Hari ini Zhafa tengah berada di kampus, ia hanya sendiri tak seperti biasanya yang selalu bersama dengan Astrid. Sebenarnya Zhafa mempunyai banyak teman, tetapi hari ini ia malas saja bergabung dengan mereka, ia hanya ingin sendiri hari ini.
Sepulang kuliah nanti, Zhafa ingin menjenguk Astrid dan juga Gali. Astrid juga telah sadar dari komanya dan ia sudah melakukan operasi pengangkatan rahim, Karina pasrah dan setuju jika rahim Astrid harus diangkat. Keluarga Gali juga telah meminta maaf kepada Astrid dan ibunya. Walaupun awalnya Astrid tidak bisa menerima apa yang menimpa dirinya, tapi pada akhirnya ia hanya bisa pasrah, dan menerima keadaan.
Semua biaya rumah sakit keluarga Gali yang menanggung, apalagi mengingat rumah sakit yang ditempati Astrid adalah milik keluarga Gali. Ia juga ditempatkan di ruangan VVIP.
Zhafa rencananya pergi ke rumah sakit menggunakan kendaraan umum. ia menunggu di sebuah halte bus, sambil menunggu bus datang, ia mulai memainkan ponselnya.
Ping ping
Sebuah klakson mobil terdengar di depan Zhafa, ia mendongak dan melihat Arkan yang berada di mobil tersebut sambil menyunggingkan senyum manis.
Arkan turun dari mobil dan berdiri di hadapan Zhafa."Kamu mau ke rumah sakit?"tanya Arkan.
"Iya, saya lagi nunggu bus datang."
"Sama saya aja, saya juga mau ke rumah sakit jenguk Gali,"ajaknya dan diangguki Zhafa. Keduanya masuk dan pergi menuju rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Arkan tak langsung ke ruangan Gali, melainkan ke ruangan Astrid bersama Zhafa. Keduanya masuk dan melihat Astrid yang tengah terbaring lemah di brankar sambil disuapi bubur oleh Karina.
Zhafa dan Arkan mengucap salam terlebih dahulu sebelum masuk dan dijawab oleh Karina. Astrid kemudian tersenyum melihat kedatangan Zhafa dan Arkan, ia ingin bangun dan duduk, tapi badannya masih terasa sakit dan kata dokter ia tak boleh banyak gerak dulu. Zhafa duduk di samping Astrid dan menggenggam tangannya. Sedangkan Arkan tengah berdiri disamping Zhafa.
"Keadaan kamu gimana,"tanya Zhafa sambil mengusap punggung tangan Astrid.
"Yah seperti yang kamu lihat sekarang, aku udah agak baikan walaupun badan aku masih agak terasa sakit dan ngilu juga,"ucap Astrid dengan tersenyum manis menatap keduanya.
"Mama pergi makan dulu, biar Zhafa yang jagain aku di sini,"ucap Astrid.
"Yah udah Zhafa sama Arkan jagain Astrid dulu yah."
"Iya tante, tante makan dulu aja,"ucap Arkan sambil tersenyum manis.
"Kamu pacarnya Zhafa yah?"tanya Karina, Zhafa segera menggeleng cepat.
"Bukan tante, dia cuma temen aku,"elak Zhafa.
"Tapi kata Astrid, kamu suka sama dia, ya kan As,"ucap Karina dengan nada menggoda. Kemudian Astrid menganggukkan kepalanya menandakan jika yang dikatakan ibunya adalah kebenaran.
"Ih, apaan sih As, sejak kapan coba aku bilang kaya gitu,"ucap Zhafa dengan nada kesal dan menatap tajam Astrid yang tengah terkekeh geli.
Arkan pun hanya terkekeh kecil melihat Zhafa yang tengah salah tingkah.
"Pernah kok, kamu aja yang nggak inget,"ucap Astrid, seketika Zhafa terlihat cemberut.
"Udah udah, Zhafa kamu nggak usah cemberut gitu dong, emang nggak malu diliatin sama Arkan,"ucap Karina diiringi tawa kecil.
"Ih tante becandanya kelewatan tau,"omel Zhafa dan mendapatkan gelak tawa dari ketiganya.
"Yah udah kalo gitu tante keluar dulu, assalamualaikum,"pamit Karina dan berlalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/365820172-288-k79577.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Asmara Kita
RomanceDia hampir dilecehkan di klub oleh para lelaki di malam itu, tapi untung saja ada seorang pria baik hati yang menyelamatkan dirinya dari para lelaki hidung belang itu. Hingga akhirnya dia mempunyai rasa terhadap pria itu dan tanpa ia ketahui bahwa p...