4

604 54 2
                                    

jalan jalan sore diperbatasan menuju kampung sebelah memang seru samudra sudah melakukan acara kabur diri ini sebanyak tujuh kali termasuk yang sekarang. Anak itu kemarin siang diberi duit merah tiga lembar oleh salah satu warga yang tak sengaja berpapasan dengannya. Syaratnya harus peluk cium

Kabur bukan rencana hari ini sebenarnya tapi samudra sangat bosan. Tidak sampai ada yang mengejarnya rame rame. Padahalkan samudra tidak kabur beneran, hanya anak kecil yang pengin main. Kadang anak itu parkur parkur ala nyusahin diri menaiki pinggiran bembatas tangga dan lompat lompat kecil.

Karena emang dasarnya jendel samudra jatuh nabrak orang terus jidatnya nyium aspal.

Bruk

"Cepet ayo kabur!!! Ada satpol pepe!!!"

Samudra yang malah ikut panik terdorong sana sini kerumunan anak jalanan dan abang abang jualan. Anak itu terjembab ke rerumputan berduri dan tak sengaja perut kanannya tertusuk benda tajam yang dilempar salah seorang dikerumunan tadi.

"Shhh awww sakit hiks"dia menangis karena melihat bajunya sudah bolong dan cairan merah yang dia benci keluar deras dari sana. Jidat mulusnya memar kebiruan.

Samudra bangkit perlahan, berjalan tertatih menuju bangku putih panjang lima langkah didepannya.

Ya sebelum kegelapan menguasainya

...

"SIALAN SIAPA YANG MELUKAI ADIKKU!!! mengaku! Kau! Ya kau! Benda terkutuk ini milikmu hm?!AKU BERJANJI AKAN MEMBUNUH SIAPAPUN PEMILIK BENDA INI!! AKU SENDIRI YANG AKAN MEMBUNUH SIAPAPUN YANG MELUKAI SAMUDRAKU!CAMKAN ITU." Hampir semua warga berkumpul ditempat dimana seorang anak kecil ditemukan hampir tak bernyawa karena kehabisan darah. Sementara pemuda tak dikenal tiba tiba menyerobot kerumunan dan mulai membuat keributan dengan menuduh setiap orang yang ada disana sebagai pelaku kesakitan yang katanya adiknya.

Salah satu warga menghubungi Ambulance. Anak yang diketahui bernama King samudra kesayangan kampung C*** yang kebetulan kampung sebelah mereka dibawa ke Rs. Cempaka putih tak jauh dari sana.

"Dek kami benar benar tidak tau menahu perihal adik kamu yang tergeletak disana. Salah satu warga pa wardi adik saya kebetulan lewat sehabis sholat asyar menemukan dia terengah engah meminta tolong. Saya berani bersumpah atas warga kampung saya jika kami tidak melukai dia saya memang kenal samudra jelas saya kenal tapi sedikitpun menyentuh saya tidak pernah." Pria tua dengan perut sedikit buncit menjelaskan dengan yakin. Dia wardana RT kampung itu.

Pemuda itu Arsaka. Dia sedari beberapa jam lalu mencari samudra dengan beberapa warga. Mereka memilih berpencar. Saka baru ingat jika ia memasang alat pelacak kecil disandal anak itu. Ah untungnya samudra belum sadar bisa dilepas kalau dia tau. 

Dan sialnya dia menemukan samudra dikerumuni orang orang. Dngan keadaan mengenaskan digenangi darah diarea perutnya. Dia marah, dia marah karena warga warga tak punya otak itu hanya menonton sementara samudranya entah masih hidup atau naujubillah sudah mati.

Ting

Ting

We don't talk anymore~~~

"Halo mah"

"Ss saka mamah liat ambulance mamah tau mobil kyk gitu banyak tapi perasaan mamah ga enak saka!"

"Y ya a aku lagi usahain mah. Aku lagi cari samudra. Saka yakin samudra baik baik aja semoga. Bilangin pa RT RW sama warga inti lainnya buat rundingin poto yang bakal saka kirim sekarang. Kalo udah yakin bilang saka biar saka yang cari sendiri"

Pip

Dengan lihai pemuda itu mulai mengotak atikan ponselnya.

Saka mengusap air matanya kasar. Dia beralih menatap lagi kerumunan orang yang semakin menjubel, saka menunjuk satu orang untuk maju. Membisikan sesuatu yang membuat orng itu langsung mengangguk takut takut. 

Tanpa kata saka menaiki motor gedenya untuk menyusul samudra. Dalam hati ia berdoa semoga bayinya baik baik saja





"Sebelumnya saya minta maaf

Kesayangan satu kampung (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang