17

145 30 0
                                    

Hari senin, hari yang paling tidak ditunggu-tunggu ternyata membawa berkah. Sasuke bertemu lagi dengan Sakura. Ada untungnya juga Sasuke berangkat di menit-menit terakhir sebelum bel berbunyi.

"Selamat pagi," sapa Sakura canggung.

"Selamat pagi juga."

Sasuke melihat ke arah punggung gadis itu yang tengah menggendong alat musik. "Itu cello milikmu?"

"Iya. Biasanya aku tidak bawa, tapi hari ini aku ingin menggunakan cello-ku sendiri saat pelajaran."

Melihat Sasuke yang hanya terdiam memandanginya entah kenapa membuat Sakura salah tingkah. Kemudian tangannya terulur menunjuk ke arah sekolah laki-laki itu.

"Bel sekolahmu sudah berbunyi. Sebaiknya kau segera masuk."

Sasuke mengerjab beberapa kali setelah sadar. Ia menelan ludah sebelum ambil langkah ke depan. Ia memasukkan tangannya dalam saku ingin memberikan sesuatu pada Sakura.

"Eh... dimana, ya?" Sasuke merogoh semua saku yang ada di seragamnya tapi tak ketemu.

"Apanya?" tanya Sakura.


"Aku tadi hendak memberimu sesuatu tapi seperti hilang."

"O-oh... begitu ya. Memangnya mau memberi apa?"

Sasuke sempatkan dulu melihat gerbang sekolahnya yang sebentar lagi ditutup. "Boleh aku pinjam bolpoin dan tanganmu sebentar?"

Sakura masih tidak mengerti tapi ia menuruti. Ia menyerahkan bolpoin yang sejak dari rumah ada di kantongnya dan menyodorkan dengan tangannya.

Sasuke meraihnya dengan cepat, saat menyentuh lengan kurus gadis itu Sasuke gemetar sebentar karena gugup. Namun dengan cepat ia menguasai dirinya untuk tetap tenang.

Di sana Sasuke menulis dengan hati-hati beberapa angka.

"Itu nomorku. Aku sering menggunakan mesin fax jadi kau bisa hubungi aku dengan itu."




***

she looks just like a dream | sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang