Bab 15 | Puncak Konflik

13 1 0
                                    

Selamat membaca kisah
Perjalanan mereka

Now playing : Safira Amalia - Ratoh

***

Bab 15 | Puncak Konflik

Setelah semua yang terjadi akhirnya berada di titik puncak yang di mana semua akan berputar dari atas ke bawah

***

Di kota lain tepatnya V dan ayahnya-Guntur tengah bekerja dengan beberapa data dan kertas yang berada di komputer. Walaupun sepertinya mereka berdua fokus akan tetapi pikiran V mulai memikirkan hal-hal aneh bahkan hatinya juga merasa tidak tenang padahal tadi pagi sampai siang merasa baik-baik saja tapi kenapa setelah ini perasaannya tiba-tiba berubah.

"Ayah, perasaan Aa gak enak nih?" tanya V.

"Mungkin kamu udah nggak enak badan kali udahlah lebih baik Aa istirahat aja biarkan semua ini biar Ayah yang urus," ucap Guntur.

"Tapi maksud aku ya hati aku ini yang nggak enak bukan badan aku seolah takut terjadi apa-apa kepada Ibu sama Meru," ungkap V.

***

Sementara itu di tempat lain malam hari telah datang dan bahkan malam ini semua orang sudah tertidur lelap dengan mimpinya masing-masing akan tetapi di salah satu gedung atau mungkin sebuah rumah terlihat 4 mobil mulai datang mendekati rumah itu setelah parkir di depan yang aman dan leluasa pintu mobil terbuka dan memunculkan sosok ayah dan anak keluar dari mobil tersebut.

Setelah mereka keluar dari mobil tersebut Muncul lagi satu mobil yang memilih parkir sembarangan dan langsung keluar dari mobil tersebut dengan perasaan kaget, Siapa lagi kalau bukan Linda dan Meru.

"Damar, Sisi, Ares, Kiki," panggil Meru.

"Griya, Arkan, Putra dan Okta," panggil Linda.

Baik Linda dan juga Meru langsung mendekati mereka berempat yang ada di sana sesuai umur. Setelah itu mereka berlima berbincang satu sama lain membicarakan apa yang akan terjadi pada saat mereka masuk ke dalam sana bahkan sebelum itu mereka juga menceritakan tentang pesan yang menyuruh mereka untuk datang ke sini.

Linda tahu mereka semua ingin membalaskan kematian Radika dan Kanaya karena telah membuat Bimo dan juga Mahen marah kepada mereka jadi untuk membalaskan dendam itu mereka harus mengalahkan sosok dia sekaligus meminta dia untuk mengakui bahwa Kejadian ini bukan salah anak-anaknya melainkan salah dirinya sendiri karena mereka mau anak-anak mereka itu terlepas dari pencemaran nama baik yang telah dilakukan oleh dia.

Linda sebenarnya prihatin tetapi ia juga memperingatkan bahwa kita semua di sini harus hati-hati karena takut semua ini adalah jebakan tapi sepertinya baik Ria dan yang lainnya tidak bisa berpikir jernih lagi seolah Mereka ingin segera mengakhiri teror dan juga rasa yang menghantui merasa selama 25 tahun ini.

Jadi mereka berempat langsung memutuskan untuk pasukan dan diikuti oleh anak-anaknya baik Linda dan juga Meru tidak bisa berbuat apa-apa setelah mereka ngobrol dan sepertinya tidak ada jalan keluar baik Linda dan juga merumah akhirnya memutuskan untuk masuk juga sekalian berjaga-jaga karena takut semua ini hanya jebakan.

Di sepanjang mereka masuk Linda dan Meru langsung siap siaga, Linda yang masih memiliki lisensi untuk memegang senjata tajam tersebut mempersiapkannya sedangkan Meru menggunakan pemukul golf yang memang sudah ia bawa dari rumah.

Mereka mengamati sekeliling ruangan itu sementara Griya dan yang lainnya langsung memilih menuju rooftop karena sepertinya sosok dia ada disana. Linda dan Meru juga mengikuti mereka dari belakang dan setelah sampai sana tiba-tiba.

SGS [9] Aksi | Anak-anak Tanpa Cinta 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang