06. Someone to talk (1)

100 21 8
                                    

Krystal memainkan jari-jari tangannya, dirinya kembali terbawa perasaan atas kejadian sebelumnya. Dengan adanya Sehun tepat di sampingnya membuat Krystal emosional kembali.

Sebelumnya Ia sempat berpikir, bahwa di kota yang asing ini dirinya memang harus berusaha dan bertahan sendiri. Namun, semakin Ia jatuh, ketika Ia kebingungan, linglung, kalut, dan tidak nyaman. Nyatanya dirinya tidak sendiri. Melainkan ada Sehun. Sehun selalu ada di setiap dirinya membutuhkan seseorang.

"Tadi itu kamu denger kakak bicara sama cewe kan?"Sehun memecah keheningan.

Krystal menoleh lalu mengangguk "Pacar kakak ya?"Tanya nya berani.

Sehun senyum kemudian menggeleng "Bukan."

"Hari ini kakak lagi cape, ga ada semangatnya buat keluar kamar. Dia temen kantor kakak."Ucap Sehun, sedikit membuat Krystal tidak enak. Akibat dirinya Sehun jadi keluar kamar, padahal sedang lelah.

"Namanya Adella, dia minta jemput, karna kakak males ribet jadinya kakak jemput, tapi pas lewatin kamar kamu, kakak liat lampunya mati.."Jelas Sehun. Rupanya Sehun tengah menceritakan kronologi kenapa dirinya menemui Krystal sekarang. Krystal jadi tahu, rupanya bukan dirinya penyebab Sehun tetap keluar kamar ditengah perasaan lelah yang dirasakannya. Krystal lagi dan lagi gede rasa atau kegeeran.

"Bingung banget pas ketemu Kai dia nebak kalo kakak lagi mau jemput kamu. Di pikiran kakak tuh kamu udah tidur karena lampu kamar yang udah mati."

Krystal mendengarkan dengan baik cerita Sehun.

"Untungnya sih ketemu Kai. Coba kalo engga, ga bakal tau kakak kalo kamu masih diluar jam segini, mana di tempat sepi, kalo ada apa-apa gimana?"

Sehun melirik Krystal sekilas. Sudah sangat penasaran kenapa dan ada apa yang terjadi kepada gadis itu.

"Terus temen kakak tadi gimana kak?"Tanya Krystal saat dirasa Sehun tidak melanjutkan ceritanya.

"Dia pulang sama temen nya."Jawab Sehun.

"Kakak mau nanya, ada banyak yang mau kakak tanyain."Tambah Sehun.

"Apa aja kak? kok bisa banyak?"

Sehun menepikan mobilnya ke minimarket dua puluh empat jam. Sekarang memutar arah badannya fokus kepada Krystal.

"Sebelum itu kakak mau beli minum dulu, kamu mau apa?"

"Roti sama mineral aja kak."

"Oke, tunggu disini apa ikut?"

Krystal tertawa kecil "Kalo nawarin ikut ngapain kakak pake nanya aku mau apa?"

"Siapa tau aja kamu takut nunggu disini sendiri tapi ga enak bilangnya ke kakak."

Krystal menggeleng "Tunggu disini aja kak, kaki ku pegel jalan."Aku nya.

Di dalam hati, Krystal sudah berteriak dan meninju udara sekuat-kuatnya. Salah tingkah di level tertinggi berhadapan dengan Sehun. Setiap perlakuannya membuat Krystal dianggap, dilihat, dan dijaga.

Sehun tergelak lalu mengangguk "Tunggu ya."Katanya sebelum berlalu keluar mobil tanpa mematikan mesin mobilnya, juga dengan AC yang hidup.

Beruntung Krystal belum bisa membawa mobil, kalau bisa mungkin sudah terbesit dibenaknya untuk membawa kabur mobil Sehun akibat tidak tahan lagi berhadapan dengan lelaki itu yang selalu membuat hati dan perasaannya menjadi kacau.

Tak lama, Sehun kembali dengan satu kantong kresek berisi..

"Kak? ya ampun banyak banget, kakak laper apa gimana?"

Sehun mengambil satu minuman rasa jeruk dan langsung meneguknya, setelah itu menoleh kepada Krystal lalu mereka saling bertatapan seperkian detik sebelum tawa keduanya meledak. Sehun yang tertawa akibat melihat mata Krystal yang melotot menatapnya dan Krystal yang tertawa akibat melihat senyum manis Sehun.

DESTINY OF HATE (sestal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang