Sepulang dari terminal bus, kini Krystal berada di tempat makan tentu saja. Sesuai perkataan dan ajakan Sehun.
Krystal gelisah, seperkian detik kepalanya menoleh ke kanan, seperkian detik kemudian menoleh ke kiri, hingga suara Sehun terdengar kembali membuat Krystal menoleh lurus ke depan, menatap Sehun yang juga menatapnya "Kamu ga nyaman ya sama tempatnya?"Tanya Sehun, rupanya sedari tadi memperhatikan gerak-gerik gadis dihadapannya.
Krystal menggeleng "Tempatnya bagus banget kak."Ungkapnya jujur.
"Maaf ya kak, norak."Kata Krystal melanjutkan.
Sehun menggeleng "Restoran nya emang bagus Krys, gak norak lah."Ucap Sehun.
Diam-diam Krystal kagum. Kagum karena Sehun, tetangganya yang setahun lebih tua darinya itu sudah mampu makan di restoran, bahkan juga membayar pesanan Krystal disini. Katanya bebas mau pesan apa saja, semau Krystal. Hebat, Krystal akui dirinya kagum. Berharap kedepannya Ia juga bisa menjadi seperti Sehun.
"Mau foto?"Tawar Sehun, namun terkesan ambigu bagi Krystal. Maksudnya Sehun mau bantu untuk mengambil foto atau sedang menawarkan berfoto bersama? Krystal tidak paham.
"Kamu mau kakak fotoin ga?"Sehun mengulangi. Seakan menjawab ketidakpahaman Krystal.
Kirain foto bareng. Batin Krystal kemudian menyuarakan respon yang terkesan kecewa. Berharap foto bersama, berdua. Apasih! Rutuknya saat sadar apa yang tengah dirasakannya barusan.
"Hey. Kok malah bengong."Sehun terkekeh, lantas mengangkat ponsel miliknya, mengarahkan kamera belakang yang menampilkan sosok gadis cantik yang langsung tersenyum kaku di layar ponsel miliknya, Sehun menahan fokusnya dan tanpa sadar bibirnya ikut mengembangkan senyum simpul ketika matanya fokus melihat layar, dimana Krystal tengah tersenyum.
"Oke ya Krys, satu..dua..ti...-"
"Cantik, lagi ya.."Kata Sehun kemudian setelah mengecek hasil jepretannya.
Krystal menggigit bibir, kemudian menghembuskan napas yang sedari tadi tertahan dengan pelan. Tidak beres, pipinya terasa panas dan juga ada gangguan lain yang datang dari dadanya. Ah bukan, tapi lebih tepatnya jantung, jantung Krystal tidak beres sekarang. Suara degupan nya begitu keras. Krystal jadi berpikir, apa Sehun mendengar degup jantungnya sekarang?
"Ini candid banyak banget, kamu pilih nanti ya, sekarang coba senyum lagi kaya tadi Krys."
Krystal semakin mengembangkan senyumnya seraya menangkup sebelah pipinya menggunakan tangan. Sehun sontak berdecak senang, tidak sadar, dirinya terbawa peran sebagai fotografer dadakan Krystal "Bener, begitu."Kata nya.
"Kak udah."Kata Krystal dengan tawa yang tidak bisa ditahan lagi, dirinya salah tingkah tentu saja.
"Gantian, kamu fotoin kakak ya."Sehun menyodorkan ponselnya.
Demi apapun, Krystal baru tahu kalau Sehun juga suka mengambil gambar. Maksudnya, Krystal kira Sehun itu lelaki yang kalem abis, tipe-tipe cowo kalem yang jaga image gitu, Ternyata juga ada sisi narsis nya.
"Ini kak, coba diliat dulu, cakep ga jepretan aku?"Krystal menyodorkan lagi ponsel Sehun. Lelaki itu menggeser-geser layar ponselnya dengan kepala mengangguk-angguk kecil.
"Cakep banget."Katanya.
"Jago kamu, keren hasilnya makasi ya."Ucap Sehun.
Krystal mengangguk, terkekeh kecil "Kirim dong kak."Kata nya.
"Oke, udah."
"Eh kak."Panggil Krystal. Sehun mengangkat alisnya.
"Ini, foto kakak juga ikutan kekirim."Ucap Krystal sambil menunjuk layar ponselnya menggunakan telunjuk membentuk gerakan yang kaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/361484374-288-k866492.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY OF HATE (sestal)
RomanceTetangga harusnya hidup dengan penuh cinta, damai, dan rukun. Tetapi tidak bagi dua insan yang saling bertolak belakang, saling salah paham, dan akhirnya saling membenci. Kata orang jangan benci berlebihan, nanti jadi cinta. Klise tapi siapa sangka...