2

1.1K 72 10
                                    

"Mamah satu ditambah sebelas berapa?"

"Dua belas lah kenapa emang?"

"Bukan mamah! Jari jari king cuma ada sepuluh"gerutunya melihat intent jari jari gempalnya

Malam sehabis sholat isya berjamaah dimasjid samudra langsung pergi menginap ke rumah yang dia sebut mamah ke 22. Namanya mina dan dua putranya sean dan seno terpaut dua tahun dibawahnya. Hanya mereka bertiga sementara kepala keluarga sudah wafat dua tahun lalu hampir bersamaan dengan meninggalkan kedua orang tua samudra.

"Co ba pakai kaki" usul mina ragu

"Oh iya ya!!! Eh si kembar bobo terus king main sama siapa?"kata sam menunduk sedih memilin jarinya

"Sudah malam gih sam juga bobo"mina mengelus pipi gembil sam

"Gamau! Belum ngantuk mamah"

"Mamah pukpuk? Ples mamah lus deh punggungnya"

"Ah boleh!"

...

Mina bernafas lega saat mendengar deru nafas teratur milik sam, ah dia cukup lelah menjawab pertanyaan pertanyaan random darinya. Tak jarang pertanyaannya melenceng dari logika mina sampai muter otak untuk mengalihkan pembicaraan, untunglah dengan diiming imingi takut kesiangan besok sekolah anak itu mau tidur juga. Gitu gutu samudra anak rajin kola loh

Pagi hari digegerkan dengan samudra yang tiba tiba demam tinggi saat tengah mina suapi sarapan. Tadinya biasa saja sebelum samudra mengeluh pusing dan sedikit sesak. Mina langsung chat digrup ibu ibu kampung

Tak sampai 7 menit satu persatu dari mereka datang dengan raut khawatir yang sangat ketara.

"Ah dedek gemes mamah... Kemarin ga ujan ga mungkin juga kalo ujan ujanan."salah satu ibu ibu dengan dandanan paling mencolot mengelus surai lepek samudra. Usia acara minum obat yang penuh drama akhirnya samudra terlelap juga. Mereka bertiga ada dikamar tamu, mina sempat menjerit kesal katanya kamarnya akan roboh jika dimasuki 37 orang wanita. Belum badannya ga kurus semua, bawa anak anak, suami suaminya.

Tiga dokter dipanggil langsung oleh tujuh orang warga dari rs. Tulip putih. Ibu ibu cuma nepuk kepala ketika melihat yag mereka bawa paksa adalah dokter specialis gigi dan psikolog. Berutung salah satunya benar.

"Udahlah bu... Anak ibu ibu ga dijemput apa? Saya mah janda!"

"Iya! Janda dari taun kapan. Minimal bu punya calon gitu! Bikin anak sendiri, samudra punya saya"

"Jangan maruk ibu, denger denger dirumah juga punya anak tiga belas untung ga dibawa semuah wess robboh rumah jeng mina ini"

"Alhamdulillah banyak anak banyak rejeki"

"Betul itu"

...

Sial, rumah mina seperti orang hajatan rasanya jika mina mintai pulus perorang dengan alasan samudra pun pasti langsung dikasih. Tapi mina bukan pohon pisang punya jantung tapi tak punya hati. Anjay

Menjelang makan siang mereka kembali kerumah masing masing . yang ditugaskan Pak RT menginap cuma 17 orang wanita. Hhadduh padahal masih siang, untung ini rumah gede. Ibu ibu  harus janda atau perawan tua, untuk banyak yang janda sama perasawan tua.

Sedari tadi bangun tidur samudra terus menangis mengeluh pusing. Kata dokter cuma alerginya kambuh salah makan anak itu ternyata, mina jadi ngerasa bersalah kenapa juga ia bisa lupa padahal samudra sudah kesekian kali menginap dikediamannya.

"Huwaaaaaaa hiks hiks pusing mamah tiga!!! King mau main lego sama ular tangga!!! Ayo huwaaaaa!!! Hiks"samudra menangis meronta dipelukan wanita bernama mika. Sudah telanjang dada karena gerah ditambah panasnya tak kunjung turun. Hidung mancungnya memerah pipi ikut memerah air mata tak henti menetes deras. Penampilannya sekarang benar benar acak acakan.

"Cuup cup sini mika gue aja lo kan janda gue perawan"

"Dari tadi lo ngatain gue mulu! Gue mah laku gini gini boss lo perawan tua peot udah bau karat lagi"

"Jangan dengerin ibu ibu gila itu ya sini sama mamah tika ya"

"Mbak sinta kan nama adek samudra bukan ucup kenapa cup cup cup?"

"Jeng mina sean ngompooooll iewhhh saya belum pernah ngurus anak!"

"Ibu ibu mohon berbaris paskibra! tolong ini siang bolong panas bu... Saya lagi masak sama yang lain didapyur tolong atuh plis ting jangan berisik. Itu samudranya kasian jadi backsound"

...

Makan siang yang kelewat siang digelar dihalaman cukup luas didepan. Menggelar 3 karpet sedang. Hidangan yang menggiurkan mata mulut perut tersaji ditengah tengah lingkaran manusia. Ada sekitar 10 jenis makan berbeda disana.

Salah satu ibu ibu memangku samudra yang enggan beranjak ditidurkan kembali agar cepat pulih. Anak itu menolak keras dengan alasan bosan dan bakal pusing juga jika tiduran terus

"Mamah sembilan belas king mau itu yang panjang panjang"

"Samudra ganteng ya alloh yang mana neng gebis"

"Itu pete! Jangan neng sinta taruh lagi!"

Kesayangan satu kampung (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang