In the end, we need someone🌌
***
"Kalian bisa emangnya?"Tanya Kai kurang yakin saat melihat wajah polos dua gadis di hadapannya.
"Ya dicoba dulu."Jawab Seulgi. Krystal mengangguk, satu paham dengan Seulgi.
"Biarin aja, nanti kalian ikuti aja step by step nya."Ucap Sehun.
Kai mengangkat bahu, menurut saja.
Awal pemasangan tenda berjalan dengan baik, mulai dari membentangkan terpal hingga memasang tiang rangka. Hingga sampai ketika Seulgi akan memasang pasak di sisi yang lain, Krystal menegakkan tiang penyangga untuk sisi luar tenda.
Namun, akibat getaran tarikan dari pukulan pemasangan pasak Seulgi dan angin yang lumayan kencang, tiang yang disangga Krystal roboh disaat dia sedang masuk ke dalam, mencoba suasana disana ketika tenda berdiri tegak, hingga robohnya tenda mengakibatkan dirinya terjebak di dalam, tertimpa.
Krystal memekik histeris, begitu juga Seulgi yang kaget tetapi tawa nya juga tidak bisa ditahan.
Menyaksikan kejadian itu, Sehun dan Kai tertawa keras, menertawakan Krystal.
"Sini, sini."Kata Sehun yang sudah bergerak cepat untuk mengangkat kain tenda yang menimpa Krystal. Gadis itu memberengut kesal sembari menutupi kepalanya menggunakan tangan.
Krystal menerima uluran tangan Sehun "Ish, nyebelin nih tenda nya."Rutuk Krystal menendang kecil kain tenda.
Melihat Sehun yang masih tertawa, Krystal semakin memberengut.
"Udah, kamu cocoknya kerja yang gampang aja."Ujar Sehun, tangannya bergerak untuk merapikan anak rambut Krystal yang acak-acakan.
"Krys maaf yaa.."Sahut Seulgi. Krystal mengangguk "Bukan salah kakak kok, tenda nya aja nih aneh, gabisa nahan angin dikit roboh."Ucapnya menyalahkan tenda, padahal tenda tidak salah, jelas tidak bisa menahan angin, pasak agar menahan tenda dengan kokoh saja belum terpasang semua.
"Makanya, sosoan sih berdua, gua udah ga yakin dari awal."Kata Kai.
Krystal menghentakkan sebelah kakinya "Yaudah sih, bantuin deh diri-in tenda nya."
"Udah kalian yang cewe atur barang-barang aja."Kata Sehun yang ditujukan untuk Krystal dan Seulgi.
***
"Jujur ya, gua lebih nyaman ngumpul kaya gini, daripada ngumpul tapi pada sibuk urusan masing-masing."Ucap Kai yang sedang membantu untuk memotong daun bawang.
"Aku walaupun suka abadikan momen, tapi juga ga suka sih kalo lagi ngumpul malah sibuk sendiri."Krystal menimpali, sambil memperhatikan Seulgi yang mengaduk mie.
"Menurut gua, ga mainin hp mulu pas lagi bareng itu lebih ke menghargai kebersamaan, kecuali ada urusan yang gak bisa diabaikan."Lanjut Sehun.
"Kalo kumpul bareng orang yang engga sefrekuensi biasanya emang pada sibuk sendiri, bahkan ada yang menyibukkan diri dengan buka tutup aplikasi di hp, ya walaupun ada yang emang santai aja terserah mau ngapain, bahkan cuma diem-diem an pun ada juga."Kata Seulgi yang kini memasukkan daun bawang yang selesai dipotong oleh Kai.
"Berarti kita sefrekuensi dong?"Goda Kai.
"Kita? kita berempat..bisa dibilang gitu ga sih?"Kata Seulgi menekankan bahwa 'kita' itu untuk mereka berempat bukan untuk dirinya dan Kai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF HATE (sestal)
Roman d'amourTetangga harusnya hidup dengan penuh cinta, damai, dan rukun. Tetapi tidak bagi dua insan yang saling bertolak belakang, saling salah paham, dan akhirnya saling membenci. Kata orang jangan benci berlebihan, nanti jadi cinta. Klise tapi siapa sangka...