II

723 36 7
                                    

***

Pagi menyambut dengan cepat,terdapat langkah kaki kecil yang menuruni tangga. Sakura berlari menuju lantai dasar lengkap dengan dress menggembung bagian bawahnya,ia tampak seperti sebuah apel karena dress itu bewarna merah pekat. Ia berlari menuju ruang tamu mendekat pada ayahnya yang tampak mengobrol santai bersama Madara.

“Wah cantik sekali..” puji Madara menatap Sakura dengan antusias. Kizashi mengangkat putrinya untuk duduk disebelahnya,ia mengusap pelan rambut Sakura yang kini hanya dikucir kuda kemudian memperbaiki jepitan yang sedikit miring. Pipi Sakura bersemu merah karena pujian Madara padanya,ia merasa malu.

“Terima Kasih Kakek” ucap Sakura pelan.

“Ibumu sudah selesai berkemas?”

“Sudah,sebentar lagi ibu akan turun” ucap Sakura. tak lama kemudian Mebuki menghampiri ruang tamu lengkap dengan satu tas besar berisi pakaian ganti milik mereka.

“Kalau begitu ayo sarapan terlebih dahulu” ajak Madara. Mereka mengangguk serentak beranjak menuju meja makan,sarapan pagi itu berjalan dengan damai ditemani dengan sedikit obrolan. Sakura juga lebih kalem dari pada semalam. Setelah sarapan pagi selesai tanpa menyita banyak waktu,keluarga kecil berisi tiga orang itu memutuskan untuk pamit undur diri.Madara mengantar mereka hingga pintu depan rumahnya.

“Tuan terima kasih banyak atas tumpangannya” ujar Kizashi.

“Hah sebenarnya ini terlalu singkat tapi cukup menyenangkan untuk bertemu kalian lagi terlebih kalian memperkenalkan Sakura padaku” ucap Madara terkekeh.

“Kalau begitu kami pamit,sekali lagi terima kasih Tuan” Kizashi melangkah memeluk Madara dengan sopan. Pria paruh baya itu membalas pelukannya sembari menepuk pelan punggungnya. Ia juga menyambut uluran tangan Mebuki.

“Lain kali mari bertemu lagi”

“Tentu saja Tuan, nah Sakura ayo berpamitan pada Kakek” Madara merendahkan tubuhnya setengah berjongkok.

“Kau bilang kau menyukai lolipop kan?” Sakura membalas dengan anggukan. Madara terkekeh melihat mata gadis kecil itu yang menatap berbinar padanya. Sontak Madara memanggil pelayannya,pelayan tersebut membawa sebuah lolipop yang berukuran sangat besar mampu menutupi wajah Sakura.

Madara menyerahkan lolipop tersebut pada Sakura,gadis kecil berambut merah muda itu sangat senang sekali dapat dilihat dari senyumnya yang tak pernah pudar sedikitpun. Sakura melangkah mendekat dan memeluk erat Madara yang ada didepannya membuat laki-laki paruh baya itu sedikit terkejut namun membalas pelukan gadis kecil itu sembari mengusap belakang kepalanya.

“Terima kasih Kakek,Sakura sangat menyukai kakek” ujar Sakura dengan riang. Ia merenggangkan pelukannya kemudian memberikan sebuah kecupan singkat pada pipi kiri milik Madara membuat pria tua itu sekali lagi terkejut. Sakura melangkah mundur kemudian naik ke dalam gendongan ibunya. Madara bangkit berdiri.

“Kakek bersedia membelikanmu banyak lolipop demi mendapatkan kecupan manis itu setiap hari” ujar Madara tertawa pelan. Kizashi dan Mebuki juga ikut tertawa atas ucapan Madara barusan. Mereka kemudian melangkah menuju mobil yang telah terparkir di halaman depan. Setelah meletakkan barang pada bagasi belakang selanjutnya mereka memasuki mobil. Mobil itu menyala siap untuk berjalan.

Kaca mobil bagian kiri depan turun,Sakura menyemburkan kepalanya dan menatap pada Madara.

“Kakek sampai bertemu lagi” teriak Sakura dengan senyuman lebar tak lupa ia juga melambaikan tangannya dengan kuat. Madara ikut tersenyum dan balas melambaikan tangannya dengan pelan. Mobil itu berjalan pelan dan menjauh meninggalkan gerbang besar tersebut. Sakura duduk diam dalam pangkuan ibunya,ia senantiasa memeluk erat lolipop pemberian Madara tersebut tanpa mau melepaskannya walaupun ibunya berulang kali meminta untuk menyimpannya saja.

Pesona SepupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang