Hallo, ada yg masih melek gk?
Hihi, maaf ya update tengah malam. Baru sempat dan lagi sibuk bgt. Buat yang udh nunggu, part ini special buat kalian. Dan utk para pembaca gelapku, selamat membaca cerita gratis aku 😁🖕
Maaf, kalo cerita ini aneh dan terkesan gk nyambung.Happy reading
Tidur Celine terganggu akibat getaran ponselnya yang berada diatas nakas, samping tempat tidur Giovano. Celine memindahkan tangan Giovano yang memeluk tubuhnya dengan sangat hati-hati. Dia tidak ingin tidur Giovano terganggu.
Celine mengambil ponselnya.
Talia is calling you.
Celine menggeser icon hijau "Hallo, tal." Dia menyapa Talia dengan suara berbisik.
"Kamu baru bangun? Kenapa suaranya bisik-bisik gitu?" Cerocos Tallia yang banyak tanya itu. Mulut Tallia memang seperti itu, selalu banyak bicara. Terkadang sampai lupa diri, tidak memberi lawan bicaranya kesempatan untuk berbicara.
Seperti saat ini, "Hari ini kamu mulai penelitian ulang Celine. Udah dapat belum tempat penelitiannya? Ingat ya Bu Anita cuma kasih waktu lima hari. Baru bangun tidur lagi, gak ada beban. Aku aja ni ya kepikiran gara-gara kamu. Gimana kalau nanti kamu gak dapat wisuda bareng aku sama Melisa? Kamu gak..."
"Tallia. Dengar Celine dulu." Kata Celine memotong ucapan Tallia seraya memijit pelipisnya. Sungguh Tallia membuatnya tambah pusing, seandainya Tallia tau Celine baru tidur tiga jam.
Giovano menggempurnya semalaman. Celine masih sangat mengantuk dan lelah sekali saat ini.
"Jangan bisik-bisik Celine. Besarin lagi volume suaranya." Balas Tallia masih dengan nada suara yang masih sama.
Celine bangun dari baringnya, duduk menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur. Melirik ke arah Giovano yang tertidur disampingnya.
"Kak Gio lagi tidur, nanti kebangun." Beritahu Celine.
"What? Bukannya kamu sama suami kamu itu gak tinggal bareng? Kenapa bis..."
Celine membuang nafas kasar, kembali memotong ucapan Tallia "Sudah dulu ya, Celine mau siap-siap. Ini hari pertama Celine penelitian. Bye Tallia." Celine mematikan panggilan itu sepihak. Biarlah nanti dia akan menerima amukan Talia, Sahabatnya yang bar-bar itu.
"Siapa?" Tanya Giovano dengan suara khas bangun tidur yang terbangun akibat suara Celine.
Celine menoleh ke arah suara. Giovano terbangun pasti gara-gara aktivitasnya. Dasar Tallia.
"Tallia, teman Celine. Maaf kak gio jadi terganggu."
Giovano beranjak dari tidurnya, berdiri disamping tempat tidur lalu membawa Celine ke gendongannya.
"Eh, kak?" Celine terkejut, dengan cepat dia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Giovano. Kedua tangannya memeluk bahu Giovano, takut terjatuh. Tubuh mereka masih sama-sama telanjang saat ini. Setelah bercinta semalaman, mereka tertidur dengan keadaan telanjang.
"Mau kemana kak?" Tanya Celine bingung.
"Mandi." Jawab Giovano seraya mendekatkan bibirnya ke arah bibir Celine, dengan cepat Celine menutup bibirnya dengan satu tangannya.
"Celine belum gosok gigi." Katanya seraya menggeleng keras.
Giovano tidak peduli. Dia menggigit tangan Celine yang menutup bibirnya "Awww, ssshh, sakit kak." Aduh wanita itu seraya melepaskan tangan yang digigit Giovano dengan memajukan bibirnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celine Sacrifice (21+)
Roman d'amourMengandung 21++ Tentang Celine yang harus merelakan dirinya dinikahi oleh Giovano Corrando. Pria yang penuh misteri dan penuh dendam. Celine mengorbankan dirinya menjadi istri Giovano demi menyelamatkan Perusahaan sang Ayah. Di sanalah kehidupan mal...