Haiii gengs.. mau ingitin aja. Bab ini mengandung rasa dongkol. Yang pasti sama Giovano. Hehe.
Happy Reading
Selepas dari rumah sakit detektif Annastasia, Giovano menghabiskan waktunya di club dan perusahaan. Dia tidak pulang ke kediamannya. Dia akan menginap dimana saja dia sudah merasa mengantuk. Entah itu perusahaan atau club. Terhitung sudah satu Minggu sejak hari itu. Perihal kakeknya, dia akan membalas lebih keji dari yang dia dapatkan.
Semua ini karena ayah Celine. Jika ibunya tidak berselingkuh dengan ayah Celine, semua ini tidak akan pernah terjadi. Giovano akan hidup dengan nyaman.
Memikirkan wanita yang menjadi istrinya itu, Giovano ingat jika beberapa kali Celine menanyakan keberadaannya. Dimana? Kenapa belum pulang? Dan masih banyak lagi pertanyaan dari Celine. Namun, tak satupun pesan itu yang dibalas Giovano.Pria itu marah, sangat marah.
Smirk diwajahnya tiba-tiba saja muncul. Kenapa dia tidak melampiaskan kemarahannya pada Celine? Bukankah itu tujuannya menikahi Celine? Selepas mendengar penjelasan Annastasia, tekatnya untuk menghancurkan Celine semakin besar. Dia akan membuat Celine sanga menderita. Bahkan hingga wanita itu memilih untuk mati. Celine sangat pantas mendapatkan itu.
***
Celine menolehkan kepalanya saat pintu baru saja dibuka oleh seseorang. Dari wangi tubuhnya, Celine tau itu adalah Giovano. Waktu menunjukkan pukul 07:30 pagi.
Giovano tampak berantakan.
Sebenarnya ada apa lagi dengan Giovano? Bukankah belakangan ini hubungan mereka baik-baik saja? Aroma alkohol yang masuk di indera penciumannya membuat dia sedikit mual, namun, dia masih bisa menahannya. Sebanyak apa Giovano mengkonsumsi alkohol hingga baunya begitu menyengat seperti ini?
"Kak.." panggilnya saat Giovano hanya menatap dirinya begitu dingin dan mengintimidasi. Tatapan itu begitu asing.
Celine hampir meneteskan air matanya hanya karena sorot mata Giovano. Apa Giovano sangat membencinya? Apa bayi tidak bisa menghadirkan sedikit saja rasa cinta Giovano untuknya? Apa cintanya selama ini kurang? Dia tidak pernah melawan saat Giovano memperlakukannya dengan tidak adil.
Apa yang membuat Giovano tidak pulang seminggu ini?
"Kak, kemana.."
"Buka baju Lo. Jangan ada satu helaipun yang tersisa." Perintah suara dingin itu sebelum Celine menyelesaikan ucapannya.
"Gue mau sex." Lanjutnya.
Celine menelan ludahnya gugup. Manik matanya menangkap sorot kebencian di bola mata Giovano.
Bagaimana ini? Dia tidak ingin membahayakan bayi."Buka sekarang." Giovano geram melihat Celine diam bak sebuah patung.
Celine dengan sedikit gugup mulai melepas satu persatu benang yang menutupi tubuhnya. Setelah dress hamil itu melorot dari tubuhnya, dia sedikit kesusahan melepas celana dalamnya karena tidak bisa menunduk. Perut buncitya menghalangi pergerakannya. Tanpa ingin membantu Celine, Giovano hanya menatap Celine datar.
Celine berjalan ke arah sofa, duduk disana dan mulai melepas celana dalamnya. Perut buncitnya terlihat mengkilap. Tidakkah Giovano luluh melihat perutnya ini? Tempat dimana anak mereka hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celine Sacrifice (21+)
RomanceMengandung 21++ Tentang Celine yang harus merelakan dirinya dinikahi oleh Giovano Corrando. Pria yang penuh misteri dan penuh dendam. Celine mengorbankan dirinya menjadi istri Giovano demi menyelamatkan Perusahaan sang Ayah. Di sanalah kehidupan mal...