11

187 36 1
                                    

Sasuke tidak bersuara tapi ekspresinya terang-terangan seperti tengah bertanya 'kenapa?' diikuti gerakan tangan menunjuk pipi kiri sendiri.

"Habis dipukul."

Dalam kepala Sasuke mulai berpikir hal nakal apa lagi yang dilakukan sahabatnya. Sasuke tidak akan bertanya soalnya Naruto pasti akan menjelaskan sendiri kronologinya.

"Belum lama ini aku bertemu seseorang. Dia terlihat menyedihkan makanya aku beri makan dan tempat tinggal. Aku kasian padanya, tapi dia justru meninjuku. Kurang ajar! Langsung kuusir dia."


"Kau tidak takut misalkan dia punya niat jahat padamu? Kenapa kau semudah itu menerima orang."

"Dia mengaku miskin. Aku ini lemah dengan orang miskin."

Sasuke menaikkan bahunya dan bersandar pada kursi. "Oh begitu," jawab Sasuke seadanya. Tidak terlalu peduli.

"Bisa-bisanya dia merusak moment berharga seumur hidupku!" Naruto geram mengingatnya, ia sampai menggebrak meja.

"Aku bahkan belum sempat dapat jawaban dari Sakura."


Seketika Sasuke menegang, langsung tertarik saat nama gadis sekolah sebelah diucap. "Jawaban apa?" tanyanya was was. Netranya menatap penuh selidik.

"Aku menyatakan perasaan pada Sakura."

Sejak dulu Naruto itu bukan orang yang peka. Bisa-bisanya ia jawab dengan santai begitu. Lawan bicaranya sedang cemburu saja ia tidak sadar.

"Untung saja kau dipukul."

Sasuke berucap dingin dan pergi tanpa menoleh, meninggalkan Naruto yang tak paham apa-apa.

***

she looks just like a dream | sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang