Hari yang ditunggu tunggu Omah Ratna tiba, dimana dia akan dinner bersama keluarga Syntia.
Zhafa sama halnya dengan Ratna, dia menunggu acara dinner ini. Tapi ada keraguan di dalam hati Zhafa. Ia tak tahu keraguan apa yang ada di hatinya ini, apakah dia harus pergi dinner malam ini dan bertemu dengan keluarga besar Omah Syntia dan bertemu dengan Gali tentunya.Zhafa menghela nafas berat, dia tengah melihat pantulan dirinya di cermin. Ia menatap lekat wajahnya dan menyunggingkan senyum manis.
"Zhafa, pasti kamu bisa,"Batin Zhafa.
"Zhafa kamu udah siap?"tanya Omah Ratna di ambang pintu kamar.
"Iya omah,"balas Zhafa dan kemudian berjalan menghampiri Ratna.
Keduanya naik mobil yang dikemudikan oleh supir pribadi dan melaju meninggalkan rumah menuju restoran. Kurang dari lima belas menit, mobil pun sampai di tempat yang dituju. Jantung Zhafa mulai berdetak lebih kencang dari biasanya. Mungkin karena Zhafa grogi ingin bertemu dengan keluarga besar Gali.
Zhafa sebenarnya hanya ingin jika yang menghadiri dinner hanya Omah Syntia dan Gali saja. Tapi kata Omah Ratna, Omah Syntia mengundang keluarga besarnya untuk dinner dan itu membuat Zhafa jadi gugup.
Padahal kan mereka cuma ingin perkenalan, bukan berarti mereka berdua ingin menikah.Omah menoleh ke samping Zhafa. Terlihat Zhafa memasang wajah gugup. Ratna memegang bahu Zhafa dan tersenyum teduh.
"Omah tahu kamu gugup, coba deh kamu senyum, pasti kamu nggak terlalu merasa gugup,"
Zhafa mulai tersenyum, tapi rasa gugupnya masih ada. Zhafa menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya perlahan.
Syntia memesan ruangan private untuk mereka tempati dinner. Keluarga besar yang hadir adalah anak-anak dari Omah Syntia, terutama kedua orang tua Gali. Zhafa mengukir senyum manis di wajahnya saat mulai masuk ke dalam ruangan. Omah Syntia menyambut kedatangan Zhafa dan Ratna, Zhafa tak sengaja beradu tatap dengan Gali. Seketika jantung Zhafa yang tadinya mulai tenang, berdegup kencang lagi.
"Zhafa...,"panggil Elisya ramah plus kaget, karena ternyata perempuan yang ingin dikenalkan dengan Gali adalah Zhafa.
Zhafa pun tak kalah terkejutnya dengan Elisya. Terlihat di ujung sana ada Elisya dan Arfin yang juga datang. Zhafa mulai berpikir jika Elisya dan Arfin adalah anak dari Omah Syntia dan Arkan juga cucu dari Omah Syntia.
"Bunda...,"balas Zhafa dengan kening berkerut.
"Zhafa kamu kenal dengan anak omah?"tanya Syntia.
"Iya, omah Bunda Elisya ini ibu dari temen aku, Arkan,"ucap Zhafa ramah.
Melihat Zhafa yang bingung plus gugup dengan mereka membuat Syafera, ibu dari Gali berdehem kecil.
"Yah udah kalo gitu Zhafa, sama Omah Ratna duduk disini,"ucap Syafera ramah. Ratna dan Zhafa segera duduk dan tak lupa mengucap terima kasih.
Malam ini Zhafa terlihat sangat aggunly dan cantik, membuat Gali jadi terpanah dengan paras cantik Zhafa. Gali terus mencuri tatap dengan Zhafa, sedangkan Zhafa selalu melihat ke arah lain agar tak bertatapan dengan Gali.
Setelah acara makan malam selesai, keluarga besar Omah Syntia saling berbincang bincang dengan Zhafa dan juga Gali. Jantung Zhafa sudah agak tenang kali ini, walaupun belum sepenuhnya. Elisya juga menjelaskan kepada Zhafa jika dia anak dari Omah Syntia dan Arkan adalah cucu dari Syntia.
Dua jam lebih mereka di sana, Gali melihat arloji nya, jam menunjukkan sudah pukul sepuluh malam. Acara makan malam pun di selesaikan dan semuanya berpamitan pulang. Sebelum pulang Zhafa cipika-cipiki dengan Elisya, setelah itu Syafera dan Omah Syntia. Syafera mulai akrab dengan Zhafa, mungkin karena Zhafa orangnya ramah dan baik dan Syafera juga asik diajak mengobrol.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Asmara Kita
RomanceDia hampir dilecehkan di klub oleh para lelaki di malam itu, tapi untung saja ada seorang pria baik hati yang menyelamatkan dirinya dari para lelaki hidung belang itu. Hingga akhirnya dia mempunyai rasa terhadap pria itu dan tanpa ia ketahui bahwa p...