Bab 23 | Rahasia Masa depan

5 1 0
                                    

Selamat membaca kisah
Perjalanan mereka

Now playing : JKT 48 - Masa Depan Yang Menyilaukan Mata

***

Bab 23 | Rahasia Masa Depan

Masa depan tidak ada yang tahu karena semua berkat pilihan kita pada hari ini

***

Setelah semuanya kembali normal V mulai menjalani kebiasaannya untuk berkuliah di Kota Baru ini dengan sifat dan kepribadian yang kembali normal walaupun sebenarnya ia tidak ingat siapa-siapa saja karena kemarin kepribadiannya diambil oleh kepribadian yang lain Jadi untuk sekarang dia harus kembali beradaptasi sambil mengingat-ingat kembali apa yang dialami Alza kemarin.

Untung saja Jeju menemani V untuk menjelaskan situasi ini agar V tidak terlalu kaget dan membuat orang lain tidak curiga dengan tingkah lakunya karena terkadang orang itu aneh atau tidaknya.

"Gimana udah paham sekarang?" tanya Jeju.

"Paham kok,"

"Nah tinggal satu orang yang belum gue kenalin dan jelasin sama lo?"

"Masih ada lagi?"

"Ada lah. Alza kemarin aktif banget lho. Gak kayak lo," ledek Jeju.

"Iya-iya,"

Mereka memilih meneruskan perjalanan sebelum jam belajar kuliah mereka segera dimulai hingga akhirnya baru berjalan beberapa menit tiba-tiba sosok yang dikatakan oleh Jeju datang dari kejauhan.

"Tuh, dia itu Akham, assdos jurusan hukum,"

"Jadi bukan sama dosen itu siapa?"

"Enggak. Emang dia yang ditugasin oleh sama dosen loh untuk menggantikan dirinya makanya dia menjadi asisten dosen, Jadi sebelum dia datang ke sini lebih baik gue jelasin lah cepat ya agar dia tidak kaget dengan perubahan sikap lo,"

Jeju menjelaskan begitu cepat tentang sikap dan juga kebiasaan yang dilakukan oleh Akham selama beberapa hari kemarin. Langkah kaki laki-laki itu lebih cepat dari dugaan Jeju Jadi sebelum menjelaskan lebih dalam sosok itu udah ada di depannya.

"Pagi, Julia. Pagi V?" sapa Akham.

"Pagi juga."

"Gimana liburan kemarin seru?" tanya Akham.

"Seru, ya walaupun gue nggak liburan tetap gue menghabiskan waktu di dalam rumah aja," jelas Jeju.

"Pasti lo juga kan?" tebak Akham kepada V.

"Hehehe ya gitu lah." Jujur V tidak bisa mengatakan hal yang sebenarnya kalau ia dekat dengan Jeju.

Dan di sana mereka mulai berpisah karena Jam menunjukkan jadwal mereka masing-masing mata kuliah yang berbeda jadi Jeju berpisah dengan V dan Akham.

***

Setelah mata kuliah selesai kali ini V dan Akham bersama, dan sepertinya mereka akan menuju perpustakaan kampus sekarang karena Akham ingin bertemu dengan Jeju yang kebetulan hari ini ada jadwal dirinya menjadi perpustakaan kampus.

Sementara itu di tempat lain Jeju sibuk dengan kegiatan administrasi nya memasukkan buku yang dipinjam dan dikembalikan pada hari ini, kebetulan tidak ada kendala untuk semuanya. Jadi ia mulai terbiasa untuk menikmati pekerjaan ini karena ini tidak membutuhkan tenaga hanya membutuhkan pikiran.

Bahkan untuk menunggu para pengunjung datang ia sering membaca buku-buku di sini, kebetulan buku favoritnya adalah tentang hukum hukum, walaupun itu bukan bidang yang jadi mata kuliah sebenarnya hanya saja hukum-hukum yang terjadi di Indonesia sangat menarik baginya.

Jadi sedikit-sedikit ia kembali belajar dan juga memahami apa yang tidak dipahami. Kala sedang asyik membaca tiba-tiba seseorang yang telah membantu dirinya mendapatkan pekerjaan datang perpustakaan ini.

"Siang Julia," sapa Akham.

"Siang juga. Eh, Pak Akham. Kirain siapa?" tanya Jeju.

"Kirain sendiri eh sama V ternyata," lanjutnya.

"Iyalah pelanggan setia," heboh Akham

"Gue juga pelanggan bang. Malahan pelanggan tetap disini," ujar Aura.

"Oh gitu. Kalo gitu ada apa Pak?" Jeju menghentikan kegiatan membacanya dan kini malah menatap mereka berdua.

"Gini bang, ada buku tentang hukum-hukum gak?"

"Ada dong. Namanya juga perpustakaan pasti ada dong semua buku pasti ada lah, dan oh ya kebetulan abang lagi baca buku-buku hukum nih mungkin di sini kamu bisa menemukan jawabannya," jelas Jeju.

Jeju memberikan buku yang kebetulan dibaca oleh dirinya dan langsung disimpan di hadapan V dan Akham, dan setelah itu mereka berdua langsung mengambil buku dan juga pulpen nya mencari soal yang memang harus memerlukan jawaban.

"Emang tugas apa hah?" kepo Jeju.

"Ya ini lah," tunjuk V.

Di sana Jeju langsung melihat buku yang di mana terdapat soal-soal yang sedang dipikirkan V, setelah membaca soalnya Jeju langsung  mengembalikan buku tersebut dan hanya memasang wajah cengengesan

"Gue gak paham, maaf,"

"Makanya gak usah sok tahu jadi orang," balas V.

"Oke deh,"

Jeju memang tidak paham dengan apa yang mereka sedang kerjakan tetapi sepertinya ini menjadi kasus yang menarik sepertinya mereka berdua menemukan orang yang tepat untuk menyelesaikan masalah 25 tahun yang lalu tapi apakah Pak Akham ini bisa dipercayai.

Walaupun udah kenal lama dengan Akham tapi Jeju masih belum bisa mempercayai 100%, mungkin Begitu juga dengan apalagi ia baru kenal beberapa minggu yang lalu. Jadi tidak mungkin mereka bisa membocorkan rahasia ini kepada Akham.

"Tunggu ini kan bukan tugas yang Bapak berikan sama kamu V kok kamu malah ngerjain yang ini," heran Akham.

"Hehehehe, Maaf pak soalnya emang ini yang saya kerjain sekarang untuk tugas-tugas nanti aja deh soalnya gue masuk kuliah jurusan hukum untuk mencari keadilan tentang 25 tahun yang lalu," jelas V

Jeju sangat terkejut ketika mendengar V mengatakan kasus 25 tahun yang lalu Apakah V akan menceritakan ini kepada Akham apa benar-benar akan bisa dipercaya ini kan kasus yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali mereka berdua dan juga keluarga yang lain.

"Kasus 25 tahun,"

"Kasus yang di mana terjadi oleh tujuh anggota LivEvil Di mana mereka mengaku sebagai pengikut Harley Quinn yang di mana mereka membalas dendam kepada orang-orang yang telah berkhianat kepadanya namun diantara 7 orang itu 3 diantaranya memiliki dendam kepada tiga juara umum, mereka bertujuh telah membunuh dua diantaranya tapi satu orang ini masih lolos bahkan terjadi 25 tahun setelahnya,"

Jeju tidak menyangka bahwa Pi akan menjelaskan sedetail itu kepada Akham tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa ia hanya bisa menjadi pendengar dan mudah-mudahan Akham bisa dipercaya.

"Ibu dan adik gue menjadi korban kekejaman satu dari tiga juara umum itu yang ternyata masih buron sampai sekarang mereka berniat ingin membunuh anak dari pengikut Harley Quinn tapi ternyata ibu dan adik gue juga kena imbasnya.  Jadi gue berusaha untuk mencari keadilan untuk adik dan ibu gue sekaligus menutup Hukum Rimba dan sebab akibat dari semua ini agar tidak terjadi di masa depan," jelas V.

Tidak ada percakapan lagi setelah itu semua tiba-tiba Hening baik V, Akham dan juga Jeju seolah mereka bergelut dengan pikirannya sendiri dan memikirkan apa yang terjadi nanti di masa depan karena kita tidak tahu masa depan akan seperti apa.

***

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi sesuai janji Lis akan menyelesaikan ini dalam waktu seminggu karena Li sudah tidak tahan lagi untuk menyelesaikan cerita ini soalnya semua beban ada di cerita ini.

Apakah keputusan V ini tepat? Apa yang akan terjadi di masa depan?

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak 👣


Lis_author

SGS [9] Aksi | Anak-anak Tanpa Cinta 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang