***
Matahari telah beranjak naik sejak beberapa saat yang lalu,cahayanya yang hangat menembus jendela kamar. Cahaya itu membuat seorang gadis kecil dengan helaian bewarna merah muda terganggu dalam tidurnya. Sakura dengan perlahan mulai membuka mata,emerald nya yang masih mengantuk memandang langit-langit kamar yang bewarna putih. Ia melirik sekitar dan tidak mendapati siapapun,Sakura bangkit duduk ia tampak terdiam. Dimana ia sekarang? Kamar ini sangatlah asing baginya. Sakura memilih turun dari ranjang berjalan ke luar kamar dan melangkah perlahan menuruni tangga yang lumayan panjang hingga langkah kecilnya membawa Sakura menuju ruang makan.
Terdapat seorang pria paruh baya duduk di sana dengan korannya yang membentang. Jelas saja itu adalah Madara, Sakura akhirnya menyadari bahwa ia benar-benar bersama Madara saat ini. Pria paruh baya itu menurunkan korannya dan terkejut menatap Sakura yang berdiri di sana dengan diam tak jauh dari meja makan.
“Kamu sudah bangun?” Sakura yang melamun menoleh dan mendapati Madara tersenyum padanya. Ia balas tersenyum dan berjalan mendekat.
“Hm” gumam Sakura. Madara mengelus kepala gadis kecil itu merapikan rambutnya yang cukup berantakan kemudian menggendongnya membawanya duduk di kursi sebelahnya.
“Kakek aku beratkan?” ujar Sakura.
“Oh kamu sangat ringan,seringan kapas”
“Tidurmu nyenyak?”
“Ya...tempat tidurnya sangat nyaman” kemudian maid datang menyajikan sarapan untuk Sakura lengkap dengan segelas susu putih hangat.
“Sereal coklat untukmu” mata Sakura berbinar.
“Kakek tahu sereal kesukaanku?”
“Tentu saja...nah makan sarapanmu dan habiskan susunya”
“Baik,terima kasih dan selamat makan” seru Sakura dengan senang. Madara terkekeh ia kembali meminum kopinya yang tersisa setengahnya. Sakura sangat bahagia,ia banyak tertawa walaupun ini adalah hari pertama ia disini. Ia puas bermain dengan Madara dan Kakashi bahkan para maid disini menemaninya bermain. Madara menyenderkan tubuhnya pada tiang besar bewarna putih. Onyx nya sejak tadi memandang Sakura yang tengah bermain bersama para maid di halaman belakang kemudian Kakashi datang menghampiri.
“Sepertinya Nona Sakura bersenang-senang tuan”
“Kau benar, anak itu kembali ceria seperti dulunya”
“Tuan Kizashi dan Nyonya Mebuki akan bahagia di alam sana” ujar Kakashi. Madara menajamkan alisnya,ia menjadi kesal mengingat kematian mendadak sahabatnya itu.
“Kau sudah temukan dalangnya Kakashi?”
“Masih belum tuan sepertinya mereka merencanakan hal ini dengan baik” Madara menghembuskan nafas gusar.
“Lanjutkan pekerjaanmu Kakashi, segera laporkan padaku ketika mendapatkan hasilnya” Kakashi membalas dengan anggukan kemudian melangkah meninggalkan Madara. Sakura telah membersihkan diri dan bahkan telah menyelesaikan makan malamnya beberapa jam yang lalu. Ia bergerak menaiki ranjangnya membawa serta boneka kelinci berukuran besar itu dalam pelukannya. Madara berdiri sambil menyender di daun pintu.
“Kamu sudah menyikat gigimu?” Sakura menoleh ketika mendengar suara Madara.
“Kakek!? Tentu saja sudah” jawab Sakura.
“Baiklah, ingin kakek matikan lampunya?”
“Tidak,jangan kek. Sakura takut gelap”
“Oh baiklah kalau begitu,selamat malam”
“Selamat malam kakek dan semoga bermimpi indah” Madara menutup pintu dengan perlahan dan berjalan meninggalkan kamar Sakura. Sakura Pun mulai memejamkan matanya tak lama setelah itu jatuh tertidur. Madara keluar dari ruang kerjanya setelah waktu menunjukkan pukul dua belas malam. Pria paruh baya itu memijit pelan belakang lehernya yang terasa pegal. Madara hendak melangkah namun pintu kamar Sakura yang sedikit terbuka membuat ia menghampiri kamar Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Sepupu
Nouvelles[SASUSAKU] Lu ga pernah tau ternyata punya sepupu yang ganteng itu sangat meresahkan. Jatuh cinta sama sepupu sendiri siapa yang nyangka?? Tapi siklus sepupu selalu begitu selalu bertemu dengan rentang waktu yang sebentar. Kenal-Deket-Akrab-Pisah ta...