Bab 3

6.2K 103 0
                                    

Giovano melangkahkan kakinya menuju sofa kosong disamping Rafael lalu menempatkan dirinya disitu dan menyandarkan punggungnya disandaran sofa.

Sedangkan kedua keluarga yang sedang berbincang itu menatap heran dan penuh tanya kepada Giovano. Giovano yang menyadari itu memulai pembicaraannya.

Dengan tatapan tajamnya dia berkata, "Aku mau membantu papa." Katanya.

Perkataan Giovano itu sukses membuat kedua keluarga itu terkejut termasuk karina. Karina yang tadinya ingin menolak pernikahan ini sepertinya akan berubah pikiran. Memikirkan itu diam-diam dia tersenyum.

"Apa kamu tau cara membantu papa, Giovano?" Tanya Johan yang masih bingung.

Giovano anaknya yang sangat tertutup itu bahkan terkesan sangat dingin itu akan menikah? Yang benar saja? Pikir Johan dalam hati.

Johan menatap tajam anaknya itu. Dia sedang mencari tahu apa Giovano sedang merencanakan sesuatu lewat tatapan tajamnya.

"Ya." jawab Giovano lantang.

"Aku akan menikah." lanjutnya lagi dengan menatap ayahnya juga.

Keduanya saling melemparkan tatapan tajam. Ayah dan anak itu sama-sama berwatak keras. Johan tahu bahwa Giovano pasti sedang merencanakan sesuatu yang tidak diketahui olehnya. Tapi apa? Pikirnya.

Chyntya yang menyadari ketegangan yang disebabkan oleh anak dan suaminya itu berusaha mencairkan suasana.

"Benarkah, Giovano?" tanya Chyntya pada anaknya itu.

"Mama bahagia sekali akan berbesan dengan Luci." Lanjutnya lagi.

Sedangkan Giovano hanya menatap ibunya seolah berkata ya tanpa mengeluarkan suara.

"Aku punya persyaratan." kata Giovano sambil menatap Celine. Celine yang terkejut mendapat tatapan itu langsung menundukkan kepalanya takut.

Johan terkekeh mendengar ucapan dari putranya itu. Dugaannya benar bahwa Giovano sedang merencanakan sesuatu.

"Apa yang kamu inginkan? Jika papa bisa mengabulkannya pasti akan papa lakukan tapi, papa mohon untuk tidak melakukan hal yang merugikan. Kamu juga saat ini pasti mengerti dengan kondisi om Charles." Ucap Johan dengan penekanan tajam kepada putranya.

Giovano yang mendapat respon dari ayahnya tidak mengalihkan tatapannya dari Celine

"Aku mau menikahi anak bungsu Charles Waller." Ujarnya dengan santai.

Semua orang yang mendengar itu merasa terkejut dengan ucapan lantang Giovano termasuk Johan Corrando. Kenapa anak ini selalu saja membuat orang terkejut? Pikir Johan dalam hati.

Dan apa katanya? Charles Waller.
Dasar tidak tau sopan santun.

Johan yang ingin melakukan protes terhadap putranya mengurungkan niatnya ketika mendengar putranya itu bersura lagi.

"Kalau tidak mau, tidak perlu menikah." Ucap Giovano menyadari bahwa ayahnya akan tetap menyuruhnya menikahi Karina.

"Tapi putri sulung Waller itu Karina bukan Celine. Celine tidak mungkin melangkahi Karina." kata Johan memperingati Giovano.

"Rafael belum menikah, dan aku anak bungsu kalau papa lupa." Jawab Giovano yang masih setia menatap Celine yang masih setia menunduk.

Johan yang mendapat jawaban yang tidak dapat dibantah itu hanya terdiam menatap putra bungsunya yang penuh misteri ini.

Sedangkan Celine masih menunduk. Dia terlalu takut untuk mengangkat wajahnya. Dia merasa seperti ada yang mengawasinya dan dia juga tahu itu pasti tatapan Giovano.

Celine Sacrifice (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang