BAB 16 - Glow up

248 170 165
                                    

Jam dinding berdetak menunjukkan setiap menitnya. Tak terasa Bitna sudah rebahan di kasur selama satu jam. Karena ini hari libur jadi Bitna memilih untuk menghabiskan waktu di kamar.

Keadaan rumah juga sepi, ayah dan bunda sedang pergi. Diego sedang kerja kelompok di rumah temannya, jadi Bitna di tugaskan untuk menjaga rumah.

Bitna hari ini mempunyai rencana besar, mumpung hari libur ia akan menjalankan rencana itu sedikit-sedikit. Ya, tentu saja Bitna ingin glow up. Ia sudah lelah dibilang gendut, hitam, dan jelek. Bahkan keluarganya sendiri pun tak segan-segan mencaci maki dirinya.

Bitna mencari-cari info tips diet dan memutihkan kulit dari berbagai sumber di internet. Ia juga berniat untuk merubah style pakaian. Jadi Bitna sekalian membeli beberapa outfit di toko online yang sepertinya cocok untuk ia gunakan.

"Oke pokoknya dalam waktu satu bulan kulit aku harus putih dan badan aku harus kecil, paling minimal badan aku dulu deh yang kecil." Bitna bertekad ia akan menurunkan berat badannya dalam waktu satu bulan.

Untuk diet, Bitna hanya makan 2 kali sehari. Makannya pun harus yang rendah kalori. Ia sudah menyiapkan menu diet untuknya yaitu roti gandum dan salad.

Untuk sarapannya Bitna akan memakan 2 roti gandum. Dan untuk sore harinya Bitna akan memakan salad yang di campur dengan mayonaise. Tidak hanya itu saja, setiap pagi Bitna juga akan berolahraga lari pagi atau jogging untuk membakar lemak dalam tubuh.

Bitna ke dapur untuk membuat salad, kebetulan ia belum makan siang dan hari sebentar lagi akan petang. Untungnya bahan-bahan di dapur lengkap, jadi ia tidak perlu keluar.

Salad dengan mayonaise kwipie sudah siap di hidangkan, Bitna menyantap salad. "Aneh deh rasanya, kaya makan daun," celetuk Bitna.

"But it's okay, ini hanya permulaan mungkin besok aku akan terbiasa."

Tok... Tok... Tok...

Diego mengetuk pintu, lalu Bitna membukakan pintu. Bukan Diego namanya kalau suka lupa mengucapkan salam ketika masuk ke rumah.

"Wa'alaikumsalam," celetuk Bitna.

Untung sang empunya langsung sadar, "Assalamu'alaikum, maaf kak lupa."

"Kamu bukan lupa tapi udah kebiasaan."

"Wih apa tuh?" Tanya Diego yang melihat Bitna sedang memakan salad.

"Salad, mau?"

"Ih kaya kambing makannya daun," ledek Diego.

"Asal kamu tau ya dek, ini tuh makanan orang bule tau."

"Tumben makan salad, gaya banget lu."

"Diet dong, emang lu makan terus."

"Oh diet, bunda sama ayah pulang bawa makanan berarti ga ikut makan."

"Ya iya, kan makanannya abis sama lo semua."

Setelah ngadem sebentar di depan kipas angin, Diego pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sementara Bitna masih memakan salad. Meskipun rasanya aneh, tetapi Bitna tetap berusaha menghabiskan salad itu.

Setelah selesai makan Bitna pergi mandi. Bitna akan menggosok badannya menggunakan lulur, sudah lama juga ia tidak luluran. Bahkan Bitna tidak punya lulur untuk dirinya sendiri, jadi Bitna menggunakan punya bunda. Besok Bitna akan membelinya.

Lulur dengan aroma bengkuang menyebar aromanya ke seluruh ruangan, ketika Bitna keluar dari kamar mandi. Rasanya Bitna sudah lama tidak sewangi ini ketika mandi, ia lupa kapan terkahir kali luluran.

Bitna ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang