XIV

306 37 6
                                    

***

Sudah dua minggu lebih Sakura menghabiskan liburannya bersama keluarga Uchiha, ia bahkan sudah akrab dengan sepupunya. Ia memiliki kakak laki-laki yang perhatian seperti Kak Shisui dan Kak Itachi, sepupu laki-laki yang memiliki usia yang sama dengannya serta seorang anak laki-laki berambut blonde yang menjadi temannya. Sakura merasa sangat senang hingga panggilan yang diterima kakeknya mengharuskan Sakura dan Madara kembali ke rumah mereka.

Seluruh keluarga Uchiha mengantar mereka di bandara. Sakura tampak sangat sedih, satu persatu para paman memberinya pelukan dan usapan di kepala. Mikoto dan Rin juga memeluknya serta memberikannya kecupan di wajah. Shisui berdiri di depan Sakura merentangkan tangannya. Sakura berlari ke pelukannya dan memeluk kakaknya yang sangat manis tersebut, Shisui juga memberikan kecupan pada pipi kiri Sakura. Itachi juga mendekat pada adik perempuan kecil yang baru ia kenal beberapa hari kebelakang. Ia memeluk Sakura dan memberikan kecupan pada pipi kanan Sakura. Sakura beralih menatap pada Sasuke yang berdiri diam, ia menghampiri Sasuke berdiri didepan anak laki-laki tersebut. Sasuke hanya memandang diam Sakura tak berniat memberinya pelukan sepertinya. Bagaimanapun gengsi Sasuke sebagai anak laki-laki itu sangat tinggi.

Akhirnya Sakura berinisiatif memeluk Sasuke terlebih dahulu, ia terlihat sangat sedih dapat dilihat dari pelukannya yang mengerat. Sasuke mengangkat tangannya menepuk-nepuk dengan pelan punggung Sakura. Sakura melepaskan pelukannya pada Sasuke dan memandang ke dalam onyx gelap Sasuke. Apakah tidak ada hal yang ingin dikatakan oleh Sasuke sedikitpun? Pikir Sakura dalam hatinya. Sasuke mengangkat tangannya kemudian menyentuh rambut Sakura.

Ctakk!

Tampaknya ia baru saja memasang sesuatu di rambut Sakura. Sakura meraihnya dan memandang sebuah jepit rambut bewarna merah dengan gambar stroberi, ia kemudian memandang pada Sasuke meminta penjelasan terkait tindakan anak laki-laki tampan tersebut.

“Aku memungutnya, itu barang perempuan jadi ambil saja olehmu” ucap Sasuke datar. Sakura terkekeh, ia kembali menggenakan jepit tersebut di mahkota merah mudanya.

“Apa sudah benar memakainya?” tanya Sakura pada Sasuke. Anak laki-laki itu mengerjapkan matanya kemudian memperbaiki posisi jepitan rambut Sakura. iapun mengangguk

“Sudah lebih baik” ucap Sasuke.

“Terima kasih Sasuke-kun, akan ku jaga baik-baik” ucap Sakura tersenyum kemudian ia melangkah selangkah lebih dekat pada Sasuke, Sakura berjinjit dan memberikan satu kecupan pada pipi Sasuke kemudian segera berlari pada Madara. Sasuke melebarkan matanya dan menyentuh pipinya yang baru saja dicium oleh Sakura. Mikoto hanya terkekeh melihat ekspresi terkejut putranya. Tingkah mereka sangat menggemaskan di matanya. Sakura melambaikan tangannya dan berpamitan pada semua orang kemudian masuk bersama Madara ke dalam pesat.

Tak berselang lama pesawat itu akhirnya lepas landas, Sakura menatap keluar jendela pesawat memandang dengan puas suasana yang tenang sebelum berganti dengan awan putih yang bergerombol. Madara memperhatikan cucu perempuannya tersebut.

“Kamu sedih karena kita kembali lebih cepat?”

“Tidak, liburan ini sangat menyenangkan. Memang sedih meninggalkan semua orang..” ujar Sakura kemudian menatap pada Madara dan melanjutkan kalimatnya

“Namun kakek aku berterima kasih karena kakek mengajakku” ucap Sakura disertai dengan senyuman. Madara ikut tersenyum pada gadis merah muda tersebut, ia mengelus pucuk kepala Sakura

“Kakek senang jika kamu senang, tidurlah akan kakek bangunkan jika sampai” ucap Madara. Sakura mengangguk, menyandarkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya memilih tidur untuk melewati perjalanan jauh ini.

Babak baru telah dimulai dalam kehidupan Sakura gadis kecil itu kini telah berusia empat belas tahun dan ini adalah tahun keduanya di junior high school. Sakura mengayuh sepedanya dengan cepat karena sebentar lagi bel akan berdentang, ia terlambat bangun pagi ini dan juga mendapat omelan dari bibi Sizune. Sakura berteriak pada satpam yang hendak menutup pintu gerbang.

Pesona SepupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang