Bab 7 | Dunia Yang Sempit

14 3 0
                                    

Selamat membaca kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Hazama - Sampai Mati

***

Bab 7 | Dunia Yang Sempit

Ternyata mereka bertemu lagi setelah satu pertemuan yang cukup mendebarkan dan mereka bertemu lagi di situasi yang kacau

***

Suasana kembali berbeda hari ini bukan di tempat mereka kemarin mengalami kemalangan dan musibah melainkan sebuah suasana baru dengan nama kota yang baru juga. Jadi kemarin mereka itu sedang mengadakan liburan di Kota Tasikmalaya dan sekaligus mengadakan reuni SMAN Harapan Jiwa, tapi sekarang mereka berada di Kota Baru kota yang memang hanya berjarak 1 jam setengah dari kota Tasikmalaya yaitu kota Garut.

Setelah kemarin liburan semester setelah UAS mereka semua kembali ke kota Garut karena memang kegiatan di Tasikmalaya sedikit terganggu akibat kejadian kemarin jadi mereka buru-buru kembali ke kota Garut untuk menghilangkan kenangan-kenangan buruk di sana.

V dan Meru duduk di bangku kuliah dan karena kebetulan mereka beda 2 tahun jadi V sekarang sudah semester 3 jurusan teknik sipil sedangkan Meru semester 1 jurusan Manajemen. Dan sekarang mereka akan melakukan rutinitas biasa seperti anak kuliahan pada umumnya.

"Akhirnya kembali ngampus juga, mudah-mudahan nggak rumit deh seperti apa yang kita kerjakan kemarin-kemarin," kata V.

"Suruh siapa coba yang ngotak-ngatik semuanya," ejek Meru.

"Ya emang mau gue sih tapi kan lu juga ikut-ikutan," balas V.

"Iya juga sih."

"Sudahlah kita berangkat dulu, lalu setelah itu kita pikirkan lagi mau lanjut apa enggak untuk masalah ini." Akhirnya mereka berdua benar-benar berpisah di sana walaupun mereka satu Universitas tetapi mereka masuk Fakultas yang berbeda-beda.

V kebetulan hari ini ada jadwalnya siang jadi tinggal satu jam lagi ia akan mendapatkan kelas karena ia bingung harus melakukan apa jadi lebih baik dia membaca buku hasil karya ibunya karena benar-benar ia masih penasaran dengan apa yang terjadi dengan Kanaya dan Radika.

Jujur pandangannya tidak bisa lepas begitu saja seolah hati dan pikirannya terdorong untuk mengungkapkan semua ini Tapi jujur ia tidak punya pengalaman untuk rukun ini bahkan ibunya yang mantan detektif dan polisi tersebut tidak mau mengungkapkan apapun seolah menutupi apa yang terjadi.

Jadi lebih baik V mencari tahu sendiri mudah-mudahan dengan caranya iya bisa mengungkapkan apa yang tidak bisa diungkapkan.

Namun anehnya ketika ia sedang asik-asik membaca buku kalau ia duduk di sebuah bangku di kantin tiba-tiba ada yang menggebrak mejanya.

Brak!

"Ini tempat duduk gue, kenapa lo duduk disana!" teriak orang itu.

Merasa kegiatannya terganggu V bangkit dan tidak kalah marah " kalau beneran ini tempat duduk loh ada namanya nggak, gak ada kan! Ini tempat umum Bro bebas kita mau lakuin apa aja bebas mau duduk di mana aja,"

"Tapi semua orang di kampus ini sudah tahu kalau gue pemilik tempat ini," bentaknya.

"Ternyata lo Preman Kampus di sini ya, dan dari tampang lo kayaknya lo kakak kelas gue deh Sudah lama nih tangan gue nggak dipakai olahraga untuk mukulin orang," tantang V.

"Sini kalo lo berani,"

Baik V dan orang itu sama-sama memasang kuda-kuda bersiap untuk melakukan pertarungan. Dan kalah mereka bersiap untuk memukul orang yang ada di depannya tiba-tiba seorang cewek berusaha menghentikan pertengkaran mereka.

SGS [9] Aksi | Anak-anak Tanpa Cinta 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang