kalo ada masalah suka cerita sama Lo"
"Ya itu sih karena gw nggak punya masalah"
"Bacot lah, Lo mah kaya belum percaya aja sama gw. Padahal gw udah percaya banget ke Lo"
bisa di katakan Ino sangat kecewa sama Hinata yang sudah dia percayai dan dia sayangi macam adek sendiri. Dia selalu cerita apapun yang dia alami setiap harinya sama hinata. Namun yang membuat Ino kecewa adalah dimana Hinata tidak pernah membagikan cerita kesehariannya kepada Ino.
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy fiancé [Naruto Hinata]
Random[one going] . "kalo Lo nggak mau Nerima lamaran ini, mending Lo minggat aja deh nar sekarang jadi gembel aja sana, nggak usah jadi anak papa" Namikaze Minato . "emang Lo bawa kresek buat ngantongin muka ayah Nat, Lo tega buat ayah nahan malu di depa...