IV

411 29 1
                                    

***

Seseorang berlari menuju ruang gawat darurat dengan seorang gadis berambut merah muda dalam gendongannya. Para dokter dan perawat yang tengah berjaga segera bergerak cepat meraih Sakura dan melakukan pemeriksaan. Tak lama kemudian mobil ambulan sampai,kedua orang tua sakura dengan ke adaan menggenaskan menyusul memasuki ruang gawat darurat segera melakukan pemeriksaan.

Satu jam setelah pemeriksaan, kerabat Kizashi dan Mebuki yang lainnya datang mengunjungi mereka. Mereka terkejut dengan kabar yang begitu mendadak,suara tangis dan suasana sedih begitu mencengkam. Dokter menyatakan bahwa keduanya tidak selamat sementara Sakura telah dipindahkan ke ruang inap,gadis kecil itu hanya mengalami luka-luka ringan ditubuhnya. Benar-benar sebuah mukjizat ia selamat dari kecelakaan tersebut.

Beberapa jam kemudian,seorang gadis kecil berambut merah muda yang panjang tampak menggerakkan jarinya dengan perlahan kemudian mulai membuka matanya. Emerladnya menatap sendu langit-langit kamar tempat ia terbaring. Perawat yang tengah menjaganya sontak langsung saja mencari dokter memberikan laporan dengan segera bahwa pasien kecelakaan telah sadar.

Sakura masih diam mematung,ia merasa tubuhnya mati rasa dan sulit untuk di gerakkan. Ia memutar matanya berusaha melihat sekitar namun tidak ada seorangpun disana,dengan suara yang lemah ia berujar memanggil kedua orang tuanya.

“A-yah...i-bu..aku t-idak bisa bergerak” ucapnya membuat sebulir air mata turun dari pelupuk air matanya. Dokter memasuki ruangan tersebut segera melakukan pemeriksaan pada Sakura.

“Kamu sudah sadar? Syukurlah keadaanmu baik-baik saja”

“Kamu anak yang kuat” ucap dokter tersebut memandang sendu Sakura kemudian mengusap pucuk kepalanya.

“Dokter..saya tidak bisa bergerak” ucap Sakura lemah.

“Tidak apa tunggulah sebentar lagi,tubuhmu mengalami shock akibat kecelakaan”

Dokter kemudian meninggalkan ruangan,Sakura hanya diam termenung. Dia sudah bertanya tentang orang tuanya pada dokter tersebut tapi dokter itu hanya menjawab bahwa orang tuanya tengah di periksa juga dan akan datang nanti. Sakura terbangun dari tidur singkatnya,ia tengah duduk di atas ranjangnya. Perawat tengah membantunya untuk sarapan, Sakura kembali bertanya pada perawat yang menjaganya tentang orang tuanya namun jawaban yang ia dapat sama persis dengan apa yang dikatakan dokter semalam.

Hal itu membuat Sakura berfikir kemana kedua orang tuanya hingga mereka tidak menjemput Sakura disini padahal perawat bilang ia sudah boleh pulang. Sakura menggembungkan kedua pipinya,ia menjadi kesal. Tak berapa lama kemudian pintu ruang rawat Sakura terbuka menampilkan seorang wanita dewasa dengan rambut pirang panjang dan iris mata coklat cerah yang memandang sedih padanya.

“Bibi...Tsunade” panggil Sakura lembut. Tsunade dengan cepat mendekat pada Sakura yang duduk diam di ranjang memandang padanya,ia memeluk gadis kecil itu dengan erat. Tanpa bisa di tahan air mata mengalir jatuh melewati pipinya. Sakura mendengar itu,suara isak tangis yang cukup kuat. Sakura mengangkat tangannya membalas pelukan Tsunade dan menepuk pelan punggung bibi yang merupakan tetangganya tersebut. Tsunade menghapus jejak air matanya kemudian melepaskan pelukannya pada Sakura. Menatap tepat pada emerlad yang memandangnya dengan polos,Tsunade rasanya ingin kembali menangis saja.

“Bibi dimana orang tuaku? Kenapa bibi yang datang kesini?” tanya Sakura.

“Kamu sudah boleh pulang kan?” tanya Tsunade. Sakura menjawab dengan sebuah anggukan.

“Bibi ayo bawa aku bertemu orang tuaku” ajak Sakura dengan pandangan yang sendu. Tsunade menggigit bibirnya kemudian menghembuskan nafas dengan perlahan,ia mengulurkan tangannya mengajak Sakura ikut dengannya. Sakura meraih ulurang tangan Tsunade dan berjalan meninggalkan ruangan inap tersebut. Menyelesaikan biaya administrasi dan memasuki mobil Tsunade. Sakura duduk diam dengan sabuk pengaman yang telah dipasang. Seketika senyumnya terbit lantaran ia akan menemui kedua orang tuanya,Sakura merasa benar-benar tidak sabar.

Pesona SepupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang