Bab 27 | Tinggal Sedikit Lagi

7 1 0
                                    

Selamat membaca kisah
Perjalanan mereka

Now playing : Mahen - Pura-pura Lupa

***

Bab 27 | Tinggal Sedikit Lagi

Mungkin belum waktunya menemukan jawaban atas pertanyaan di masa lalu

***

Sebelum Jeju mengetahui siapa yang ada di dalam foto tersebut tiba-tiba guncangan terjadi, entah guncangan ini adalah bencana alam gempa atau memang tanda-tanda bangunan ini akan runtuh tetapi karena guncangan tersebut mereka memilih keluar karena panik nyawa mereka masih terlalu berharga untuk mati di tempat seperti ini.

Baik Jeju dan V sama-sama keluar dari rumah itu dan anehnya tiba-tiba guncangan itu berhenti.

"Syukur deh, Masih sempat keluar," ucap Syukur Jeju.

"Ya allhamdulilah," kata V.

Setelah mengatur nafas karena telah baik-baik saja tiba-tiba Jeju menyadari bahwa foto yang ada di tangannya tiba-tiba menghilang. Padahal itu foto satu-satunya petunjuk terakhir mereka karena tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan kalau petunjuk itu tidak ada.

"Jangan-jangan—"

Merasa petunjuk itu jatuh di dalam rumah itu Jeju ingin segera masuk ke dalam sana tetapi segera ditahan oleh V.

"Kenapa sih!" teriak Jeju.

"Jangan masuk ke dalam bahaya tiba-tiba nanti ada gempa lagi gimana," jawab V khawatir.

"Tapi itu petunjuk satu-satunya V, gue tadi melihat foto-foto di mana 3 juara umum itu ketika masih usia remaja di sana gue bisa lihat Krian dan juga amelina dan gue juga masih nggak tahu siapa sosok yang bernama Abdur ini gue ingin tahu mukanya," cerocos Jeju ingin masuk.

Namun tenaga V di luar dugaannya ia tidak bisa lagi keluar dari cengkraman tangan V hingga akhirnya dia memutuskan untuk menarik cewek yang satu ini masuk ke dalam mobil segera meninggalkan rumah itu.

Di sana aksi diam-diaman terjadi baik V dan juga Jeju tidak membicarakan sama sekali apa yang terjadi di dalam semua terlihat tidak baik-baik saja. Padahal bagi Jeju ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk bisa menemukan siapa pelakunya. Tapi berhubung bukti itu tidak ada jadi mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

"V, padahal dikit lagi loh gue tadi udah nemuin salah satu dari tiga juara umum yang masih hidup gue ingin tahu siapa muka Abdur soalnya dibukukan tidak dijelaskan siapa visualnya," rengek Jeju.

"Jadi lo percaya buku ini bukan hanya fiksi belaka?" tanya V serius.

"Sejak kapan gue nganggap buku ini fiksi, gue nganggap buku ini hal yang nyata loh ini ditulis oleh ibu lo dan lo tahu ayah gue juga terlibat dalam kasus ini," jawab Jeju mengebu-gebu.

"Terus kalau lo nganggap buku ini nyata kenapa nggak lu cek Sekolah di mana 3 juara umum itu pernah sekolah?" tanya lagi V.

"Gue udah coba V. Tapi Mereka mencoba menutupinya gue udah mencoba untuk cari di sekolah mereka yang di mana menjadi tempat pertukaran pelajar tapi gue sama sekali nggak nemu bahkan pihak sekolah pun tempat di mana om Bimo dan Om Okta sekolah pun, mereka engan buka suara. Jadi kita nggak bisa tahu siapa sosok Abdul ini,"

"Jadi selama ini lo udah tahu kalo Om Bimo dan Om Okta itu bagian dari 7LE, dan bahkan lo gak ngasih tahu gue?"

Mobil yang dikendarai V berhenti mendadak pada saat ia mengatakan hal itu kepada Jeju sontak Jeju juga terkejut dengan raut perubahan wajah yang ditunjukkan oleh V.

"Tunggu, Jadi lo selama ini nggak tahu? Kalo—"

"GUE GAK TAHU! G*BLOK! BAHKAN GUE GAK TAHU KALO 4END ITU ADALAH ANAK DARI 7LE ITU SENDIRI, YANG BAHKAN DI GOSIPKAN MENJADI ORANG YANG MEMBUNUH IBU DAN ADIK GUE!!!"

Jeju tidak tahu bahwa V akan semarah itu dan juga tidak tahu bahwa semua yang terjadi di dalam buku yang ditulis oleh ibunya sendiri Itu benar-benar nyata. Dan sepertinya memang strategi yang dilakukan oleh salah satu tiga juara umum yang masih hidup adalah mengadu dombakan antara V dan juga 7LE itu sendiri yang di mana digosipkan bahwa 4END itu adalah penyebab dari tragedinya ini padahal tidak ada hubungannya sama sekali melainkan hanya dijadikan kambing hitam saja.

"Gue minta maaf V, Andai gue ketemu lo lebih cepat gue bakal jelasin hal ini sama lo. Tapi sekarang masih telah menjadi bubur yang penting sekarang kita harus cari tahu siapa sosok Abdur ini dan wajahnya seperti apa," pikir Jeju.

"Entahlah! Gue muak dengan semua ini lebih baik kita akhiri saja pencarian ini gue mau pulang."

Dengan perasaan yang campur aduk V memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang dan Jeju juga tidak bisa melakukan apa-apa karena kalau V sudah seperti ini bisa-bisanya kepribadiannya akan muncul dan ini akan menghambat proses pencarian siapa pembunuh ibu dan juga adiknya itu.

***

Setelah perjalanan cukup lama akhirnya mereka sampai di Garut dalam posisi sudah malam dan mereka kebetulan berada di depan rumah V, di sana langsung turun dan diikuti oleh Jeju di belakangnya dan setelah berada di depan pintu rumahnya V segera membuka pintu dan di sana dia terkejut karena ayahnya sedang ngobrol dengan Bimo dan Okta, serta tidak ketinggalan Jojo—ayah Jeju.

"Udah pulang A? Dari mana saja?" tanya Guntur.

Bukannya menjawab pertanyaan ayahnya justru pandangan V tertuju kepada Bimo dan juga Okta karena lebih kenal dengan Bimo jadi matanya tertuju kepada Omnya itu.

V mencengkram kerah baju Bimo hingga mendorongnya mentok di tembok di sekitar ruang tamu. Guntur, Okta terkejut dan langsung berusaha memisahkan V dan Bimo sedangkan Jeju langsung memeluk ayahnya itu.

"Lepaskan A, lepaskan!" teriak Guntur.

Namun kata-kata yang diteriakkan oleh Guntur tidak didengar oleh V ia terus menatap Bimo dengan Tatapan yang sangat tajam dan menyeramkan Bimo Hanya bisa pasrah walaupun ia juga bertanya-tanya apa yang terjadi dengan keponakan—angkatnya itu.

Setelah beberapa detik menatap akhirnya V melepaskan cengkraman itu dan mulai diajak duduk oleh ayahnya.

"Lepasin Aa, Yah. Aa nggak mau ngobrol sama orang menyebabkan kejadian 25 tahun ini kembali terjadi," kata V sambil meninggalkan ruang tamu tersebut.

Di sana semua bertanya-tanya apa yang terjadi sama V hingga akhirnya setelah beberapa detik tenang Jeju akhirnya angkat bicara menceritakan apa yang mereka lakukan seharian ini, dan bertapa terkejutnya orang-orang yang ada di sana ternyata V mengetahui bahwa kematian ibu dan ayahnya itu disebabkan kejadian 25 tahun yang lalu yang di mana merupakan kejadian di mana 7LE melakukan pembalasan dendam atas pengkhianatan yang mereka lakukan di masa lalu.

Di sana otomatis Bimo dan juga Okta memaklumi apa yang dilakukan oleh V tadi kepada Bimo. Mereka berdua jujur merasa bersalah karena tindakan mereka di masa lalu ternyata berdampak besar kepada masa depan Bahkan bukan ke anak mereka melainkan kepada orang lain yang memiliki sangkut paut tentang masa lalu ini.

"Tapi tadi Jeju udah menemukan foto dari Abdur, tapi tiba-tiba hilang gitu aja
padahal itu petunjuk satu-satunya untuk menemukan Siapa dalang dibalik semua ini," jelas Jeju.

***

Tbc.

Yeyeyeyeye akhirnya Lis bisa update lagi dan maafkan Lis baru bisa update sekarang padahal tinggal 3 bab lagi ya tapi mudah-mudahan bisalah secepatnya soalnya alis udah numpuk banget nih cerita yang mau di-update ide tiba-tiba lancar gila jadi mohon doa dan dukungannya.

Jangan lupa vote and coment 👧
Tinggalkan Jejak👣


Lis_author

SGS [9] Aksi | Anak-anak Tanpa Cinta 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang